Haechan sudah tidak memiliki orang tua, dan ia diharuskan untuk hidup bersama dengan sahabat kedua orang tuanya, namun ada kedua anak yang tidak suka dengan kehadiran haechan disana.
Haechan mampu tetap bertahan atau bahkan mengalah dan memilih hid...
"Jeno baru akan berangkat lusa, adek gunain waktu yang baik buat bicarain semuanya sama jeno, bahkan kalau bisa sampai selesai, biar adek lega dan ngga sering overthinking lagi, ya sayang?" mark berusaha selembut mungkin agar haechan mau mengerti.
"Iya kakak, terimakasih ya?" haechan tersenyum manis walaupun dengan mata yang masih menumpukan air mata.
"Terimakasih untuk apa?" tanya mark lembut.
"Karena kak mark udah mau buat aku yakin dan nerima kakak, aku juga mau berterimakasih karena kamu udah mau perjuangin aku dan berani omongin semuanya ke papa sama bubu" ucap haechan lirih.
"Mungkin kalau kamu ngga ngeyakinin aku buat kita perjuangin semuanya, kita ngga akan tau papa dan bubu punya rencana perjodohan ini, bahkan waktu ayah dan papi aku masih ada didunia ini" haechan kembali berucap sambil menatap mata mark.
"Iya sayang sama sama, kakak juga seneng karena kita bisa berakhir kaya gini dan kakak harap kanu seala babagia kedepannya ya?" mark tersenyum manis dan mengecup kening haechan.
"Kalau kakak selalu ada di samping aku terus, udah pasti aku akan bahagia setelah ini semua"
Haechan peluk tubuh mark dan sesekali mengusap punggung tegap itu, mark membalas pelukan itu dengan melingkarkan kedua tangannya dipinggang ramping haechan dan menciumi bahu haechan.
Mark melepaskan pelukannya lalu menangkup kedua pipi haechan, mark kecup beberapa detik bibir tebal haechan lalu tersenyum manis, hal itu membuat haechan juga ikut tersenyum.
"Tapi kakak mau nanya dong, adek kapan nyadar kalo adek suka sama kakak?" tanya mark sambil terkekeh.
"Sebenernya waktu aku ngga sengaja cium kakak di pasar malam waktu itu,aku ngga marah sama sekali, aku cuma malu karena bisa-bisanya aku cium kamu haha, aku malah sempet mikir kamnu yang bakalan marah"
"Terus makin kesini aku kaya malu kalo ngobrol terlalu deket sama kakak, aku juga malu setiap kakak kecup kening aku"
"Dan puncaknya itu pas kita tidur bareng malam itu dan kamu berani curi kecupan di bibir aku, kenapa aku diem aja? ya karena aku emang ngerasa aku bahagia dan seneng bisa dicium sama kamu hehe"
"Ditambah kakak makin kesini itu makin perlakuin aku dengan baik dan lembut, kayaknya wajar aja sih kalo perasaan ini bisa tumbuh, siapa coba yang ngga akan luluh kalo diperlakukan kaya princess"
Haechan sebenarnya sedikit malu mengatakan hal itu, tapi disisi lain haechan juga ingin mark mengetahuinya, dan benar saja mark tersenyum gemas menatap sang kekasih.
Mark cubit pelan hidung kecil haechan dan haechan hanya terkekeh, mark bahkan terus saja tersenyum selama haechan bercerita tadi, mark rasanya makin merasa bersyukur karena bisa ngrasain cinta ke pria cantik dihadapannya ini.
"Gemes amat sih kamu, hm"
"Yaudah sini bobo, besok kita flight pagi, biar besok pagi kamu bisa lebih fresh"
Mark bantu haechan merebahkan tubuhnya dan mulai memakaikan selimut, mark peluk pinggang haechan lalu menyelusupkan kepalanya dileher sang kekasih, haechan yang merasa gemas pun menaikan dagu pria yang lebih tua dan mencium bibir manis itu, di sela-sela ciuman itu mark tersenyum karena gemas, haechan sudah berani memulai dan mark merasa senang.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.