12. TEROR

2.5K 499 112
                                    

Yakan guyss roda itu berputar, tapi kenapa roda kehidupan aku disitu2 aja😭😭

Kalian baca cerita ini sambil ngapain?

Question of the day :

1. First love kamu siapa?

2. Warna baju favorit?

3. Tinggi badan?

Happy reading💗

Freya menahan kesalnya pagi itu, bukan tanpa alasan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Freya menahan kesalnya pagi itu, bukan tanpa alasan. Kemarin Kaisar seolah membawanya terbang ke atas awan, dan paginya di jatuhkan hingga ke dasar jurang.

Tatapan kecewanya tergambar jelas lewat netra almodnnya.

Bagaimana tidak. Di depan sana, gerbang sekolah terlihat hancur tak bersisa, beberapa kaca ruang guru yang kebetulan berada paling depan dari bagian sekolah terlihat pecah beberapa bagiannya.

Harusnya Freya mengabaikan itu semua dan bersikap seperti biasanya sebelum seorang guru menemukan sebuah slayer berwana merah dengan gambar tengkorak.

"Gila serem banget," gumam Naomi seraya mengigiti kukunya. "Geng motor itu bener-bener gak terkontrol."

"Kita udah gak aman lagi, Kin." Dion menatap Kino yang juga menatap ke arahnya dengan risau. "Terornya dimana-mana."

"Gak lagi-lagi deh gue jadi korban mereka," gumamnya.

"Ngapain mereka ke sini segala sih, kalo mau ngerusuh harusnya di tempat yang tepat, tempat-tempat orang rawan korupsi misalnya," keluh Dion.

"Untung gak ada korban jiwa," ucap Kino.

"Tapi tetep aja! Kalo mereka udah berani ke sini, artinya ada seseorang di tempat ini yang ngusik mereka," celoteh Naomi yang di sambut dengan tatapan antusias oleh Freya.

"Atau malah ini adalah tempat mereka sendiri?" tebak Kino. "Yang nyerang geng lawan?"

"Ngaco lo! Mana mungkin sih anak SMA terlibat geng motor kayak gitu," celetuk Dion.

"Bisa aja!" cetus Naomi. "Gak ada yang gak mungkin."

"Woy!" Tiba-tiba saja dari arah kejauhan terlihat Ramon yang baru datang dengan wajah mengenaskannya.

"Kenapa dah lu?" tanya Dion yang melihat Ramon berjalan dengan kesakitan.

"Sialan, gue di serempet motor," rutuknya seraya memperlihatkan luka yang cukup membuat ngilu orang yang melihatnya.

"Ih anjir, kenapa gak ke rumah sakit sih lu!" geram Naomi.

"Ya kan ada ulangan harian, gue gak mau ketinggalan."

Freya meringis ngeri. "Ulangan harian bisa nyusul, nyawa mah gak bisa tuker tambah."

"Bisa aja lo!"

Perbincangan di sekitarnya sedikit senyap saat Kaisar dan teman-temannya berjalan dengan membelah kerumunan.

J. KAISAR : WHO ARE YOU?Where stories live. Discover now