8 - Pemilihan Ketua Angkatan

3 1 4
                                    

Setelah beristirahat selama seminggu, Matthew merasa tubuhnya jauh lebih bugar. Ia sudah tidak mudah ketiduran lagi sehingga sedikit lebih cepat membalas chat Thea. Untungnya setelah orientasi belum ada lagi kegiatan-kegiatan yang berat kecuali persiapan pemilihan ketua angkatan. Matthew sebenarnya malas sekali untuk menghadiri acara pemilihan ketua angkatan karena calon-calonnya tak ada yang ia kenal. Untung saja tanggal pemilihan itu bertepatan dengan acara nikahan sepupunya jadi ia bisa bolos. Sepupunya ini dari neneknya yang tinggal di Manado tetapi pindah ke Jakarta setelah menikah dengan kakeknya Matthew yang orang Spanyol. Sampai sekarang masih tinggal di Jakarta.

Berbeda halnya dengan Thea yang lagi-lagi diwajibkan untuk hadir. 

Tapi kalau kata Ella nggak papa, biar dingin-dingin.

Auditorium Universitas Alexandrian memang terbilang cukup dingin, pas sekali untuk mahasiswa yang ingin tidur. Apalagi dengan kursinya yang sangat nyaman.

Tinggal bawa selimut deh.

Kini sedang ada pembacaan visi-misi dan program kerja oleh para paslon. Ada tiga paslon totalnya. Tiga pasang paslon tersebut berdiri dengan pakaian rapi terbalut almamater ungu tua dengan logo Universitas Alexandrian di bagian dada kiri mereka. 

Thea ingat sekali waktu Damian pertama kali melihat warna almamaternya, katanya 'warna janda'.

Ya nggak salah sih.

Karena Matthew tidak bisa menghadiri, ia pun meminta Thea untuk terus mengupdate tentang ketiga pasang paslon tersebut. Walaupun tidak ada yang ia kenal, ia tetap kepo dengan siapa yang akan menjadi calon rekannya di masa depan, siapa yang akan menjadikannya mentor, dan siapa yang akan ia bagikan cerita pengalamannya.

Sebenarnya Thea ditawari menjadi calon wakil ketua angkatan oleh Genta karena ada satu calon ketua yang belum memiliki wakil. Thea menolak karena memang tidak ingin jabatan. Ia juga tidak ingin sesibuk Matthew yang mata pandanya sudah terlihat dari ujung lorong.

Matthew : Debat belum mulai?

Thea : Belum

Sekarang masih pembacaan program kerja paslon kedua. Setelah pembacaan visi-misi akan ada debat antar paslon. Ini yang Matthew tunggu-tunggu. Ia bahkan meminta Thea untuk menelponnya saat perdebatan dimulai. Thea bahkan mengirimkan foto visi-misi dan program kerja tiap paslon pada Matthew yang ia terus komentari.

Thea : Udah mulai kak

Lima detik setelah Thea mengirimkan pesan itu, Matthew langsung menelpon Thea untuk mendengarkan perdebatan itu. 

Hampir empat puluh menit lamanya perdebatan itu dan masih belum selesai. Ponsel Thea sudah panas. Di sela-sela telponan Thea sekali-sekali memberitahu paslon mana yang berbicara jaga-jaga apabila tidak terdengar dari sana.

Kalau kalian bertanya mengapa Thea mau saja disuruh-suruh seperti ini oleh Matthew, jawabannya adalah karena Matthew menjanjikannya eskrim mahal.

Langsung setuju.

Matthew saat ini sedang mengenakan tuxedo hitam dan dasi kupu-kupu merah di tengah acara keluarganya. Ia juga memakai airpods agar suara perdebatannya terdengar lebih jelas. Ia tengah berada di pernikahan sepupunya. Untung saja acara utamanya selesai sebelum perdebatan dimulai, jadi ia bisa pindah duduk di belakang dan mendengarkan debat itu.

Akhirnya, debat tersebut selesai dan telponnya dimatikan oleh Matthew soalnya ia ingin makan.

Lapar.

Matthew meminta Thea untuk chat saja siapa pasangan yang menang karena sudah malas mendengar karena acara selanjutnya merupakan acara coblos-menyoblos pasangan. Tidak ada gunanya juga ia mendengarkan. Matthew dan Thea kini terlihat makin akrab sampai-sampai Genta bingung ada hubungan apa antara Matthew dan Thea ini. 

Ya kalau dipikir-pikir Genta ada di sana sebagai wakilnya Matthew. Tinggal tanya ke Genta saja hasil akhirnya. Tetapi Matthew memilih untuk menghubungi Thea.

Hem, mencurigakan.

Setelah menyantap hidangan, Matthew meminum soda yang disediakan di setiap meja, lalu ditarik paksa untuk menari oleh pasangan pengantin baru. Matthew dengan sangat pasrah ikut menari bersama bapak-bapak yang sudah ada di panggung.

Mereka menari poco-poco.

Setelah selesai menari, Matthew malah ditarik lagi oleh tantenya dan disuruh untuk menyanyi. Saat ini Matthew sudah malu setengah mati. Untung keluarga.

Matthew akhirnya menyanyikan lagu 'A Thousand Years' milik Christina Perri untuk pasangan yang berbahagia dan langsung turun ke kursinya tadi untuk melihat update tentang ketua angkatan.



Matthew : Belum?

Thea : Sabar

Thea : sent a sticker

Thea : sent a sticker

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Matthew : Hehe


Matthew senyum-senyum sendiri melihat kelakuan adik tingkatnya ini. Sampai sekarang belum ada adik kelas yang berani mengirimkan stiker bebek manyun padanya.

Setelah menunggu selama dua puluh menit, akhirnya telah ada ketua dan wakil ketua angkatan 2021. Thea mengirimkan foto pasangan ketua dan wakil tersebut pada Matthew.


Thea : sent a photo


Matthew menyipitkan matanya melihat foto yang dikirimkan Thea. Sudah seperti bapak-bapak yang membaca grup WA padahal font nya sudah seperti gajah.


Matthew : Yang adek kakak yang menang ya

Thea : Iya si kembar yang menang


Ketua dan wakil ketua angkatan 2021 adalah saudara kembar, yaitu Dawson dan Winona Ellis. Ternyata lumayan banyak pendukung si kembar itu. Genta mewakili Matthew untuk mengalungkan selendang pada kedua ketua dan wakil ketua angkatan 2021.


Ya walaupun Thea sedikit menyesal tidak ikut mencalonkan diri.


Gak bisa modus deh.


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 10, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ice Cream PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang