07

861 98 45
                                    


Heloo...  Guys.. aku bela²in buka wp untuk up ini abis itu kembali sibuk..

Maaf bngt nih lunna sok sibuk, tp klo gak kerja nanti lunna makan apa??

Lunna jg gak punya siapa² hehe..

Oke cuss lunna terlalu bacot.

Sorry For Typo!
.
.
.

Happy reading 🌸



____



Jihoon jatuh bersimpuh dihadapan Junkyu setelah menceritakan kesalah pahaman yang berakibat menyakitkan untuk Junkyu.

Tangan Junkyu yang berniat menarik Jihoon agar bangkit tidak jadi saat Jihoon lebih dulu menggenggam kedua tangannya dan merematnya kuat.

"Junkyu.... maafkan aku, karena itu kamu diposisi sulit, ini salahku.. semua salahku Kyu, kamu pasti sudah tau, maafkan aku... aku tidak tau harus dengan apa menebus semua kesalahanku padamu,"

Junkyu menatap lekat Jihoon yang pandangannya berkaca-kaca, ia tau pasti  Jihoon merasa sangat bersalah, tetapi Junkyu juga tau jika itu bukan sepenuhnya salah Jihoon, ini kesalah pahaman.

Tetapi ada sesuatu di diri Junkyu yang menginginkan sesuatu dari pemuda dihadapannya ini. Junkyu sadar ia akan memanfaatkan keadaan ini untuk keegoisannya.

"Sudahlah Ji, ada hal lain yang ingin ku tanyakan padamu,"

"Apa? Tanyakan saja, aku akan menjawabnya dengan baik,"

Jihoon menatap lekat wajah Junkyu serius.

"Kau dulu pergi? Kenapa? Apa rumor itu benar? Jawab aku."

Deg!

Tidak! Ia bisa jujur apapun, tapi tidak untuk satu pertanyaan ini.

"A-aku tidak bisa menjawabmu Junkyu, maaf,"

"Kau harus Jihoon, apa rumor itu benar? Percaya padaku,"

Jihoon gelisah antara menceritakan atau tetap bungkam, namun ia ingin sekali memberi tau satu orang saja, ia juga lelah menyimpan nya sendirian, toh Junkyu anak yang baik tidak mungkin akan menyebar luaskan tetang dirinya.

"Kau tau Junkyu.. rumorku pasti berat dan sangat menjijikan.. mungkin itu karmaku yang sudah membuatmu dibully dan dikucilkan oleh semua orang disekolah, maafkan aku,"

Junkyu menarik Jihoon bangkit dari simpuhannya dan mendudukan Jihoon dispace kosong samping kirinya.

"Ceritakan saja, aku ingin dengar langsung dari mulutmu,"

Jihoon mengangguk kaku dan mengembuskan nafasnya kasar.

"Rumor jika aku hamil benar, tetapi yang aku mempunyai hubungan gelap dengan ayah tiriku itu hoax. Aku korban asusila hiks.. a-aku.. hikss.. rasanya menjijikan Kyu... aku tidak bisa hikss.. menceritakan semuanya... Itu hiks.. intinya,"

Junkyu tersenyum simpul mendengar kata Jihoon, ia menarik Jihoon kedalam pelukannya.

"Jangan menangis, itu semua sudah berlalu, tidak ada orang yang tau kalaupun mendengar rumor itu belum tentu percaya."

"Hikss... Kenapa kau bisa mengatakan itu?"

"Yaa.. lihatlah, wajahmu, tubuhmu, suaramu, energimu masih sama seperti orang seusiamu. Tidak ada yang mengetahui jika itu benar tidaknya, aku sendiripun tidak percaya setelah melihat dirimu jika kau sudah pernah melakukan hal dewasa diumur yang kecil,"

"Aku memiliki gen dari ayah dengan postur tinggi tegap ramping, mana mungkin aku akan menjadi melar seperti orang lain pada umumnya yang sudah berhubungan intim."

"Hahh kamu benar, lalu bagaimana dengan orang tuamu? Ibumu dan ayah tiri mu?"

"Ibuku memilih tidak dibawa serius dan tetap mempertahankan suaminya lalu meninggalkan ku dan tak mau berkunjung lagi kerumah saat aku sudah pulang kekota ini, hiks... Jahat sekali dia.. bahkan ayahku juga tidak mau berkunjung karena ibu tiriku terlalu iri melihat ku yang dimanja ayahku,"

Jihoon mengusap air matanya dengan punggung tangannya, sesekali isaknya membuat Junkyu menepuk pundak Jihoon untuk menenangkan sang pemuda.

"Aku... Setiap hari berfikir caranya untuk mengakhiri hidupku, tapi waktu praktek rasanya sakit sekali hiks... Aku tidak ingin bunuh diri. Maka dari itu, aku lebih memilih untuk pergi tanpa ada arah agar menenangkan pikiran dan hatiku hiks.. aku sangat membenci diriku sendiri."

"Ada aku Jihoon, sekarang kamu tidak sendirian lagi,"

Jihoon menatap mata Junkyu dan mengangguk ribut. Ia sangat membenci dirinya karena sudah menyakiti pemuda sebaik Junkyu.

"Tidurlah, sebentar lagi pagi,"

"Untuk apa, aku tidak ada kegiatan esok pagi,"

"Benar, kita pengangguran sekarang,"

"Pengangguran banyak Cuan hiks.. hahahaha,"

Jihoon tertawa dengan isak yang masih ada, Junkyu sendiri tersenyum miring mendengar ucapan Jihoon.

Ya, mereka pengangguran namun saldo direkening tabungan selalu bertambah disetiap waktunya.

Tbc.

Eh iyaa.. guyss.. sebenernya cerita lunna bosenin gak sih??

Sebenernya tiap ngetik kek 'apaan sih ini gw ngetik ginian'

Tapi ujung²nya di up juga :')

Thanks yang udah dukung gw.. gw sayang sm kalian.. smoga saja kebahagiaan selalu mengelilingi kalian disetiap langkah kalian..

Love you 💙

Don't Forget For Vote and Coment!!

Mistake [KyuHoon]Where stories live. Discover now