3

149 35 9
                                    

Dita duduk di kursi penumpang depan sembari memangku putranya Yizu. Di dalam mobil terasa sunyi, hanya deru mobil yang terdengar di sana.

Yizu menyandarkan kepalanya di dada Dita dengan nyaman. Ini kali pertama dia melakukan hal ini. Rasanya sangat menyenangkan. Dulu aku akan cemburu melihat temanku di taman kanak-kanak di antar oleh kedua orang tuanya dan saat mereka mendapatkan masalah, ibu akan menjadi yang pertama untuk maju. Sekarang aku merasakan pelukan ini, ku harap secara bertahap, aku bisa mendapatkan perhatian yang anak lain dapatkan juga.

Saat Dita merasakan kantuk, secara tiba-tiba dia dikejutkan, oleh dering ponsel Seokjin. Tanpa melihat Layar, dia segera menerima panggilan tersebut dan membesarkan  volumenya.

"Ya!" ucapnya datar.

"Tuan Kim ini aku Yuna. Tuan Kim, Apakah anda akan kembali ke perusahaan?"

Yuna?

Tubuh Dita menegang. Ya tuhan aku melupakan nya. Yuna adalah wanita yang akan mendampingi Seokjin setelah di hitamkan oleh pemilik aslinya. Dia akan merawat Yizu dengan baik, dan berakhir memberinya status sebagai nyonya.

Apa yang harus dia lakukan? Apakah plot dalam buku tidak dapat di rubah. Benarkah dia akan menjadi umpan meriam? Wajah dita semakin pucat.

"Ya."

"Tuan, apakah anda menginginkan sesuatu untuk makan siang atau kopi?"

"Tidak."

Ada apa dengan wanita ini? Kenapa cara dia berbicara dengan Seokjin ter kesan seperti pelacur teh hijau. Menyebalkan dan muak.

Tanpa menunggu pihak lain bisa bereaksi, Seokjin sudah mengakhiri panggilan. Dia tidak sengaja menangkap tatapan membunuh dari Dita ke arahnya, membuat Seokjin kebingungan.

"Ada apa? Kenapa kamu melihatku seperti itu?"

"Kim Seokjin aku tidak suka mendengar mu berbicara dengan wanita ini. Aku sangat cemburu."

Matanya berkedip tertegun. Apakah dia salah mendengar?

"Apa?

"Aku cemburu. Aku tidak suka kamu berbicara dengan wanita lain."

"Dia hanya sekertaris ku."

"Bahkan jika dia asisten mu, aku tidak menyukainya."

Seokjin menepikan mobilnya. Mendengar Kata-kata ini dengan langsung keluar dari mulut istrinya terasa sangat aneh. Jantungnya berdebar, udara panas terasa memenuhi paru-parunya. Dia menatap Dita dengan tatapan yang baru. Ada sipu rona di seluruh wajahnya. Dan Dita menyembunyikan wajahnya di puncak kepala Yizu. Dia mencium kepala putranya, tidak memiliki nyali untuk menatap Seokjin secara langsung.

"Katakan sekali lagi."

Jengkel? Ya! Dia berusaha dengan keras untuk mengatakan nya dan Seokjin ingin dia mengulangi lagi. Perasaan menjengkelkan muncul, Dita memukul lengan pria itu. "Apa kamu sengaja.?"

"Tidak, aku benar-benar ingin mendengarnya lagi."

"Yizu, ayahmu menggodaku." adunya. Yizu menoleh, menatap ayahnya dengan jengkel. Kepala kecil tangannya dia ayunkan  ke lengan Seokjin juga. "Ayah berhenti membuat ibuku malu." tegurnya.

Sudut bibir Seokjin berkedut. Dia ingin memastikan sesuatu. Apakah benar Dita telah berubah.

"Dita." panggil nya.

Begitu dia menoleh, hal pertama yang dia temukan adalah Bibirnya sudah di bungkam oleh Seokjin. Eoh ayolah, dia seorang feminis  sebelumnya. Dia sampai mati pun belum pernah menyentuh hal-hal menyenangkan ini dan secara tiba-tiba dilimpahi berkah? Hanya idiot seperti pemilik aslinya Yang akan menyia-nyiakan hal baik.

MEMAKAI BUKU: MENJADI IBU YANG JAHATजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें