GET 2. Pernyataan

0 0 0
                                    

Istirahat kali ini heboh dengan berita "pernyataan Juki mau nembak Sat-wi-ka." Oh my god. Itu berita bersumber dari satu mulut ke mulut lain. Emang ya gak orang tua gak yang muda paling demen kalau urusan nge-go-sip. Cuman ini masalahnya yang jadi bahan gosip itu anak-anak usia 12 tahunan dan yang ngegosipnya juga anak-anak juga. Seantero SD Negeri Cinta Resmi heboh dengan kabar tersebut.

Dan sejauh ini belum ada tanggapan serius dari para guru. Lha emang ini masalah serius sampai-sampai harus diselesaikan dengan serius juga. Mungkin jika sekalipun guru turun tangan untuk urusan hal seperti ini mereka hanya akan memberikan arahan dan edukasi untuk murid-murid yang katanya "anak SD masih kecil jangan dulu pacar-pacaranlah." Demikian salah satu kalimat yang kemungkinan besar akan keluar.

Keadaan Satwika bagaimana dengan keberedaran kabar burung tersebut?

Oh jelas, dia senang bukan main kalau berita tersebut benaran. Namun sembilan puluh persen juga perasaannya juga mengatakan mana mungkin Juki membalas perasaannya? Gadis itu juga sempat tidak percaya jika berita tersebut kini sudah tersebar keseluruh penjuru sekolah.

Masa iya. Kalau benaran tersebar, mau ditaruh dimana muka aku? Aku malu banget.

Yang jadi pertanyan besar bagi Satwika adalah kenapa berita dirinya yang menyukai Marjuki bisa ter-se-bar.  Secepat itu. Padahal inikan hal rahasia.

Memang bukan hal baru lagi murid perempuan banyak mengidolakan si Juki. Hanya saja ini terlalu tiba-tiba bagi Satwika. Berita pertama yang menghantamnya adalah rahasianya terbongkar, iya rahasia dia suka sama Juki. Berita kedua adalah Juki akan "menembak" dirinya, begitu rumor yang tersebar.

"Cie Atwi suka sama Juki." Salah satu teman sekelas Atwi berkata demikian.

Jika boleh jujur sebenarnya Satwika malu sekali. Pasalnya hampir semua teman satu kelasnya menggodainya dengan berkata seperti itu. Yah terkecuali Atria dan Alifa tentunya.

Untung saja si cowo yang sedang menjadi pusat dunianya Satwika saat ini itu, tidak ada di dalam kelas. Biasanya jam istirahat Juki suka main sepak bola.

"Atwi, Juki sudah tahu lho kamu suka sama dia. Dia bilang sama aku sih katanya mau nembak kamu lho. Cie.. cie.. ." Kata Prisa. Salah satu murid yang melabeli dirinya seorang "ketua jeger di kelas enam." Ppffftttt.

Satwika kaget, karena akhir-akhir ini Prisa memang terlihat sedang menjadi teman dekat Juki. Jadi mereka itu semacam membuat sebuah geng gitu. Halah anak SD. Ppfffttt.

"Ah masa sih, kamu jangan asal nyebar berita gitu dong. Kasian Atwi kalau itu cuma bualan aja." Bantah Atria dengan sengit.

"Benaran tahu, orang Juki sendiri yang bilang langsung sama aku." Kekeh Prisa.

"Coba buktiin kalau-" Belum sempat Atria menyelasaikan kalimatnya, seseorang yang sedang ingin dibuktikan oleh omongannya Prisa pun datang tiba-tiba.

"Juki!" Panggil Atria. Yang dipanggil hanya menyahut sekedarnya.

Duduklah keempat orang itu dalam satu meja dan empat kursi kayu. Dua kursi barisan paling depan yang dihadapankan ke meja belakang.

Jika posisi duduk sudah demikian, acara ngegosip pun sudah siap dimulai. Biasanya kaum hawa yang sering melakukan begitu. Pernah begitu juga kalian?

"Juki waktu itu kamu pernah bilang sama aku kalau kamu mau nembak Atwi, benarkan?"

"Hem." Jawab si Juki.

Wajah Satwika mulai sedikit pias. Gerogi, deg-degan, senang, sedih, takut, ah semua tercampur rata. Sayangnya bukan jawaban seperti itu yang benar-benar diinginkan Satwika.

Garis Edar TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang