0007

40 13 5
                                    

⋆୨୧⋆‿︵‿︵‿︵‿︵‿︵‿⋆୨୧⋆◓✥◓◑

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

⋆୨୧⋆‿︵‿︵‿︵‿︵‿︵‿⋆୨୧⋆
◓✥◓

Lixie membalik tubuh kesamping. Pelan-pelan mata lentiknya terbuka. Hal pertama yang netranya tangkap adalah sammayor.

Keduanya sama-sama masih diatas ranjang dengan posisi terbaring dimana pergerakan lixie beberapa detik lalu itu, membuat keduanya menjadi berhadapan. Bahkan disana netra keduanya pun bertemu.

Si lentik itu kembali tertutup bersama helaan nafas panjang seolah membuang seluruh beban lelahnya. Tak lama kemudian, lixie kembali bergerak mengubah posisinya kembali terlentang.

"Daddy~" Lirihnya "Dad~" Lagi, namun christ tak kunjung datang "DADDYYYYYYY!!!!!" Suaranya meninggi dengan mimik kesalnya yang mungkin juga akan segera menangis jika christ tak segera matanya lihat.

Kebingungan bercampur cemas itu jelas terukir diwajah christ yang kini telah berdiri tak jauh dari ranjang. Dia berhenti sejenak di sana bertemu tatap dengan putranya.

"Up" Pinta sang putra dengan lengan kecilnya terangkat ke udara.

Seolah nyawa baru saja kembali, christ segera menghampiri. Sekilas, tatapan christ bertemu dengan sam yang hanya diam walau mata miliknya tak terlepas dari pandangannya pada lixie.

"Hungry~~"

"Eog?!,yeh!" Sahut dan gosok christ di punggung kecil putranya saat mengangkatnya dengan sedikit kepanikan yang mendera.mengabaikan sam segera keluar bersama si kecil.

Lixie sudah duduk di kursi bar dengan mulut yang berisi bergerak sangat lambat. Ya, dia sangat malas mengunyah makanannya. Bahkan, matanya kembali tertutup seakan-akan tak dapat terbuka.

Christ setia berdiri di sampingnya. menunggu untuk suapan kedua si kecil dimana suapan pertama itu telah berjalan lima menit lamanya, namun sang putra tak kunjung menelannya.

Sendok yang telah penuh itu, christ arahkan kedalam mulutnya sendiri. Ya, dia memakannya. Apakah itu karena bentuk kekesalannya?? Tentu tidak.

Lihat, Dia membuka mulut kecil putranya. memindahkan makanan yang telah dia kunyah itu kedalam mulut sang putra.

Si kecil membuka matanya dan bertemu sangat lekat dengan manik sang ayah. Christ bahkan tersenyum sangat teduh untuknya.

Lixie kembali membuka mulut kecilnya. Christ yang sadar, dia kembali menyuap satu sendok untuk dia haluskan dalam mulutnya segera memindahkannya pada si kecil saat ia rasa cukup untuk hanya tinggal putranya telan.

"Thankyou, dady..."

Christ mengusak hangat puncak kepala dan membubuhkan kecupan penuh kasih sayang di kening sang putra sebagai jawabannya.

Lasea II [chanhyunlix]✔Where stories live. Discover now