Perjalanan menuju Ibukota

86 14 2
                                    


Hutan Esteron adalah hutan dimana Markas Anthonio berada tepatnya di ujung terdalam, hutan ini bernama Esteron karena berada di wilayah Esteron. Seluruh Wilayah Esteron merupakan hutan karena itu bisa disebut hutan Esteron. Satu hal lagi Hutan Esteron merupakan hutan yang didalamnya terdapat berbagai jenis Hewan buas dan hewan menyerupai monster, dikarenakan hal ini wilayah ini terkenal dengan sebutanya wilayah terlarang.

Arkkkkk arkkkkk

Suara burung gagak terus menerus bersahutan. Malam telah tiba bulan sudah menampakkan wajahnya.

Lisa dan Jungkook telah menempuh setengah perjalanan di hutan ini tepatnya berada di jantung hutan Esteron. Perjalanan lebih cepat dari yang diharapkan, saat ini mereka melingkari api unggun guna menghangatkan badan.

Pria itu sedang membersihkan senjatanya, disebrangnya gadis itu sedang mengasah pisaunya. Mereka telah menyantap makan malam, sisa makan siang tadi.

Suara suara terus bersahutan menemani malam mereka.

"Ekhm" menaruh kembali senjatanya dan menyimpannya, Jungkook membersihkan tenggorokannya kemudian mengambil botol air dan meneguknya. Perlahan-lahan melihat gadis dihadapannya yang masih melakukan aktivitasnya.

"Ekhm" kedua kalinya dengan maksud yang berbeda.

"Ekhm ...... Lisa, bolehkah aku bertanya?" Ketiga kalinya kemudian mulai bertanya.

"Hm"

" Bagaimana kau tahu jika aku mengikutimu?" Tanyanya penasaran, karena menurutnya ia telah meminimalisir suara kudanya dan berada jauh darinya. Dan itu sungguh menghina kemampuannya dalam hal pengintaian.

Lisa menyimpan pisau yang telah ia asah dan menatap pria dihadapannya dengan aneh.

"Karena telingaku terlalu sensitif" jawabnya malas.

Mendengar jawabannya itu Jungkook merasa lega karena bukan karena kemampuannya yang menurun tetapi telinga Lisa yang terlalu sensitif pikirnya.

Lisa kemudian berdiri menuju kedua kuda mereka, memeriksa kembali talinya dan menyiapkan air minum untuk mereka. Setelah itu meriksa kembali barang bawaannya dan terakhir mematikan api unggun mereka.

Api Unggun harus segera dimatikan ketika malam tiba karena Hewan hewan di hutan mulai aktif saat malam hari apalagi ini tempat mereka beristirahat adalah tepat jantung hutan dimana banyak hewan hewan buas berkeliaran mencari makanan.

"Aku akan berjaga dahulu, kau pergilah tidur" Ucap Jungkook pasti.

"Hm"

Memposisikan dirinya dengan nyaman Lisa segera tidur dibawah pohon.

Melihat gadis itu tertidur dengan cepat Jungkook segera menyuggingkan seyumnya.

"Disaat tidurlah wajah lucumu nampak" gumamnya pelan.

--------------------------------------------------

Dini hari, Lisa perlahan membuka matanya dan bangun. Melihat pria itu masih terjaga Lisa segera menghampiri.

"Tidurlah aku akan berjaga"

Perintah nya setelah berada di belakang pria itu. Jungkook yang sedang duduk mengerjap kemudian menoleh pelan kearah samping. Bagaimana ia tidak bisa mendengar suara langkah kakinya, ini adalah hutan banyak rerumputan kering dan tangkai kering menyelimuti tanah, pikirannya mulai kacau.

" Bagaimana bisa langkah kakimu tidak bersuara?"

Gadis itu menatap nya dengan menaikkan satu alisnya.

"Bukankah sudah jelas bahwa kau sedang berhalusinasi karena belum memejamkan matamu malam ini"

" Woahhh, kau menyadarinya ?" Seru pria itu kaget, menutup mulutnya dan matanya melotot.

Gadis itu menatap aneh pria dihadapannya. Ditatap aneh oleh Lisa Jungkook menjelaskan.

" Ini adalah kali pertama kau berbicara lebih dari 5 kata padaku, bukankah ini keajaiban atau aku memang berhalusinasi?" Katanya berseru.

Lisa diam tak menanggapi, menuju kembali ke tempat ia tidur kemudian duduk mengambil pistol kecil di sakunya dan mulai membersihkannya dengan kain kecil, tanpa memandang kembali pria aneh itu.

