12. Another Trouble

82 1 0
                                    

"Bu, tidak tidur?" Tanya Sungchan begitu dirinya melihat sang ibu yang tengah duduk di ruang tamu. Ia langsung bisa menebak bahwa ibunya ini tengah menunggu ayahnya pulang. Emang sudah beberapa bulan terakhir ini ayahnya jarang pulang kerumah karena pekerjaannya, dan ibunya selalu menunggu ayahnya.

Renjun yang namanya tengah dipanggil pun menoleh, menatap sang anak yang sudah duduk disampingnya. Menyandarkan kepalanya diatas paha miliknya. "Tidak. Kau kenapa belum tidur?" Tanya balik yang ia lakukan, seraya mengusap rambut sang anak satu-satunya yang sebentar lagi berubah sebutan menjadi abang, karena kehadiran anak yang tengah di kandung olehnya, yang ia sendiri sembunyikan dari anak dan juga suaminya.

Bukannya rencana dia tidak akan memberitahu suaminya saja? Jawabannya tidak! Ia juga tidak ingin memberitahu anaknya. Anaknya itu tipikal anak polos yang suka pelupa dan asal ceplos. Ia akan berkata jujur apabila dirinya terus didesak dan sangat tidak bisa menyembunyikan kebohongan ataupun rahasia. Maka dari itu, memberitahu anaknya adalah bencana bagi dirinya.

"Menunggu ayah lagi?" Tebakan yang Sungchan lakukan dengan mata yang tetap terpejam karena menikmati sentuhan tangan ibunya yang ada dikepalanya.

Renjun tersenyum dan mengangguk. "Tentu saja. Ibu akan selalu menunggu ayah kamu, sayang." Jawabnya, yang langsung mendapat decihan tak suka dari anaknya.

"Luar biasa! Ayah emang selalu mempunyai cara untuk mendapatkan perhatian lebih dari ibu. Untuk apa ayah sering lembur kalau bukan untuk mendapatkan perhatian ibu." Rutuk Sungchan yang merasa jengkel dengan sikap ayahnya yang selalu mempunyai berbagai cara, guna mendapat perhatian ibunya.

"Sstt... tidak boleh begitu, sayang. Kali aja ada masalah serius yang harus diselesaikan ayahmu terlebih dahulu. Jadi, ayahmu tidak bisa pulang tepat dan harus lembur." Jelas Renjun memberikan pengertian kepada anaknya, supaya anaknya tidak menuduh ayahnya yang tidak-tidak.

"Masalah Apa sampai mengharuskan ayah lembur, Bu? Lagi nih ya, Bu. Sebanyak apapun masalah ayah, ayah pasti akan pulang tepat waktu, karena ayah itu gak bisa jauh dari ibu." Jelas Sungchan yang masih menyudutkan anaknya, seakan tidak rela kalau ibunya ini membela ayahnya.

"Baby Lee, kamu itu masih kecil. Jadi, kamu belum tau dunia kerja seperti apa. Nanti kalau sudah waktunya, baby Lee pasti akan mengalami lembur seperti ayah." Jelas Renjun yang tiada hentinya memberikan pengertian untuk analnya lagi, yang langsung mendapat gelengan tidak setuju dari anaknya.

"Aku tidak mungkin lembur. Aku tidak akan membiarkan wanitaku menunggu diriku pulang larut. Aku tidak setega itu untuk membiarkan wanita yang aku cintai menunggu sendirian di sofa ruang tamu. Itu tidak akan terjadi di kehidupan rumah tanggaku dan wanitaku." Jelas Sungchan yang langsung menangkal perkataan ibunya.

Renjun langsung terkekeh mendengar ocehan anaknya. "Rumah tangga dengan wanitamu? Kamu masih kecil baby Lee. Masih banyak yang harus kamu capai sebelum menikahi wanita yang kamu cintai. Kamu harus kerja, mempunyai rumah, perusahaan dan tabungan cukup untuk menjadikan seseorang menjadi istrimu. Dan ya, emangnya wanitamu itu mau menjadi istrimu?" Ledeknya.

"Tentu saja! Siapa yang tidak mau denganku? Aku tampan dan juga kaya! Jadi, perempuan mana yang tidak mau denganku?" Kalimat sombong disertai wajah pongah yang Sungchan tunjukkan kepada ibunya, begitu mendengar ucapan sang ibu.

"Kaya? Ini kekayaan milik ayah kalau kau lupa. Kamu hanya menumpang disini." Ralat Renjun akan kalimat sombong yang anaknya berikan, yang langsung mendapatkan decakan tak suka dari anaknya.

"Tentu saja ini kekayaanku juga, Bu! Ayah kan kerja untuk ibu dan juga aku, jadi tetap saja ini kekayaanku juga." Tolak Sungchan atas asumsi ibunya.

"Iya, baby Lee. Tapi, apakah wanitamu mau bersama dengan laki-laki yang hanya mengandalkan harta kekayaan orang tua?" Ujar Renjun yang membuat anaknya bungkam.

NO BOUNDIRES 2 - HYUCKRENWhere stories live. Discover now