Haechan sudah tidak memiliki orang tua, dan ia diharuskan untuk hidup bersama dengan sahabat kedua orang tuanya, namun ada kedua anak yang tidak suka dengan kehadiran haechan disana.
Haechan mampu tetap bertahan atau bahkan mengalah dan memilih hid...
Mark dan haechan sudah berada didalam villa, mereka berdua bahkan tak henti-hentinya tersenyum karena merasa amat bahagia.
Didalam ruang utama ada jaehyun, Taeyong dan juga jeno yang sedang duduk sambil sesekali mengobrol.
Mark rasa kini saatnya dia memberanikan diri dan bicara jujur pada papa dan bubunya.
Jeno tersenyum menatap mark karena sebenarnya ketika dipantai setelah Jeno pulang ke villa dengan kedua orang tuanya, Jeno sempat meninggalkan ponselnya dimeja tempat makan malam tadi, jadi Jeno berniat mengambilnya.
Jeno melihat semuanya, melihat bagaimana mark dan haechan menangis bahagia dan berakhir menjalin sebuah hubungan lebih dari kakak-adik.
Jeno tersenyum manis, karena akhirnya dirinya benar-benar harus menghilangkan perasaan itu secepat mungkin.
Melihat kakaknya bahagia karena haechan memiliki perasaan yang sama tidak menjadikan Jeno membenci mereka berdua, Jeno malah merasa ikut bahagia karena level tertinggi mencintai itu adalah mengikhlaskan orang yang dicintai untuk orang lain, apalagi Jeno melepas haechan untuk kakaknya dan Jeno yakin, mark dapat dipercaya dan mampu menjaga haechan dengan baik.
"papa, bubu, ada yang mau abang omongin, papa sama bubu udah ngantuk?" ucap mark memulai percakapan.
"Papa sama bubu belum ngantuk, abang mau ngobrolin apa?" jawab taeyong lalu menaruh ponsel yang berada didalam genggamannya.
"tapi abang minta papa sama bubu dengerin dulu apa yang mau abang omongin ya, abang cuma pengen minta pendapat kalian, biar abang bisa ngambil keputusan yāng tepat buat kedepannya" pinta mark sebelum dirinya berbicara lebih lanjut.
Sebenarnya mark masih sedikit ragu, namun demi kebaikan semuanya dan mark bisa cepat tau apa pendapat papa dan bubunya, maka mark putuskan untuk memberitahu kedua orang tuanya sekarang.
"ya sudah,abang mau ngomong apa?" tanya taeyong pelan.
"Papa sama bubu keberatan ngga kalo abang saka sama adek?" tanya mark dengan suara sedikit pelan.
"suka yang bagaîmana?" tanya taeyong menanggapi ucapan mark.
"sebenarnya abang suka sama adek lebih dari perasaan suka kakak ke adiknya" ucap mark lagi.
"kamu mencintai adek?" ucap bubu yang membuat mark memandang kearahnya dengan tatapan sendu.
"iya bubu, abang juga ngga tau kenapa perasaan ini bisa tumbuh, tapi abang mau tanya dulu pendapat papa sama bubu gimana, kalau memang papa sama bubu ngga bisa nerima dan ngga kasih izin abang mencintai adek,abang sendiri yang akan usaha buat pelan-pelan hilangin semuanya"
" Abang tau, papa sama bubu bawa adek kerumah untuk jadi bagian dari keluarga kita, tapi abang beneran ngga bisa nahan perasaan ini" ucap mark panjang lebar dan berusaha menjelaskan.
"sudah sejauh apa, hubungan kalian?" tanya jaehyun dengan nada pelan.
"Abang udah confess ke adek dan minta adek jadi pacar abang"
"tapi abang beneran mau minta pendapat papa sama bubu, baru abang bisa ngambil keputusan selanjutnya pa" ucap mark sambil menunduk.
" Papa tau, cinta itu ngga bisa kita pilih buat diberikan ke siapa, papa pernah muda, papa pernah ngerasain bagaimana cinta papa kebubu bisa tumbuh padahal waktu pertama papa ketemu bubu, hubungan kita ngga begitu baik"
"Papa ngga mempermasalahkan kamu mencintai siapapun, dan kali ini papa juga ngga akan ngelarang abang mau ambil keputusan yang seperi apa"
"Papa udah tau semuanya karena Jeno udah cerita, jeno lihat kalian tadi dipantai" ucapan jaehyun membuat haechan dan mark menatap Jeno yang sedang menundukkan kepalanya, haechan jadi berfikir sejauh apa Jeno melihat mark dan haechan dipantai tadi.
