0013 END

53 15 19
                                    

⋆୨୧⋆‿︵‿︵‿︵‿︵‿︵‿⋆୨୧⋆◓✥◓◑

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.

⋆୨୧⋆‿︵‿︵‿︵‿︵‿︵‿⋆୨୧⋆
◓✥◓


Berbeda dengan christ, sam yang bertemu muka dengan lewiz sama sekali tak menunjukkan mimik Keterkejutan walau sebenarnya dia juga sama terkejutnya seperti christ.

Menelan ludah ringannya sejenak, lantas berlalu tanpa mengatakan seucap pun pada lewiz.

Ya, sekitar jam dua malam lewat sammayor keluar dari gedung tinggi tempat tinggal Christopher.

Sedang christ sendiri tampak ikut mengabaikan dan menganggap apa yang terjadi antara dirinya dan sammayor bukanlah tujuan lewiz berada di tengah sana.

Jikalaupun iya,, sepertinya baik sam maupun christ tak ingin memperjelasnya. Terbukti bagaimana christ bertindak seolah tak memiliki beban, memungut dan memakai singletnya bersama pandangannya yang bertemu dengan lewiz.

"Jika tidak ada yang ingin kau katakan padaku, tolong tutup pintunya" Datar christ yang telah memutus pandangan seperti akan kembali membaringkan diri.

"Tubuhku sangat lel__"

BRAAAAKK!!!

Christ memejamkan mata erat-erat bersama telenan ludahnya yang terasa amat sangat pait. Di detik berikutnya mata itu terbuka bersama hempasan selimut yang dia buang kasar.

Membanting pantatnya sendiri ke sisi ranjang lantas menekan pelipisnya keras. Demi Tuhan, hatinya terasa begitu nyeri.

Tidak, dia sama sekali tidak tersinggung dengan perlakuan lewiz yang membanting pintunya sebelum dia selesai berkata. Bahkan mungkin tindakan lewiz itu pantas dilakukannya.

Sembab..

Itulah pemandangan di mata sammayor setelah ia masuk kedalam kamar hotel yang ditinggali oleh lixie selama tiga hari terakhir.

Dia menghela nafas panjang sebelum kakinya melangkah untuk mendekati anak tujuh belas tahun yang berdiri di ambang jendela sana.

Pecah...

Badan mungil itu semakin bergetar kala sammayor membawanya dalam dekapan, menyembunyikan wajah sembab itu di dada bidangnya.

Membiarkan anak itu tetap terisak tanpa suara dimana jari-jari panjang miliknya mengusap hangat surai kepirangan itu.

"Dia berbohong"

Sam menunduk untuk melihat si kecil walau yang ia lihat hanyalah surai kepirangannya.

"Dia berkata akan sering menemuiku"

Lagi, itu masih ucapan lixie. Sedang pandangan sammayor kini telah lurus keluar jendela.

"Aku masih disini, kenapa dia tidak menemuiku?!!"

Lasea II [chanhyunlix]✔Kde žijí příběhy. Začni objevovat