• Mimpi Buruk

344 118 18
                                    

Jangan lupa vote dan komen, guys.

Happy Reading.

***

Tyra berdiri mematung dengan pandangan tertuju pada luar jendela kamarnya, netranya menatap taman kediaman Wesley yang sudah terbengkalai tak diurus, katanya Duke Leonard sendiri yang tidak ingin ada yang merawat taman itu.

Entahlah Tyra juga tak tahu alasannya apa.

Semenjak bangun, Tyra sudah seperti orang gila lepas kandang ketika mendapati dirinya bukan berada dikamarnya melainkan dikamar asing yang terkesan kuno.

Ia berusaha berpikir keras bagaimana jadinya sampai dirinya bisa berada ditempat ini. Sampai akhirnya satu pemikiran terlintas dibenaknya, tak ingin berlama lama ia pun melihat pantulan dirinya dikaca besar yang terletak disudut kamar, dan Tyra yakin seratus persen kalau dirinya benar benar mengalami transmigrasi seperi dinovel novel yang ia baca.

Dan hingga saat ini tak ada yang Tyra lakukan selain termenung meratapi nasip sialnya yang memasuki tubuh antagonist yang akan dipenggal pada akhir novel.

Tyra cepat cepat menyusun rencana agar dia bisa pergi dari sini secepatnya, tanpa ketahuan sedikitpun.

Cklek.

Pintu ruangan terbuka, menampilkan sosok Ella yang terkejut mendapati nyonyanya berdiri didekat jendela dengan pandangan kosong.

Tiba tiba Ella bersimpuh dibawah kaki Tyra, hal itu memicu keterkejutan dari gadis itu bahkan Tyra sempat mundur selangkah.

"Nyonya, maafkan saya. Saya tahu saya salah, tapi saya mohon maafkan saya, saya terpaksa melakukan itu." Ella terisak pelan, ia sungguh menyesali perbuatannya yang menuruti kemauan wanita tua itu untuk meracuni Duchessnya, untuk sekarang Ella siap dihukum apapun hukumannya.

Tyra mengernyit. "Maksudmu? Melakukan apa?" Tyra bingung, sungguh ia tak mengerti apa yang wanita itu ucapkan.

Ella menghentikan tangisnya sejenak, wanita itu menatap Tyra yang juga menatapnya. "Saya yang sudah meracuni nyonya!" jawabnya kemudian menunduk dalam.

Tyra mengangguk mengerti. "Ooh!" namun tak lama matanya melebar nyaris keluar dari tempatnya. "Kau, kau yang meracuni Snow-maksudku aku, kau yang meracuniku?"

Ella mengangguk polos.

"Kenapa kau melakukannya?"

Setahu Tyra, Ella benar benar setia pada Snowy sampai akhir hidup gadis itu, bahkan diakhir cerita Ella mengalami depresi berat ketika menyaksikan langsung majikannya yang dipenggal didepan umum.

Mengingat bagian itu sontak Tyra bergidik ngeri.

"Saya terpaksa nyonya, dia akan membunuh semua keluarga saya ketika saya tidak menurutinya."

Tyra mendudukkan dirinya dilantai membuat Ella menahannya. Namun, Tyra tetaplah Tyra yang keras kepala. "Siapa dia? Apakah nenek lampir?"

Tepat sasaran, eh. Ella buru buru mengumpati pikirannya yang tiba tiba mengiyakan, dalam diam dia menertawakan wanita yang baru saja Tyra sebut nenek lampir.

I Became The VillainsWhere stories live. Discover now