"Papa cuma mau abang tau, jauh sebelum abang punya rasa cinta sama adek, papa dan bubu sudah merencanakan perjodohan kalian, bahkan waktu ayah dan papi adek masih hidup" ucap jaehyun lalu tersenyum.
Haechan dan mark yang mendengar ucapan papanya pun langsung menangis karena sedari tadi mereka sudah menahan tangis, mereka takut papa dan bubunya tidak mengizinkan hubungan mereka dan berakhir mark yang akan melepaskan haechan. Mark genggam tangan haechan dan berusaha menenangkan haechan yang sudah sangat sesenggukan.
Taeyong mendekat ke haechan dan membawa tubuh kecil itu kedalam pelukannya.
"Asal abang tau, alasan papa bawa adek kerumah itu bukan cuma biar adek ngga kesepian dan punya keluarga baru, tapi papa juga mau mendekatkan kalian"
"Waktu pertama kali abang ketemu adek dan abang ngga suka sama keberadaan adek, papa sama bubu mikir mungkin akan menyudahi rencana perjodohan itu" ucap jaehyun menjelaskan semuanya agar mark, haechan dan Jeno tau apa yang sebenarnya terjadi.
"Papa serius? papa ngga lagi bercandakan? Kenapa papa ngga pernah ungkit ini sebelumnya?" tanya mark dengan nada antusias.
"seperti apa yang papa ucapin tadi, papa dan bubu berniat sudahi rencana perjodohan kalian, makanya papa sama bubu ngga pernah omongin hal ini ke abang" ucap taeyong menambahi.
"disini hanya kamu yang cinta sama adek atau kalian punya perasaan yang sama?" tanya taeyong lagi.
"Abang udah minta adek jadi pacar abang dan adek nerima abang, itu tandanya kita saling cinta kan bu? " jawab mark dengan nada tegasnya.
"bu, kalau sekarang papa sama bubu tetep mau sudahin rencana ini, abang mohon jangan bu, abang cinta adek dan abang mau bahagia sama adek, abang mohon bu" mark memegang kedua tangan bubunya dan membuat muka sedih, berharap agar papa dan bubunya mau menuruti permintaannya.
"Gimana pa?"tanya taeyong kepada suaminya.
" karena kalian saling cinta, ya apa salahnya kita lanjutin rencana perjodohan ini, toh abang sama adek ngejalanin semuanya ngga karena terpaksa" jawab jaehyun yang masih tersenyum lebar.
Mark memeluk tubuh papanya sambil terus saja mengucapkan kata terima kasih, sedangkan haechan, dirinya masih saja menangis didalam pelukan bubunya.
Mark tatap jeno yang duduk disebelahnya, selama kedua orang tuanya dan juga kakaknya mengobrol tadi, jeno benar-benar ikut merasa senang dan bahagia.
Mark dekap tubuh jeno dan mengucapkan banyak terimakasih karena berkat jeno mark berani mengungkapkan semuanya dan berakhir berbuah manis.
"terimakasih pa, abang sayang papa, abang janji ngga akan kecewain papa, abang akan bahagia terus dan jaga adek sepenuh hati abang" ucap mark lagi.
"papa cuma minta kamu bener-bener jaga adek đan ngga nyakitin adek, papa îzinin kalian pacaran" ucap jaehyun lalu mengusap rambut mark lembut.
"beneran jangan disakitin loh bang adeknya, kalau ngga bubu yang bakal marahin kamu" imbuh taeyong kepada anak sulungnya itu.
"Pasti bubu, abang janji, sekali lagi terimakasih" jawab mark lalu menatap haechan yang masih menangis.
Ruangan utama itu di penuhi kebahagiaan malam ini, Jeno bahkan ikut merasa begitu bahagia, tentang perasaannya yang tertolak, Jeno tau cinta tak bisa dipaksa dan Jeno akan mencoba menghilangkannya, ya walaupun semua itu tidak mudah.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.