1 jam kemudian

Membersihkan sampah dan alat tulis mereka, tugas mereka pun selesai dan dilanjutkan bermain disekitar halaman rumah ansyah.

Annur, Reyhan dan arya sedang bermain selang air disertai kejar-kejaran. Sebagian baju reyhan sudah basah begitu juga dengan arya.

"Loh nur kok bajumu masih kering?" Dewi bingung pasalnya mereka bertiga itu bermain air bersama, tapi kenapa nur masih kering?

Dengan pd nya annur menjawab pertanyaan dewi.

"Iya dong masih kering lihat nih." Tunjuk Annur yang memegang payung, mampu melindungi tubuhnya dari semprotan selang air itu.

Tak habis pikir dengan kelakuan mereka dewi dan ansyah hanya mampu menggelengkan kepala melihat mereka itu yang absurd.

Oke mari kita tinggalkan reyhan dan arya sekarang yang sedang dikejar oleh Anjing tetangganya ansyah.

Jam menunjukkan pukul 3 sore. Sudah cukup lama sekitar tiga jam mereka dirumah ansyah, satu persatu mulai berpamitan pulang.

Tersisa Annur yang belum pulang ia masih ingin melihat kondisi ansyah sedikit lama lagi.

"Nur ga pulang nih?" Pasalnya teman-temannya sudah pulang tinggal nur yang belum beranjak dari tempatnya.

Nur menggeleng sebagai jawabannya dan mulai duduk sedikit jauh dari ansyah.

"Belum. Habis ini pulang mau lihat keadaan kamu sedikit lama gpp kan?"

Ansyah mengangguk dan mempersilahkan minum dan memakan camilan yang tersedia.

Hening...

Itu yang dirasakan mereka berdua, belum ada dari mereka yang membuka percakapan terlebih dahulu.

Nur bernisiatif untuk membuka percakapan dan mencairkan suasana yang hening ini.

"Gimana luka kamu udah kering?" Ansyah menoleh dan mengangguk sedikit ragu.

"Yah ga semua sih masih ada yang belum kering ini lukanya." Nur yang mendengar jawaban ansyah beranjak dari tempat duduknya dan menghampiri syah.

Ia berniat mengecek luka yang berada di kaki ansyah. Saat ingin melihat luka ansyah, Sontak ansyah dengan sigap menahan Nur.

"Eh gausah Nur gpp, Ga parah kok tenang aja." Nur menatap ansyah sejenak.

Ansyah pun hanya menghela nafas dan berkata "hahh yaudah tapi jangan disentuh lukanya." Peringat ansyah dan diangguki oleh nur

Nur berjongkok didepan ansyah dan mengecek luka dikaki sahabatnya itu.

"Ini luka masih sakit ga dek?" Tanya nur kepada ansyah.

Ansyah yang mendengar panggilan itu sedikit kaget dan menetralkan wajahnya.

"N-nggak kok nur ga seberapa" Bahkan ansyah sampai terbata-bata menjawab pertanyaan nur.

"Emm nur boleh tanya gak?" Nur sedikit mendongak kan kepalanya keatas guna melihat ansyah.

"Mau tanya apa?" Ansyah pun menarik nafas dan bertanya kepada nur.

"Kamu kenapa kok manggil aku adek?" Tidak langsung menjawab, nur menarik nafas terlebih dahulu dan setelah itu ia menjawab.

"Karena aku suka aja manggil kamu adek." Nur melanjutkan omongannya.

"Kenapa dek, hm?" Ansyah memalingkan pandangannya, Nur melihat ekspresi ansyah gemas akan hal itu.

"Kamu manis syah, dan ekspresimu barusan Lucu sekali." Ansyah yang mendengar perkataan nur kaget.

"E-emm yah m-makasih" Saat Ia menoleh ansyah mendapati nur yang tiba-tiba melihatnya dengan tersenyum manis kearahnya.


Deg!

Tolong siapapun selamatkan ansyah, jantungnya sedang tidak aman sama sekali.

Setelah kejadian itu Nur membantu Syah mengobati lukanya yang berada di kaki.

"Jangan lupa minum obat, istirahat yang cukup jangan aktifitas berlebihan." Peringat nur yang diangguki oleh syah.

"Iyahh siap nur" Dengan gestur hormat, Nur yang melihat kelakuan syah terkekeh ringan.

"Haha oke..." Diiringi tertawa Nur

Tak lama Nur berpamitan kepada syah karena jam menunjukan pukul 16.30 Sore.

Nur mendekati syah dan berkata "aku pulang dulu ya dek kalo butuh apa-apa hubungi oke."

Syah mengangguk lucu sembari mengunyah makanan yang ada dimulutnya.

Sebelum meninggalkan rumah ansyah nur melakukan sesuatu yang membuat ansyah sedikit syok.

Nur Menepuk kepala ansyah beberapa kali dan berkata "Lucu banget sih gemes deh." Tersenyum melihat syah dan ia bergegas pulang kerumah.

Setelah kejadian itu syah memegang dadanya sendiri.

"Astagaa! Huwaa mama tolongin syah... uhh jantungku astaga nur." Sedikit syok dan Ansyah balik menuju kamar.

Setelah nur sampai rumah ia membersihkan badan dan menuju kamar untuk beristirahat.

Memikirkan kejadian beberapa menit yang lalu ia tersenyum.

"Gemes deh lihat ekspresinya" Nur bergumam dan ia mengistirahatkan badannya.

Yeyy selesai dilanjutkan bab berikutnya.

Maaf ya kalau Ceritanya tidak menyambung karena ini komedi tanpa arah yang kadang tidak menyambung dengan cerita sebelumnya..

Follow, like comment and share

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian yaaa

Adios!!

Directionless Comedy (On Going)Where stories live. Discover now