Part 22

3.5K 320 42
                                    

45 menit Mobil Christy sudah sampai di parkiran rumah.

Dia perlahan membuka pintu Mobil walau kesusahan Karna chika di pangkuanya dia berusaha keluar Mobil dan mengendong chika ke dalam rumah.

"Adek bawa siapa kamu"ucap Cindy.

"Kachika ka"ucap Christy.

"Loh ko bisa sama kamu"ucap Cindy.

"Bisalah pake batin"ucap Christy.

"Tidurin di kamar aja gih"ucap Cindy.

"Okey,eh tapi ka jinan belum keluar kamar ci shani juga"ucap Christy.

"Belum,di kunci juga kamar nya"ucap Cindy.

"Tapi ga terjadi apa² kan"ucap Christy.

"Engga sayang"ucap Cindy.

"Yaudah adek ke kamar yah ka"ucap Christy di angguki Cindy dan membawa chika ke kamar nya.

"Emang bener yah ikatan batin itu kuat belum sehari dia disini udah bisa nemuin kembarannya"ucap Cindy tersenyum.

Di kamar shani mereka masih tidur berpelukan tapi seseorang terusik Karna orang di sebelah nya mengigil,dia membuka matanya dan melihat orang itu semakin pucet saja mukanya.

"Cii hey kamu kenapa"ucap jinan.

"Din-gin"ucap shani terbata² dan pelan.

"Kita periksa aja ya kamu demam"ucap jinan.

"Engga jangan gamau"ucap shani.

"Ya terus gimana dong kamu sakit ini"ucap jinan.

"Buka baju kamu"ucap shani.

"Masih kaya dulu"ucap jinan shani menganguk.

"Cici kan udah gede mana bisa"ucap jinan.

"Yaudah jangan"ucap shani jinan yang mendengar itupun membuka bajunya dan membuka baju shani lalu memeluknya tanpa baju saja menyisakan bra saja.

"Udah angget"ucap jinan.

"Sedikit"ucap shani.

"Christy sama gita dimana"lanjutnya.

"Tadi sih di bawah Gatau sekarang"ucap jinan.

"Mau ketemu tapi takut"ucap shani.

"Takut apa"ucap jinan.

"Mereka Marah"ucap shani.

"Gakan mau di panggilin sekarang"ucap jinan.

"Engga nanti aja"ucap shani.

"Chika gimana ya nan"lanjutnya pelan.

"Cici tenang aja jinan lagi minta bantuin anggota buat Cari adek"ucap jinan.

"Dia pasti Marah ya sama cici"ucap shani.

"Gatau mungkin iya"ucap jinan.

"Kamu gamarah sama cici nan"ucap shani.

"Ga ngapain Marah"ucap jinan.

"Cici kan udah jahat sama kamu"ucap shani.

"Gada yang jahat itu mungkin Karna ego kita sama² tinggi jadi gada yang mau ngalah"ucap jinan.

"Pantes adik² nyaman sama kamu"ucap shani.

"Ko gitu ngomong nya"ucap jinan.

"Kamu lebih dewasa dalam hal apapun nan sikap kamu persis sama sikap papa semua prilaku papa nurunnya sama kamu doang yang lain gakebagian"ucap shani.

"Itu Hanya pikiran cici aja ko,sebenernya cici juga lebih dewasa dari jinan,jinan juga butuh perhatian cici bukan adik² doang tapi jinan gamau nunjukin itu Karna jinan tau cici juga pasti cape ngurus kita semua makanya se bisa mungkin jinan bantuin cici jagain mereka"ucap jinan.

"Cici ga Capek ko ngurus kalian Hanya saja cici ngerasa kurang kalo kasih perhatian sama kalian cici takut pilih kasih sama kalian"ucap shani.

"Jangan ngerasa kaya gitu jinan gasuka,Mulai sekarang kalo butuh apa minta bantuan jinan sama Cindy kita berdua se bisa mungkin bantuin cici kalo perlu apa² jangan pikir cici bisa dan ga perlu bantuan orang lain"ucap jinan.

"Kamu ngomong gitu cici jadi keinget Bunda"ucap shani.

"Mau ke rumah Bunda"ucap jinan.

"Belum siap"ucap shani.

"Yaudah jangan mikirin apa² dulu sekarang tidur biar bangun enakan tuh badan"ucap jinan.

"Ko payudara kamu makin besar dan ko ini basah nan"ucap shani mendongak.

"Ada asinya"ucap jinan.

"Ko bisa kamu udah nikah?kamu udah punya anak?ko ga bilang?"ucap shani.

"Satu² dong kalau nanya tuh,pertama jinan belum nikah,kedua jinan gapunya anak"ucap jinan.

"Terus kenapa ada asinya"ucap shani.

"Program asi satu tahun lalu"ucap jinan.

"Buat siapa"ucap shani.

"Christy,waktu itu dia lagi sakit dan gamasuk makan sedikitpun mau di kasih susu yang lain kan cici tau sendiri kalo si kembar gabisa susu formula yaudah deh program asi"ucap jinan.

"Ko sampai sekarang"ucap shani.

"Mau gimana lagi mau di berentiin juga gabisa Christy nya gamau"ucap jinan.

"Mau coba boleh"ucap shani.

"Heh engga ya"ucap jinan.

"Aku kan kaka kamu jadi gapapa dong Christy juga gapapa"ucap shani.

"Kamu udah besar ci masa mau nyusu"ucap jinan.

"Aku belum makan beberapa hari ini aku butuh asupan"ucap shani.

"Siapa suruh gamakan"ucap jinan.

"Ga mood makan jinan"ucap shani.

"Yaudah sekarang makan aku ambilin deh"ucap jinan.

"Gamau pengen susu kamu"ucap shani.

"Ci udah ga wajar loh kamu udah besar masa nyusu sama adiknya"ucap jinan.

"Kita kan adik kakak ya gapapa dong"ucap shani.

"Gamau pokonya"ucap jinan.

"Kamu mau cici mati kelaperan"ucap shani.

"Ya kalo laper makan cici"ucap jinan.

"Mau susu kamu hiks"ucap shani menangis.

"Yah malah nangis"ucap jinan.

"Hiks mau susu"ucap shani.

"Aelah masa gue nyusuin bayi gede sih niat gue pulang kan mau habisin dia tapi gajadi Karna keadaan dia masa sekarang malah harus nyusuin dia"batin jinan.

"Hufft okey"ucap jinan membuka bra nya dan memasukan nipplenya pada mulut shani yang langsung menyedotnya.

"Ahh Bunda kaka gabisa gini"rengek batinya.

"Pelan² ci shh"ucap jinan sedikit meringis Karna shani begitu kuat menyedotnya.

"Enak"ucap shani lalu menyedot kembali.

"Kalo dedek liat kamu gini dia bakal Marah Karna susunya di ambil kamu"ucap jinan.

"Ya kamu jangan bilang lah"ucap shani.

"Kamu malu"ucap jinan di angguki shani.

"Udah ah katanya Cobain doang"ucap jinan.

"Gamau aku bakalan minta sama kamu tiap hari"ucap shani.

"Mati aku,harus minta bantuan Cindy ini mah"batin jinan.

"Yaudah tidur"ucap jinan shani mengeleng dia masih santai menyedot puting jinan.

"Jinan masih ngantuk mau tidur jangan ganggu"ucap jinan diangguki shani.


































Suka kan kalo shani mode begini.
Gue heran kepikiran aja gitu bikin alur
Kaya gini,tapi ya semoga suka deh
Walaupun ga nyambung.




TWINNIE (End)Where stories live. Discover now