Bab 5

12 2 0
                                    

Bim salabim jadi kodok oee....
Wkwkwk canda ges. Yok lanjut seperti biasa Lets goo!!



Happy reading




***


Hari senin yang indah untuk murid-murid. Karena pembelajaran hari ini di tiadakan dengan begitu siswa bisa melakukan apapun dengan damai.


Karena mereka tidak memiliki jadwal apapun, dewi berencana mengajak teman-temannya dan keisya untuk menjenguk ansyah sekaligus mengerjakan tugas kelompok.

Dewi pun menghubungi teman-temannya. Tidak membutuhkan waktu lama mereka pun setuju dan mulai meluncur kerumah ansyah.

Saat sampai dirumah Ansyah, Mereka memutuskan mengetuk pintunya terlebih dahulu. 3 menit kemudian keluarlah ibu dari ansyah dan menyuruh mereka masuk kedalam rumah.

"Tunggu disini ya nak, ibu panggilkan ansyah nya dulu." Mereka mengangguk dan ibu ansyah berjalan menjauh.

Tidak lama terlihat ansyah yang baru keluar dari kamar berjalan tertatih-tatih mendekat kepada temannya. Keisya yang melihat ansyah segera berjalan mendekat dan menolongnya.

"Kalian tumben banget kesini?" Setelah duduk ansyah kepada mereka. Dewi pun membuka percakapan.

"Kita kesini mau lihat keadaan kamu, sekalian mau ngerjain tugas kelompok hehe" disertai kekehan ringan di akhir kalimatnya lantas ansyah hanya mengangguk sebagai jawabannya.

Tanpa menunggu waktu lebih lama lagi, mereka pun mengerjakan tugas kelompoknya, sembari di iringi canda tawa ringan dan sedikit kerusuhan yang di buat para sahabatnya ini.

Ansyah yang daritadi menyimak hanya menggelengkan kepala melihat tingkah laku mereka yang tak pernah berubah, membuat ansyah tersenyum melihat tingkah mereka semua.

Dari kejauhan Arya membidik Annur dari belakang dengan membawa bantal di tangannya sebagai senjata dan siap melemparkan bantal itu kepada Annur.

Bukk!!

Tepat sasaran. Bantal itu mengenai Wajah Annur saat ia berbalik menghadap belakang Dan hampir saja Nur tersungkur kebelakang.

"Astaga!! Siapa yang melempar bantal ini hah" Teriak annur yang sedikit kencang, demi apapun ia kesal sekali baru saja balik badan udah dilempar bantal haduhh.

Arya tanpa rasa bersalahnya pun mengangkat tangan sembari tertawa terbahak-bahak.

"Pfftt hahaha.. sorry nur" Tanpa rasa bersalah arya masih menertawakan annur.

Saat mereka sedang adu mekanik tiba-tiba ibu ansyah menghampiri mereka semua.

"Nak titip Ansyah ya, saya ada urusan diluar." Serempak mereka semua menjawab dan tak lupa ibu ansyah berpamitan kepada anaknya.

Setelah ibu ansyah pergi tiba-tiba saja dengan jahilnya kepala Arya ditutup dengan Ember yang sedikit besar.

"Yakk gelap!! Siapa yang matiin lampu!" Teriakan arya mengundang tawa semua sahabatnya termasuk ansyah.

Reyhan. Pelakunya, ia gemas sekali dengan arya dan menjahilinya dengan menaruh ember di kepala arya sehingga anak itu menabrak tembok.

Bruak!!

Suara yang memenuhi Ruangan itu dikarenakan Arya yang baru saja menabrak tembok. Nur dengan baik hati menolong Arya agar bangun dan melepas ember dari kepala sahabatnya itu.

"Makanya jangan aneh-aneh kualat kan rasain tuh mampus" Tutur Nur kepada arya.

***



Directionless Comedy (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang