[FOLLOW SEBELUM BACA]
Setelah liburan semester usai, Kai atau lengkapnya J. kaisar Manggala, pacar Freya tiba-tiba saja berubah 180°.
Kai yang biasanya tampak rapi dengan seragam putih abunya, tiba-tiba saja pagi itu tampak seperti Berandalan. Kai y...
Guyss aku kan tadi sekitar jam empat mendekati setengah lima tidur, bangun2 jam setengah enam. Terus pas bangun kenapa ya perasaan kayak hampa banget dan gelisah gituu😔😔
Gimana weekend kamuu?
Question of the day :
1. Nama panggilan kamu di rumah vs di sekolah?
2. Kalian masih SMP/SMA/KULIAH/KERJA/IRT
3. Tahun lahir kamu?
Jangan lupa komen tiap paragraf yaaa✨✨
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Emang kita boleh ke sini?" Freya menatap Gavriel yang tengah fokus menyetir.
"Bawel lo!" Yang menyahut malah Asia yang duduk di sampingnya.
Awalnya Freya tidak mengerti dengan dua orang itu, mereka sering bertengkar, adu argumen dari hal terkecil sampai hal yang besar sekalipun, tapi bukannya membuat keduanya berjauhan, melainkan malahsebaliknya. Dimana ada Gavriel maka di sana ada Asia.
Pergaulan macam apa ini? Ia tidak mengerti sama sekali.
"As, mending lo diem atau gue turunin," ancam Gavriel sinis.
Tuhkan? Lihat sendiri, mereka masih sering melontarkan kata-kata pedas.
"Whatever." Asia menyilangkan kedua tangan di depan dada seraya melemparkan punggungnya pada jok mobil.
"Frey." Gavriel menatap Freya lewat kaca spion, memastikan kalau Freya tidak kenapa-napa. "Lo tahu kan tujuan kita mau kemana?"
"Kantor polisi?" tanyanya yang seolah seperti pernyataan.
Gavriel mengangguk membenarkan. "Pake itu." Gavriel melirik hoodie hitam yang tergelatak di atas jok yang kosong. "Gak bagus kan kalo orang sekolah lihat kita pake seragam ke kantor polisi?"
"O ... oke." Freya mengangguk setuju, lagian dua orang di depannya sudah mengenakan jaket sejak tadi, sementara Freya baru akan mengenakannya.
"Btw, itu hoodie Kaisar," ucap Gavriel lagi.
"El?"
"Hmm?"
"Gue mau tanya sesuatu," ucap Freya yang saat itu juga mendapat lirikan sinis dari Asia.
Freya mengigit bibirnya. "Narkoba itu ... bukan punya Kaisar kan?"
"Sampe sejauh ini lo masih gak ngerti? Jangan polos-polos amatlah," gerutu Asia seraya memutar bola matanya.
"As, gue udah pernah peringatin lo," tekan Gavriel yang lagi-lagi berhasil membuat cewek itu bungkam.
Kali ini Gavriel melirik Freya sekilas. "Secara kepemilikan narkoba itu emang punya cowok lo."
Deg.
Saking tersentaknya, tangan Freya bergetar hebat, apa lagi yang tidak ia ketahui selama ini.
