• Failed Escape

253 63 11
                                    

Jangan lupa vote dan komennya, guys.

Kalo ada typo yang bertebaran bantu benerin ya, soalnya author masih pemula.

Happy reading.

***

"Sedang apa, kau?"

-Mulai sekarang kita panggil Tyra, Snowy. Biar gak ribet-

Deg!

Snowy menelan salivanya susah payah, sial. Apa sekarang ia ketahuan? Dengan slow motion Snowy berbalik badan, kemudian menyengir lebar ketika tatapan tajam itu seakan ingin menembus rongga tubuhnya.

"Tidak ada, aku hanya sedang..." Snowy berusaha memutar otaknya untuk berpikir, di saat keadaan genting seperti ini entah mengapa otaknya tiba tiba mendadak buntu.

"Sedang?" tanya Leonard dengan menaikkan sebelah alisnya.

Snowy mengangkat kedua tangannya keatas kemudian menggoyangkan pinggulnya ke kanan kiri. "Aku sedang berolahraga, udara pagi ini benar benar segar!" alibinya.

Leonard berjalan semakin dekat padanya, membuat Snowy berusaha melindungi tasnya dengan gaun panjang yang ia kenakan.

"Menyingkir!" ketus Leonard berusaha menyingkirkan tubuh kurus Snowy, namun gadis itu tak ingin menyerah ia semakin beusaha menyembunyikan tasnya agar tak di lihat laki laki itu.

"Kau-"

"Permisi tuan, yang mulia putri tengah menunggu di ruang utama."

Wajah yang awalnya mengeras itu langsung berubah cerah ketika mendengar ucapan pengawal pribadinya-Joan.

Tanpa menghiraukan Snowy yang berdiri mematung di tempatnya, Leonard bergegas berjalan meninggalkan taman.

"Huh!" Snowy bernafas lega, untung saja ia tak ketahuan ingin berniat kabur, tapi kalau pemeran utamanya sudah muncul itu berarti novelnya sudah di mulai. Tapi sudah sampai mana ceritanya.

Entahlah, untuk sekarang Snowy tak ingin memusingkan hal itu, ia akan mencoba cara lain untuk pergi dari sini secepatnya, Snowy masih mengingat jelas bagaimana mimpi buruk yang menimpanya tadi.

Ia akan membiarkan pemeran utama bersama dan hidup bahagia, sementara dirinya juga akan mencari kebahagiaannya sendiri.

Karena aksi berusaha kaburnya gagal, Snowy memilih mengurungkan niatnya untuk kembali kabur, Snowy tidak ingin berakhir lebih cepat kalau saja dirinya ketahuan.

"Kalo gue gak bisa kabur dari sini, terus gimana sama nasip gue?" celetuk Snowy sembari memijit pangkal hidungnya.

Tak lama terdengar helaan nafas kasar dari Snowy, ia berjalan menuju kursi kayu yang terletak tidak jauh darinya. "Kok gue mendadak bodoh sih!" gumamnya. "Ini pasti karena otak asli Snowy yang error, masih mendingan gue, gini gini juga gue sering dapet ranking 1." lanjutnya sembari membusungkan dada merasa bangga.

"Tapi ranking satunya dari belakang." gadis itu terkekeh sendiri mengingat wajah galak mamanya ketika ia selalu mendapat ranking terakhir, tiba tiba saja ia merindukan mamanya yang satu haripun tak pernah absen menasehatinya.

I Became The VillainsOnde histórias criam vida. Descubra agora