Jungkookie

172 15 1
                                    

POV Jungkookie

Taehyungie hyung cuma minum 3 shoot alkohol dan langsung mabuk, dia benar-benar seperti orang pingsan saat mabuk sehingga aku harus memapahnya.

Kami diantar pulang oleh manager-nim dari pintu exit belakang karena terlalu banyak kamera di depan, Taehyungie hyung sedang mabuk dan tidak boleh diliput oleh media. Dia benar-benar seperti orang mati, dia tidak bergerak sama sekali bahkan saat aku membangunkannya.

Sepanjang perjalanan pulang ke apartemennya, Taehyungie hyung hanya tertidur dan bersandar di dadaku, wajahnya sangat lucu seperti beruang teddy, dia sangat tampan. Aku tidak bisa membayangkan berkat sebesar ini yang Tuhan berikan padaku.

Aku tersenyum.

"Kenapa kau begitu mabuk chagi-ah? Apa kau tidak bisa bangun?" tanyaku membuka rambutnya yang menusuk-nusuk matanya, bulu matanya bergetar tapi dia tidak membuka mata, dia bahkan tidak bersuara sama sekali.

"Apa kau lelah?" tanyaku lagi, "ya, berbaringlah disini" kataku menunjuk dadaku sambil mengelus-elus kepalanya" Aku memeluknya, tidak ingin mengambil kesempatan ini sia-sia.

"Apa kau suka saat aku mengelus-elus kepalamu seperti ini?.. ah chagi-ah, kau benar-benar sudah bekerja keras untuk kita hari ini, aku mencintaimu" kataku, aku mencium keningnya dan membiarkannya melanjutkan tidurnya.

Hingga beberapa saat kemudian, kami tiba di Gangnam-Gu apartemen Samsung. Taehyungie hyung belum bisa bangun sama sekali hingga aku harus membangunkannya lebih keras

"CHAGII?!" kataku lembut

Dia tak bereaksi

"Kalau tidak bangun aku akan melemparmu ke jalanan, Chagiya bangunlah! apa kau mau dispatch melihatku menggendongmu?" godaku padanya sambil menepuk-nepuk lembut pipinya.

Hingga pada akhirnya dia menunjukkan sedikit reaksi, "hmm?" katanya, "Jungkook-ah? Kenapa rambutmu panjang?"

Aku terkekeh, dia benar-benar lucu. Aku langsung menggendongnya saja begitu sampai. Dia benar-benar tidak bisa berjalan dengan benar. Aku berkata pada Manajer-nim untuk menungguku di parking area saja sementara aku mengantarkan Taehyungie hyung ke apartemennya.

"Aku akan mengantar Taehyungie hyung, Manager-nim tolong tunggu sebentar ya?" kataku

Manager-nim menjawab, "apa kau butuh bantuan?"

Aku menggeleng dengan senyuman, "tentu saja tidak" jawabku

Manager-nim langsung mengerti dan tersenyum sedikit sambil mengangguk, "baiklah"

Aku lalu menggendong Taehyungie hyung yang ringan ini dengan kedua tanganku yang kuat. Dia tidak begitu berat, kurasa berat badannya turun banyak sejak era solo ini. Dia benar-benar kurus dan kecil, dulu dia lebih besar dariku, sekarang aku yang lebih besar darinya.

Bagaimanapun, aku mencintainya.

Kami menaiki lift khusus yang langsung mengarah pada koridor privat Taehyungie hyung, tidak akan ada orang yang melihat kami karena fasilitas privat ini, ya semoga.

Tapi tanganku semakin pegal mengangkat tubuhnya ini meskipun ringan, ah tapi bagaimanapun dia pacarku, pegal sedikit tidak akan mengurangi cintaku padanya. Dia pacarku.

Hingga pada akhirnya aku sampai di apartemen Taehyungie hyung, aku tidak bisa menyalakan lampu jadi hanya langsung menggendongnya ke kamar tidurnya. Aku melakukannya dengan cepat karena tanganku benar-benar semakin pegal menganggakatnya dari parking area ke dalam kamarnya.

Dia masih belum sadar sama sekali.

Saat aku membaringkannya di kasurnya, dia malah menarikku untuk tidur bersama, dia memelukku tanpa bicara sama sekali

The DreamDove le storie prendono vita. Scoprilo ora