09

1K 113 19
                                    






Helloo hello annyeong haseyo..

Apa kabar? Ada yang inget ini book gak ya?

Eum.. aku kembali untuk menggantungkan book 💅 uwuww😚..













G.

Canda


..
_______

Happy reading 🌸

______



"Sekarang jelaskan kenapa kau kabur dariku Park Jihoon?"

Jihoon berdiam ditempat duduknya, rasanya sangat menakutkan ditatap intens oleh Junkyu.

"Aku tidak kabur dari siapapun Junkyu."

"Lalu apa yang kamu lakukan dari kemarin? Aku menelfonmu dan mengirimi banyak pesan tanpa ada balasan darimu, lalu tadi kau menghindari ku saat dijalan. Apa itu yang kau maksud tidak kabur dari siapapun?"

Junkyu mendekatkan wajahnya ke
Jihoon, menatap lekat mata Boba Jihoon hingga pandangan nya turun kearah bibir sexy Jihoon yang sedang dikulum pemiliknya.

"Jangan terlalu dekat Junkyu, aku tidak nyaman,"

"Untuk apa aku menuruti kemauanmu? Kamu saja mengabaikan aku,"

"Aku berhak menolak,"

"Berhak menolak? Aku juga memiliki hak untuk menolak, misalnya melepaskan mu? Hihihi." Smirk Junkyu.

Jihoon menatap takut Junkyu, ia tidak pernah menyangka jika pemuda didepannya bisa bersikap seperti ini, ia sudah merasakan banyak perubahan diri Junkyu selama hidup berdampingan dengan pemuda ini.

"Junkyu, aku ingin pulang."

"Untuk apa kamu pulang? Disana tidak ada siapapun, lebih baik kamu tinggal bersamaku yang selalu ada untukmu,"

"Ini bukan rumahku,"

"Maka anggaplah rumah ini milikmu PARK JIHOON!"

"Tidak, aku hanya ingin pulang Junkyu..."

Jihoon mencoba meluluhkan Junkyu dengan memegang kedua pundak pemuda tinggi itu, ditatapnya Junkyu dengan wajah memelasnya tapi wajah Junkyu sama sekali tidak menunjukkan akan luluh padanya.

"Aku menginginkan mu Ji."

Jihoon menggeleng kan kepalanya, ia tidak mau bahkan jika dia tidak memiliki pilihan, ia tetap tidak akan mau saat tau maksud dari Ucapan Junkyu.

"J-jun... Kyu... Jun... ka-kau tau aku trauma kyu! Jangan mengatakan itu kyu."

"Jika membuat trauma mu kembali dan bisa menahanmu untuk diriku sendiri kenapa tidak."

"Aku tidak tau apa yang kau katakan, tapi tolong jangan seperti ini kyu, kita ini teman,"

Junkyu terkekeh pelan dan membuang wajahnya kilas, matanya kembali menatap Jihoon yang menampilkan ekspresi ketakutan dengan tubuh yang mulai bergetar.

Junkyu tau Jihoon menunjukkan tanda-tanda traumanya kembali, tapi apa dia peduli. Dia memiliki tujuan lain pada pemuda didepannya ini.

Tangannya dengan ringan menjatuhkan Jihoon pada sandaran Sofa dikamarnya yang membuat suara Jihoon tercekat.

"Ayo kita mulai,"

"Akh!"

Cup

Junkyu mengecup kilas bibir Jihoon.

"Aku menunggu saat-saat ini sangat lama Hoonie,"

Jihoon menggelengkan kepalanya ribut. Tangannya meraih kedua tangan Junkyu yang mulai meraba tubuhnya.

"Ti-tidak Jun... ini tidak benar,"

"Tidak apa, bukankah kamu sudah pernah melakukan hal ini? Jika kamu hamil aku bersedia menikahimu,"

Cup

Junkyu mengecup ringan telinga Jihoon dan menjilat daun telinga Jihoon yang membuat pemiliknya menghindar geli.







T.b.c

Untuk selanjutnya halukan pribadi ya wkwkwk...

Thank u yang masih stay dsini...

Thanks yg udh kasih Votment.. love bnyak² dari Lunna ❤️

Mistake [KyuHoon]Where stories live. Discover now