"Mba, bisa bantu saya ambilkan jam tangan yang disana?" ucap mark kepada salah satu penjaga disana.

"Oh iya mari kak saya bantu" ucap penjaga itu dengan sopan.

   Ketika penjaga itu sedang
membingkis jam pesanan, haechan
tersenyum manis karena merasa
senang sudah memiliki hadiah untuk
papa dan bubunya, tanpa haechan
sadari mark sedang tidak berada
disampingnya.

Setelah semuanya dibayar haechan
dan mark keluar dari store itu dan
membeli beberapa pakaian hangat
untuk haechan bawa liburan nanti.

"Adek pake ukuran apa semua pakaiannya biar kakak yang pilihkan?" ucap mark lalu mengajak haechan duduk disebuah kursi.

"Baju panjang atau jaket gitu adek biasa pakai ukuran M kak" jawab haechan membuat mark mengangguk.

"Adek tunggu disini biar kakak yang carikan, nanti kasihan kakinya pegal, oke?" tanya mark sambil sesekali mengusap rambut haechan.

"Okey" jawab haechan sambil menengok kanan-kiri.

Mark ambil beberapa barang yang bisa haechan gunakan ketika liburan nanti, sampai beberapa menit haechan menunggu dan semua barang yang mark pilihkan menurut haechan bagus-bagus dan juga cocok dengannya, setelah semuanya dibungkus mark dan haechan pergi dari store pakaian itu.

   Kini mereka berdua sedang
beristirahat di sebuah caffe kecil
sambil memakan ice cream,
sebenarnya yang sedang asyik makan
ice cream hanya haechan, karena
mark cuma membeli coffe sambil
menemani adiknya itu.

Haechan itu sangat menggemaskan,
adik kecil mark itu selalu merasa
antusias akan hal yang ia sukai, lihat
saja sekarang, adiknya itu sangat suka
ice cream makanya saat cara
makannya begitu tergesa karena rasa
icecream vanila dicampur coklat yang
ia sukai, tanpa perduli bahwa sekitar
mulut dan pipinya sudah kotor
karena icecream vanila+coklat itu.

Setelah ujung cone dilahap habis oleh
haechan, mark mendekat dan
mengelap pipi dan bibir haechan
dengan beberapa lembar tisu,
haechan hanya menurut sambil
sesekali terkikik geli karena kakaknya
itu terus saja tersenyum lebar
menampilkan gigi rapi-nya.

"Bayi banget sih hmm, makan ice cream sampe belepotan banget kaya gini, ngga ngerasa ya" ucap mark masih terus mengelap noda di pipi gembul adiknya itu.

"Hehe terimakasih kakak sudah bantu bersihkan, sekarang ayo kita pulang" ucap haechan lalu berdiri dari duduknya.

 
  Saat ini mereka berdua sudah berada didalam mobil di basement mall yaitu area parkir, haechan sudah duduk manis sambil menunggu kakaknya melajukan mobilnya.

   Mark juga sudah duduk dihadapan
haechan namun bukanya menyalakan
mesin mobil dan segera pulang, mark
malah mengambil salah satu
paperbag, dan memberikannya
kepada haechan, haechan yang tak
mengerti langsung mengambil
paperbag itu dan membukanya,
didalam paperbag itu terdapat kotak
beludru berwarna biru tua, haechan
tersenyum dan membuka kotak itu.

   Haechan membulatkan matanya
berbinar, karena kotak itu berisi
sebuah kalung inisial H yang sangat
amat membuat haechan terpukau,
haechan melongo dan menaruh
telapak tangannya dibibirnya sambil
membuat suara "woww", hal itu tak
lepas dari perhatian mark, mark
sangat suka reaksi haechan saat ini.

"adek suka ngga?" tanya mark lembut.

"Ini sih indah banget kak, bubu pasti suka" jawab haechan sambil terus tersenyum manis.

"Loh kok bubu, itu kakak belikan untuk adek, adek suka?" tanya mark lagi.

"Loh, yang anivērsary kan papa sama bubu, kok kakak malah beli ini buat aku?" tanya haechan sambil mendongak.

"Ya ngga papa dong, kakak juga belikan untuk bubu dan papa kok, tapi yang ini untuk adek, Kakak
pakaikan ya".

  Mark ambil kalung dengan inisial H
itu, setelah selesai dipakaikan mark
tersenyum manis karena kalung
indah itu melingkar pula dileher yang
indah.

Kalung itu mark pilih saat haechan
sedang menunggu bingkisan sepasang
jam tangan ketika dimall tadi, dan itu
tanpa sepengetahuan haechan.

Haechan menunduk guna melihat
kalung yang kini sudah melingkar di
lehernya, dirinya tersenyum dan
memandang mark dengan tatapan
yang berkaca-kaca karena merasa
terharu.

Mark usap rambut halus haechan
dan membalas senyuman manis
adiknya itu, sedangkan haechan
sesekali mengelus tangan mark yang
masih berada dikepalanya.

Haechan tak henti mengucapkan
kata terimakasih karena dia
benar-benar tidak tau harus berkata
apa kepada kakaknya itu selain kata
terimakaasih.

"terimakasih ya kak, adek suka kalungnya" ucap haechan masih dengan mata berkaca-kaca.

"Sama-sama sayang, dijaga ya kalungnya" ucap mark dengan nada lembutnya.

"Pasti adek jaga" jawab haechan lirih.

Setelah itu mark lajukan mobilnya
untuk pulang, didalam perjalanan
haechan masih saja memandangi
kalung yang baru saja mark berikan
dengan hati yang berbunga-bunga.

Setelah itu mark lajukan mobilnyauntuk pulang, didalam perjalananhaechan masih saja memandangikalung yang baru saja mark berikandengan hati yang berbunga-bunga

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

TBC 💚

Vote & coment juseyo 💚

_Must Choose_  ^•^ [END] ^•^Where stories live. Discover now