1

262 35 14
                                    

Saat pertama kali dia membuka mata pemandangan yang dia lihat adalah langit-langit kamar dengan nuansa biru telur. Sangat lembut dan hangat.

Tempat ini begitu asing, setiap detail yang dia lihat, tidak pernah dijumpai sebelumnya. Pandangan mengedar dari sudut ke sudut, tanpa menyisakan satu incipun.

Dia ingat tengah berada di dalam bus untuk mengikuti kegiatan dari perusahaan dan bus mereka menabrak pembatas jalan hingga jatuh kedalam jurang. Tetapi sekarang dia Benar-benar berada di tempat yang asing sama sekali.

Masih di dalam kebingungannya, pandangan dita terhenti tepat pada siluet kecil di celah pintu. Pria kecil berpotongan mangkuk, dengan pipi menggembung yang manis sedang menatapnya khawatir. Dia bersembunyi?  Dita memberanikan diri untuk memanggilnya. " bola nasi, apa yang kamu lakukan di sana? Apakah kamu tersesat? Apakah kamu kehilangan orang tuamu?" tanya Dita penasaran.

Yang tidak di sangka adalah wajah itu menjadi lebih jelek. Bibirnya mengkerut, tangis seolah akan pecah. Sebelum dia bisa bertanya lagi, pria kecil itu sudah menangis dengan kencang. "Ayah... Ayah.. Ibu tidak mengakui ku. Ibu tidak menginginkanku." pria kecil itu menangis lebih keras dan keras.

Tidak lama derap langkah terdengar semakin mendekat. "Yizu apa yang terjadi?"

Pandangan dita teralihkan oleh kedatangan pria tampan. Pria dengan tinggi proposional dan ketampanan manga. Eoh sial, kenapa barang seperti ini harus sold out? Jika dia bisa memiliki satu, tidak akan ada penyesalan sampai mati.

"Ibu tidak ingin mengakui ku. ." pria kecil Yizu masih menangis sembari menunjuk ke arahku dan ya, pria itu akhirnya menatapku.

"????????"

"Dita, aku tahu kamu tidak menyukaiku, pernikahan kami terjadi karena nominal, tetapi Yizu adalah darah daging mu juga, bisakah kamu bersikap lebih dewasa. Tidak menghormati ku bukan hal besar tetapi tidak mengakuinya sebagai anakmu, itu sangat keterlaluan."

Anak? Anak siapa? Anakku? Pernikahanku denganmu? Kami dalam pernikahan? Kerang busuk! Jika kamu adalah suamiku, bukankah kebodohan tanpa obat jika aku mengabaikan mu, tampan.

"Tunggu.. Pernikahan? Aku dan kamu dalam pernikahan?" Masih dalam keterkejutan, Dita bertanya dengan ragu-ragu.

Kerutan muncul di dahinya. "Apa maksudmu bertanya seperti Itu padaku? Apa kamu sedang Membuat lelucon?"

"Tidak.. Tentu tidak ada lelucon... Hanya..." Dita berpikir sejenak.

"Ayah apakah ibu Yizu baik-baik saja? Kenapa ibu terlihat begitu tersesat?"

Pria yang mengaku sebagai suami Dita menatap Yizu. "Ibu baik-baik saja. Kamu pergi dulu dengan bibi Zhang, ayah akan menyusul mu." dorongnya sebelum menutup kembali pintu kamar.

Dia menatap Dita hati-hati, memastikan tidak adanya kesalahan. "Yizu sudah pergi, sekarang katakan kenapa kamu melakukan itu? Jika kamu berpikir dengan berpura-pura amnesia hanya untuk membuatku lengah dan membiarkanmu pergi dengan kekasihmu, jangan harap. Aku tidak akan membiarkanmu melakukan itu."

Tunggu! Kekasih? Aku sudah menikah, memiliki kekasih, memiliki anak bernama Yizu? Kenapa hal-hal ini terdengar tidak asing. Dimana aku pernah mendengarnya?

Mata dita terbelalak. Ya tuhan, mustahil! Ini tidak mungkin terjadi! Apakah ini sesuatu yang keren yang biasa aku baca di dalam cerita fantasi? Memakai buku?! Benarkah? Jika ini benar dan aku memakai buku, mungkinkah pria ini adalah Seokjin? Kim Seokjin, suami baik yang di telantarkan oleh wanita idiot hanya untuk pria sampahnya Dan juga berakhir dengan kekonyolan? Babi! Aku menulis ribuan esai untuk mengutuk karakter wanita yang mati otak, sekarang aku Benar-benar terjebak kedalamnya? Sialan! Apa yang harus kulakukan?

MEMAKAI BUKU: MENJADI IBU YANG JAHATWhere stories live. Discover now