PROLOG

1.7K 143 91
                                    

"Tolong jangan usir aku dari sini."

Bugh!

Gisa merintih kesakitan saat tangannya dipukul balok kayu oleh seorang cewek berbondu merah itu, hingga tangannya mengeluarkan darah. Setelah itu ia di dorong dengan kasar oleh cewek tersebut membuat Gisa terjatuh ke tanah dan lututnya terbentur batu besar, mengakibatkan lututnya mengeluarkan darah segar. Gisa pun meringis pelan tetapi ia mencoba menahan rasa perih di lututnya itu.

"Pergi lo dari area sekolah gue! Atau gue bilang kesemua siswa di sekolah ini dan juga guru-guru kalau lo sering ngintip di jendela kelas gue saat jam pelajaran!"

Gadis itu bangkit dari tanah, kemudian ia merapatkan telapak tangannya di depan dada. "Aku mohon jangan kasih tahu sama siapapun, aku mohon," ucap Gisa dengan mata yang berkaca-kaca, berharap cewek tersebut mau kasihan padanya.

Cewek berbondu merah itu tertawa miring dengan tangannya bersedekap dada. Kakinya melangkah maju mendekati Gisa.

Dia mengangkat dagu Gisa dengan kasar, lalu berkata, "Kasian banget si hidup lo, cup, cup, cup, miris banget si hidupnya."

Gisa hanya diam. Air matanya jatuh ke pipi tanpa ia sadari, bibir pucatnya bergetar hebat, ia sangat ketakutan. Bukan, bukan karena ia takut terhadap cewek dihadapannya, akan tetapi ia takut kalau guru-guru dan juga murid di sekolah ini mengetahui tentang dirinya.

Kemudian cewek itu membuka air mineral yang berada di tangan sebelah kirinya, detik itu juga dia menyiram kepala Gisa dengan air tersebut membuat tubuh mungil gadis itu menjadi basah.

Cewek itu tertawa puas dengan apa yang ia lakukan barusan. Dia lalu menunjuk kening Gisa sangat kasar.

"Mampus! Lo pantes diginiin karena gue benci sama lo! Cewek dekil dan nggak tahu diri!"


Ayo kawal cerita NAGISA DAN TAKDIRNYA sampai ending yaa!!😚

Follow Instagram penulisnya🐣
@an.nuraa🧁

NAGISA DAN TAKDIRNYAWhere stories live. Discover now