chapter 10

6.9K 446 5
                                        


Sudah beberapa hari haechan bekerja di caffe dan hari ini haechan  sedang membuat cake.

"Lo bikin adonan dulu buat cake, biar nanti kalo ada pengunjung pesen cake bikinnya ngga dadakan" perintah jaemin yang diangguki oleh haechan.

"Ini udah apa belom adonannya?" Tanya haechan.

"Kalo bahannya udah sesuai sama resep yang lo tulis kemaren, udah pasti jadinya enak, sekarang tinggal cetak cake lo" ucap jaemin sambil melihat haechan yang sedang membuat cake.

Sibuk berbincang dengan jaemin lonceng pintu berbunyi tanda ada pengunjung masuk.
Haechan kenal betul siapa orang yang berkunjung kesana.

Bahkan orang itu memandang haechan dengan tatapan yang sulit diartikan.

Haechan dekati kedua orang yang sedang duduk di bangku itu lalu memberikan buku menu.

"Silahkan mau pesan apa kak" tawar haechan sambil tersenyum namun sesekali melirik takut kearah Jeno.

"Saya pesen ice americano 1 sama french fries ya kak" haechan mencatat pesanan lalu kembali menatap orang yang berada di hadapannya.

"Baik, apakah ada lagi?" tanya haechan lagi.

"Lo mau pesen apa" tanya teman Jeno karena melihat Jeno begitu fokus dengan ponselnya.

"Pesenin gue ice americano 1" jawab Jeno cuek.

"Baik, mohon ditunggu  sebentar ya kak" ucap haechan lalu meninggalkan meja itu.

"Lo kenal waitersnya jen?" tanya jisung yakni teman Jeno.

"Ngga lah, ngaco lo" ucap Jeno acuh.

"Kayanya gue liatin dia kaya takut sama lo" ucap jisung lagi.

"Dah gak usah bahas yang gk penting, ini tugas kerjain" ucap Jeno sambil melempar kertas kedada jisung.

haechan lihat jeno dan juga temannya sudah pergi dari caffe dan haechan dapat duduk di kursi  kasir sambil menunggu pengunjung lagi, namun bunyi notifikasi ponselnya membuat hacehan mengecek ponselnya.

Jaemin sedang berada di toilet jadi tidak menanyakan hal hal lain kepada haechan.

Setelah berbalas pesan dengan Jeno haechan  merasa sedikit waswas, apakah hal yang akan Jeno bicarakan kepada nnya jika ia sampai dirumah nanti

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Setelah berbalas pesan dengan Jeno haechan  merasa sedikit waswas, apakah hal yang akan Jeno bicarakan kepada nnya jika ia sampai dirumah nanti.

"Ayo pulang" ajak jaemin mengelus surai haechan.

"Ohh iya ayo".

Jaemin mengantarkan haechan sampai depan gerbang dan langsung bergegas melanjutkan perjalanan ke rumahnya sendiri.

Haechan masuk rumah dengan begitu hati hati namun deh emang Jeno menghentikan langkahnya.

" jadi lo udah kerja sekarang?" tanya Jeno sambil menatap kearah haechan.

"Iya kak Jeno" haechan menunduk takut.

"Cepet amat dapet kerja lo nyogok?" tanya Jeno memojokan haechan.

"Ngga kak, temen aku yang kasih aku kerjaan" jawab haechan lirih.

"Bagus kalo lo udah dapet kerja, supaya lo cepetan pergi diri sini"

"Sesibuk sibuknya lo kerja, jangan pernah lupain tugas lo buat nurutin maunya gue sama abang"

Ucapan Jeno kembali membuat hati haechan resah.

"Iya kak, aku ngga akan lupa, hmm dan juga pasti nanti kalo aku udah dapet gaji pertama aku langsung pergi ko dari sini" ucap haechan.

"Ok bagus, dan satu hal lagi, gue ngga mau temen gue tau lo tinggal disini ataupun lo kenal gue, ngerti?" haechan mengangguk mengerti.

"Iya kak aku ngerti" ucap haechan sambil menggigit bibirnya.

"Ngga usah sok imut lo, sana naik"  ucapan Jeno membuat haechan segera bergegas menuju kamar.

Sesampainya dikamar haechan menghela nafas lega.

"Aku kira kak Jeno mau ngomongin apa" gumam haechan lirih.

TBC 💚

_Must Choose_  ^•^ [END] ^•^Where stories live. Discover now