Jaehyun, Taeyong dan Jeno sudah kembali kedalam kamar masing-masing, mark yang melihat haechan masih duduk diruang tamu menarik tangan haechan menuju taman samping rumah mereka, mark harus membahas masalah ini hingga tuntas. Mark pastikan bubunya dan papanya tidak akan merasakan hal yang sama kedepannya.
"Ikut gue" mark menggenggam tangan haechan.
"Kak mau kemana?" haechan mengikuti langkah mark.
Mark ajak haechan duduk di kursi taman dan mulai menatap haechan.
"Kenapa lo ngajuin kuliah jalur beasiswa?" tanya mark to the point.
"Kak, aku cuma ngga mau lebih ngrepotin papa dan bubu" jawab haechan menatap mark.
"Bubu ngga pernah sesedih ini sebelumnya, seenggaknya kalau lo mau ambil keputusan itu izin dulu" ucap mark merasa kesal dengan haechan.
"Aku ngga tau bubu kalah sesedih ini kak, lagipula sebentar lagi juga aku bakalan pergi dari rumah ini" ucapan haechan membuat mark terdiam.
Kejadian ini saja membuat bubunya menangis sebegitunya bagaimana jika haechan nanti benar benar pergi dari rumah itu.
Memikirkannya saja mark rasanya tidak mau.
"Kakak lupa?, kakak cuma kasih aku waktu satu bulan buat pergi dari rumah ini, sekarang aku lagi usaha buat keinginan kakak terwujud, kakak harusnya seneng kalo aku sampe bisa secepatnya keluar dari rumah ini"
"Orang tua aku udah ngga ada dan memang harus seharusnya aku hidup sendiri mulai sekarang.
Aku sangat tau betapa kak mark dan kak Jeno tidak mengharapkan aku ada di tengah tengah kalian"
"Asal kakak tau, selain karena kakak minta aku buat segera pergi dari sini, aku juga berfikir ngga mungkin aku ngerusak kebahagiaan keluarga kalian, aku ngga bisa kalau harus terus jadi alasan kalian ribut"
Mark terdiam saat haechan mengungkapkan semuanya pada malam itu.
Mark menatap wajah haechan yang masih menunduk.
"Kalo sekarang gue minta lo buat tetep disini, lo mau?" ucapan mark membuat haechan mendongak.
"Mungkin sebelumnya gue emang ngga mau papa dan bubu punya anak lain, tapi seiring berjalannya waktu gue mulai bisa nerima lo, bahkan setelah kejadian tadi dan gue lihat lo dan bubu nangis, gue makin yakin kalo gue udah mulai sayang sama lo" haechan menatap mata mark yang mulai bergetar.
"Kak, aku ngga mau kamu ngelakuin semua ini karena ngasihanin aku" mark menggeleng.
"Dek, kakak mohon lupain semua ucapan jahat kakak waktu itu, kakak mau kamu tetep ada dirumah ini sama keluarga kakak" mark memeluk tubuh haechan erat.
Haechan bisa merasakan dari pelukan mark, tidak ada kebohongan atas apa yang mark ucapkan tadi, haechan membalas pelukan mark dengan sama eratnya.
"Kakak ngga perlu sedih, aku akan pikirin gimana baiknya nanti ya kak, kita masuk yuk disini dingin" mark mengangguk dan membiarkan haechan masuk kedalam rumah itu.
"Kakak harap kamu masih mau tetap tinggal disini setelah apa yang kakak lakuin ke kamu" gumam mark sambil mengusai rambutnya frustasi.
Haechan sudah akan masuk kedalam kamarnya namun tangannya ditarik oleh Jeno hingga kedalam kamar Jeno, Jeno menghempaskan tubuh haechan diatas kasurnya membuat haechan meringis.
"Seneng kan lo, bikin papa dan bubu kecewa?, lo berhasil buat bubu nangis kaya tadi karena keputusan yang seenaknya lo ambil" haechan menatap Jeno sendu.
"Kak, aku udah bicarain ini sama kak mark dan aku bakalan pikirin ini lagi kak, maafin aku udah buat semuanya kaya gini" ucapan haechan membuat Jeno mengerang emosi.
"Gue udah biarain lo masuk kedalam rumah ini seenaknya dan kali ini gue ngga akan biarin lo pergi juga dengan cara seenaknya, gue mau lo tetap tinggal disini" haechan menunduk sedih.
"Gak perduli sekekeh apapun lo berusaha buat pergi dari sini gue ngga akan biarin itu terjadi" Jeno menarik tangan haechan lalu memeluk tubuh haechan begitu erat.
"Tetep disini sama gue ya adek" ucap Jeno membuat haechan kembali menangis.
"Maaf ya kak Jeno aku permisi dulu" haechan melepas pelukan itu dan pergi ke kamarnya sendiri.
Malam itu menjadi malam yang sangat menyebalkan bagi mark dan Jeno, mereka berdua mengusai rambutnya frustasi dan itu terjadi secara bersamaan didalam kamar masing masing.
Mark dan Jeno tidak pernah berfikir mereka akan secepat ini merasa sayang kepada haechan.
Yang sekarang mark dan Jeno inginkan hanya haechan tetap mau jadi bagian keluarga mereka.
TBC 💚
YOU ARE READING
_Must Choose_ ^•^ [END] ^•^
RandomHaechan sudah tidak memiliki orang tua, dan ia diharuskan untuk hidup bersama dengan sahabat kedua orang tuanya, namun ada kedua anak yang tidak suka dengan kehadiran haechan disana. Haechan mampu tetap bertahan atau bahkan mengalah dan memilih hid...
![_Must Choose_ ^•^ [END] ^•^](https://img.wattpad.com/cover/344166333-64-k311058.jpg)