Melihat sikap Lisa seperti itu Jungkook mulai merasa canggung, seharusnya ia tidak mengatakanmya secara langsung lebih baik jika diingat saja, pikirnya. Untuk menghindari suasana semakin aneh pria itu menuju tempat disebrang Lisa, beralaskan tasnya ia menempatkan kepalanya, menselonjorkan kakinya dan mulai memejamkan matanya.

-----------------------------------------------------

Pagi telah tiba .....

Lisa dan Jungkook mulai melanjutkan perjalanan mereka, menyusuri jalan kecil yang hampir tidak seperti jalan lagi karena hampir tidak pernah digunakan, jalannya hanya jalan kecil bekas para prajurit Anthonio berlatih yang sering dilalui hingga membuat rerumputan membelah dengan sendirinya.

Beruntungnya mereka tidak menemui hewan buas atau lainnya menjadikan perjalanan lebih cepat.

Perjalanan sangat mulus karena hanya tinggal menyusuri jalan yang telah dibuat, mereka semakin cepat setelah merasa akan sampai pada perbatasan.

Sore hari, mereka sampai pada perbatasan hutan dan kota pinggiran. Ini adalah perpisahan dimana tugasnya telah terselesaikan, mengawal Lisa hingga perbatasan.

" Baiklah kita berpisah disini, kuharap kau selalu berhati-hati dan sampai di Ibukota dengan selamat" Jungkook berbicara dengan tulus menatap Lisa yang hanya menatap kearah depan. Setelah beberapa detik Lisa menoleh menatapnya dan kemudian berlalu memacu kudanya.

"Terimakasih" ucapnya gadis itu bersamaan saat memacu kudanya.

Kota Pinggiran atau Kota Ecasto merupakan pemukiman masyarakat kalangan rendah, Kota yang terkenal dengan makanan dan penginapan yang murah. Diluar dari itu kota ini sangat ramai penduduk karena tanah daerah ini sangat murah dibanding dengan daerah lainnya di Kerajaan Hexonia. Terlebih dari itu fakta sebenarnya adalah wilayah ini dekat dengan Hutan Esteron atau Hutan terlarang. Meskipun begitu sepanjang perbatasan antara Hutan dan Kota yang dipisahkan oleh jalan besar terdapat banyak pos penjagaan untuk Prajurit Pertahanan kerajaan yang berjaga, membuat penduduk Ecasto merasa aman

Memacu kudanya dengan sedang ia melewati jalan besar pemisah Hutan dan kota, melewati pos penjagaan dengan menunjukkan Pin dari markas Anthonio.

Memasuki kota hal pertama yang ia lihat adalah keramaian. Disamping kanan kiri banyak orang berjualan menawarkan dagangannya. Tetapi Lisa tak berkutik ia mulai memacu kudanya untuk segera keluar dari kepadatan.

Kota Ecasto tidak besar ia merupakan wilayah berbentuk memanjang. Jadi
tidak butuh waktu yang lama ia sampai pada Pintu Gerbang Pertahanan Kerajaan Hexonia Gerbang menuju Ibukota Kerajaan Hexonia.

Memasuki pintu gerbang dengan menunjukkan lagi pin dari Anthonio.

Karena malam telah tiba ia mulai mencari penginapan untuk beristirahat. Menemukan tempat penginapan untuk dirinya dan kudanya, ia mulai membawa kudanya ke area belakang penginapan sebagai tempat penitipan kuda. Lalu ia kembali ke penginapan dan memasuki kamarnya, membersihkan dirinya kemudian tidur dengan sangat lelap.

-------------------------------------------------------

Pagi sekali, bahkan matahari belum menampakkan wajahnya Lisa mulai membawa kudanya berjalan keluar dari penginapan. Sambil mengunyah wortel mentah ia berjalan dengan kudanya. Setelah beberapa saat ia mulai menaiki kudanya dan melanjutkan perjalanan kearah Utara tepatnya diujung ibukota Kerajaan Hexonia.

Tujuannya sekarang adalah Academy Tybrell.

Perjalanan sangat cepat karena jalan diibukota sangat bagus dan rata. Tidak sampai 1 jam ia sampai, tepat di depan pintu gerbang Academy Tybrell.

Academy terbaik di kerajaan Hexonia.







(Next chapter ACADEMY TYBRELL)

Hai...Terimakasih telah membaca 😉
Maaf jika ada typo dan kesalahan kata. Jika berkenan mohon dikoreksi.

Jangan lupa vote jika suka ceritanya dan comment jika ingin memberi reaksi, kritik dan saran.

With carefully 🕊️
Bee

PURPOSEWhere stories live. Discover now