Part 10

662 51 4
                                    

Iris bersiap untuk pergi bekerja. Setelah sarapan tadi, Adam langsung pergi ke kamarnya. Pria itu terlihat lelah jadi Iris membuatkan susu hangat untuk Adam sebelum dia pergi bersiap. Menyapu apartemen itu sebentar lalu berangkat bekerja.

Seperti biasa, Iris hanya jalan kaki menuju tempatnya bekerja. Masih lama toko untuk buka, jadi Iris bisa belajar memasak dari para koki yang sudah datang ke sana. Iris berharap bisa membuka toko rotinya sendiri, makanya dia belajar mulai sekarang dan akan mencobanya nanti di apartemen.

Leyna pun sudah datang dan menyuruh dirinya membantu membersihkan toko. Setelah persiapan sudah selesai, toko roti itu pun dibuka. Beberapa pelajar datang sebagai pelanggan pertama mereka. Leyna dan Iris melayani pelanggan mereka dengan baik.

Kebetulan tidak ada pelanggan lagi, Leyna mengeluarkan camilan dari lokernya dan membagikannya ke Iris. Iris menerima dengan senang hati. Mereka memperhatikan orang berlalu lalang di luar toko dengan memakan camilan dari Leyna tadi.

Datang seorang pria yang berhasil membuat jantung Iris berhenti berdetak persekian detik. Iris reflek berdiri dari duduknya diikuti Leyna. Ia pikir Iris akan menyambut pria itu, namun justru gadis itu diam dan melotot pada pria yang baru saja memasuki toko.

Leyna hampir menyemburkan makanan di mulutnya melihat ketampanan Ash yang mendekati sempurna. Matanya bahkan tidak berkedip menatap Ash yang semakin dekat ke meja mereka, lebih tepatnya mendekat ke hadapan Iris.

"Selamat pagi, Iris. Aku sangat merindukanmu!"

"Uhuk ...!"

Leyna tersedak ludahnya sendiri, buru-buru mengambil minumnya. Leyna melongo tidak percaya dengan apa yang barusan pria asing ini katakan pada Iris. 'Merindukan ... Mu? Apa yang pria ini katakan pada Iris?! Kenapa Iris bisa kenal dengan pria setampan dia ...?'

"Apa yang kau lakukan di sini?!"

"Kenapa? Tidak boleh aku pergi ke sini untuk membeli roti daganganmu?"

"Tentu boleh, Tuan tampan! Silahkan, pilih roti yang anda sukai!"

Leyna dengan semangat menunjukan menu roti mana saja yang termasuk paling enak di sini. Ash hanya menanggapi dengan senyuman, tetapi matanya tak luput dari Iris yang menatapnya tajam. Iris tiba-tiba menarik tangan Ash keluar toko, Leyna hanya bingung melihat Iris yang membawa pria asing itu keluar.

Iris membawa Ash tepat di bawah sinar matahari, namun tidak terjadi apa-apa pada pria itu yang bahkan masih bisa tersenyum padanya. Ash mengerti maksud tindakan Iris, dia akan membiarkan gadis itu berbuat semaunya saja.

"Kenapa ...?!"

"Ada apa, Iris? Kenapa terkejut begitu? Apa yang coba kau cari dengan membawaku ke bawah sinar matahari seperti ini? Kau hanya akan membuatku gerah!"

"TIDAK MUNGKIN! Kenapa tidak terjadi apa-apa padamu!?"

Ash tertawa. Iris masih tidak mengerti dan hanya diam saja memperhatikan Ash dengan kesal. Ash berhenti tertawa dan mendekatkan mulutnya ke telinga Iris. "Aku vampir kelas atas, hal seperti ini sangat tidak berpengaruh padaku. Bahkan jika aku menggigitmu saat ini juga, kau tidak akan berubah menjadi vampir sepertiku. Kekuatan vampir kelas atas berbeda. Harusnya kau sudah menyadarinya di cafe waktu itu, bukankah hari masih siang?"

Ash menjauhkan wajahnya dan coba melihat reaksi yang diberikan Iris setelah mengetahuinya. Gadis itu menatapnya seolah tidak percaya. Iris merutuki dirinya sendiri akibat kebodohannya. 'Sekarang jelas aku terlihat bodoh di matanya, sial!'

Ash hanya tersenyum dan menepuk lembut puncak kepala Iris. Ash menarik tangan Iris kembali memasuki toko. Leyna menatap kedua orang yang baru kembali itu dengan tatapan heran. Heran melihat Iris yang terlihat kesal, dan heran melihat pria itu yang terus saja tertawa. Leyna tak mau ambil pusing memikirkannya. Ash memilih beberapa roti dan menyuruh Leyna membungkusnya. Iris menyerahkan pelayanan itu pada Leyna karena ia tidak mau melayani Ash. Ash membayar dan secara mengejutkan, Ash memberikan roti itu kepada Iris. Iris dan Leyna kompak memandangnya. Ash hanya tersenyum kecil dan keluar dari toko itu.

My Boyfriend Is A Vampire Hunter (END)Where stories live. Discover now