17. Apa Yang Sebenarnya Terjadi Kepada Gwen?

73 8 0
                                    

1 bulan telah berlalu, semenjak kejadian mereka mengetahui bahwa orang yang mereka sukai adalah orang yang sama, mereka jadi jarang sekali mengobrol. Bahkan jika bertemu atau berpapasan hanya diam, salah tingkah, canggung, perasaan itu bercampur menjadi satu. Sangat tidak nyaman.

Sungho yang sudah tidak tahan pun mengetikkan sesuatu di grup mereka yang sangat sepi, bahkan tidak ada yang memberi pesan apa-apa,

'Cape banget gue kaya gini, ayo kita saingan secara baik-baik aja. Males gue diem-dieman gini. Ayo kita saling semangat ngejar Owen, saling berebut dengan damai jangan kaya gini, diem-dieman. Biar enak ada temennya. Kita biarin Owen milih di antara kita, biarin dia yang milih, itu hak dia.'

Tidak menunggu lama Jaehyun jika ikut menulis sesuatu, 'Oke, gua setuju. Nanti yang ngga di pilih sama Ji jangan sakit hati, cari baru.'

Dan semuanya setuju. Akhirnya masa berdiam-diam sudah selesai. Mereka bersaing secara Baik-baik sekarang, mereka bahkan membuat cara untuk merebur Gwen bersama-sama.

Sekarang BONEDO sedang berkumpul di rumah Woonhak— tepatnya di toko akuariumnya. Mereka sedang memikirkan bagaimana mereka menyukai orang yang sama dengan nama yang berbeda? Mereka bingung sekali.

"Eh, bisa aja kan si Gwen itu punya kembaran? Mungkin kembarannya itu si Owen? Kan namanya mirip?" Leehan mulai mengeluarkan teori-teori yang ia pikirkan. Banyak yang setuju tetapi tidak juga, kalau mereka kembar kenapa tidak pernah melihat Gwen dengan kembarannya?

"Kalau mau dapet jawaban yang lebih jelas ya tanya langsung ke Gwennya." Sungho akhirnya berbicara setelah berpikir tentang teori-teori yang di buat oleh teman-temannya.

"Siapa yang berani?" Jaehyun bertanya sembari yang lain hanya bertatapan satu sama lain.

"Gimana kalo kita voting aja?" Ucap Leehan dengan nada rendah, tetapi masih bisa terdengar oleh yang lain.

"Woe! Lo kira ini pemilihan ketua OSIS?" Riwoo akhirnya menyaut setelah berdiam diri di belakang Jaehyun, tak tahu mengapa tetapi sepertinya ia sedang merenung.

"Tapi kan masi sama intinya, pemilihan." Leehan menjelaskan dengan singkat.

Beberapa menit kemudian akhirnya Sungho mengajukan dirinya untuk bertanya kepada Gwen. Cara voting tidak jadi karena mereka malah membuat ribet jadi Sungho langsung mengajukan dirinya.

•••

Esoknya, Sungho langsung di pertemukan dengan Gwen, di depan kampus lamanya. Yang ada di pikiran Sungho, 'pasti Gwen sedang mengantarkan sesuatu lagi untuk kakaknya'. Ia mendekati Gwen,

"Owen!" Dia tetap memanggil Gwen dengan nama panggilannya, atau nama kembaran Gwen? Tidak tahu. Alasannya simpel, agar tidak ketahuan dan agar mulus misinya.

Gwen menoleh ke arah Sungho dan tersenyum, ia membalas panggilan Sungho dengan melambaikan tangannya. Gwen berlari untuk mendekati tempat dimana Sungho berdiri,

"Kak! Ngapain ke sini?" Tanya Gwen.

Sebelum menjawab, Sungho terkekeh kecil. "Mau bareng?" Dan tanpa basa-basi lagi Gwen mengangguk dan naik ke atas motor keren Sungho.

Beberapa detik setelah Sungho menjalankan motornya Gwen bertanya, "Sampai hafal ya kak? Hahaha." Tanyanya sembari tertawa kecil. Sungho mengangguk pelan.

"Nganterin apa lagi? Ngga cape ke kampus terus?"

"Gue nganterin bekalnya kakak gue. Kalo di tanya cape apa engga sih cape ya, tapi enaknya bisa keluar rumah hehe." Jawab Gwen dengan jelas.

"Kembaran lo ngga di ajak?" Tak tahu ada yang ada di pikiran Sungho, ia langsung bertanya tentang masalah 'kembaran Gwen' tanpa berpikir dahulu.

"Eh?" Setelah itu Gwen tertawa dengan keras. "Gue ngga punya kembaran! Hahaha! Rumor dari siapa itu? Haha." Sungho sedikit malu saat mendengar suara tawaan Gwen yang menurutnya itu sedikit mengejeknya.

"Lah terus yang namanya Gwen itu siapa?" Tanyanya dengan mencoba untuk menghilangkan rasa malunya.

"Itu mah nama gue! Hahaha." Dan sekarang Gwen mulai tertawa dengan terpingkal-pingkal, mungkin karena tertawanya motor Sungho bisa saja jatuh.

Muka Sungho memerah karena malu, untung saja mereka tidak saling melihat satu sama lain. Jika saling melihat, matilah Sungho di dalam lautan kemaluan.

"Terus kenapa lo ngga nyuruh gua buat manggil lo Gwen?" Masih dengan sikap profesionalnya, Sungho melanjutkan percakapan.

"Karena gue kira itu nickname buat gue! Yaudah sih, lucu juga hehe, tetep panggil gue pake 'Owen' aja, lucu."

Setelah itu keheningan menyelimuti perjalanan mereka, tak tahu mau kemana, sedaritadi Sungho hanya berputar putar agar ia bisa berlama-lama dengan Gwen.

"Kakak punya miopi ya?" Tanya Gwen sembari menghancurkan tembok-tembok keheningan. Dan Sungho mengangguk pelan, tampak sedikit ragu.

"Gak tau juga sih, ngga pernah cek mata."

Gwen memikirkan sesuatu yang mungkin ia pikir brilian, "Ayo cek! Bareng gue!" Seru Gwen sembari menepuk punggung Sungho.

Tentu saja Sungho mengiyakan ajakan Gwen, ia akan menganggap ini kencan meskipun sedikit berbeda dengan kencan-kencan lainnya. Dan mereka berakhir berada di optik terdekat yang ada di jalan yang mereka jalani.

BOY(S) NEXT DOOR  [√]Where stories live. Discover now