---Chapter 29 : Bangun

766 38 9
                                    

Mweheheheheh, siapa kaget ada chapter berikutnya?

Belum berakhir kok, cuma kyknya 2 chapter ini bkl bikin kalian bingung.

acung dibawah siapa yang bingung.

Ini masih POV Tyong yach.

--

Perlahan aku membuka mata dan menyadari aku ada di ruangan putih dengan peralatan kedokteran yang sangat ku kenali. 

Ini Ruang inap rumah sakit tempat ku bekerja. Apa aku selamat?

Aku mencoba memfokuskan penglihatanku, banyak sekali dokter yang mengelilingi ku. Namun, netra ku pertama kali menangkap keberadaan sosok itu.

Itu Jaehyun, suami ku.

" J-jaehyun? " Bicara ku sedikit bergetar saat melihat Jaehyun.

Itu Jaehyun kan??,.. ku kira aku tidak akan bertemu atau melihatnya lagi,.. 

" Eh? kau mengenal nama ku? " Ucapnya bingung

" Padahal selama aku merawatmu aku tidak pernah memberikan nama ku pada mu, hanya marga saja "

Hal itu membuat ku mengernyit bingung, tentu saja aku mengenalnya kan? 

dia suami ku! ada apa ini? apa dia mencoba menipu ku?

Aku tetap memebeku di tempat saat Jaehyun melontarkan pertanyaan tadi, kepala ku medadak sakit, entah penyebabnya apa.

" Izinkan saya melakukan Check up ya Tuan Lee,.. " Kata Jaehyun dengan senyum tipis.

" J-jae? Kenapa kau memakai jas dokter? "

" Karena pekerjaan saya dokter tentunya, "

Lagi-lagi kata ganti 'saya' digunakan olehnya. 

" Jae,.. aku Taeyong,.. istri mu apa kau tidak ingat?? " Ucapku dengan sedikit memberontak dan histeris.

Air mata ku turun membasahi pipi, apa ini? suami ku sendiri melupakan ku?

" Jae,.. ku mohon,.. pasti kau ingatkan? " Aku terisak lebih dalam, ada beberapa suster yang memegangi tanganku karena aku memberontak dan histeris.

Ku dengar helaan napas kasar dari mulut Jaehyun yang membuat hati ku mendadak sakit seperti terkoyak sesuatu. 

Rasanya lebih sakit daripada waktu aku tertusuk benda tajam sempurna di kepala ku.

Suami ku melupakan ku? yang benar saja. Ini pasti bukan Jaehyun,..

Benar kan? Katakan pada ku ini mimpi.

 Aku tidak mau kehilangannya kedua kali. Aku tidak peduli jika itu artinya aku kehilangan kedua tanganku karena patah hasil aku terus memberontak.

Tidak,.. Ini mimpi kan??

Seseorang! Bangunkan aku dari mimpi buruk ini !

aku tidak mau kedua kalinya kehilangan Jaehyun ku,... Ini sungguh menyakitkan,.. Jaehyun hanya bercanda kan? iyakan?!

" Ini mimpi pasti MIMPI KAN?? SESEORANG BANGUNKAN AKU! KUMOHON! "

" Tuan Lee, ini kenyataan kau tidak sedang bermimpi sekarang "

Tidak, ini pasti mimpi,.. Aku yakin itu.

Netra ku kembali menangkap Jaehyun mengangguk seperti memberikan kode kepada rekannya untuk melakukan sesuatu. 

Tatapan nya pada ku,.. itu sangat berbeda dengan tatapan yang biasa aku dapatkan dari laki-laki itu.

Tatapannya saat ini sangat dingin. 

" JAE KAU PASTI MENGINGAT KU KAN?? KITA BARU SAJA MENIKAH JAE!! TEGANYA KAU MELUPAKAN KU!! "

" Maaf tuan, saya tidak mungkin berselingkuh dan menikah dengan seseorang yang saya tidak kenal "

Tidak kenal katanya?!

Ya Tuhan,.. lelucon macam apa ini? Air mata ku terus turun semakin deras. Hati ku sudah sangat sakit menerima kenyataan ini.

Suami ku melupakan ku. Padahal kami baru saja menikah.

Ku lihat Jaehyun mengambil suntikan berisi cairan yang ku yakini adalah cairan bius agar aku tenang dari nampan besi khas rumah sakit yang di sodorkan asistennya.

Pegangan para suster yang mengitari ku semakin kuat dan kuat.

Saat Jaehyun hendak menyuntikan sesuatu pada ku, aku kembali berteriak dan memberontak agar laki-laki itu tidak menyuntikan ku cairan bius itu.

" DIMANA MARK KU JAE? JENO? SUNGCHAN? ANAK-ANAK KU,.. " Teriak ku memenuhi kamar.

Sekali lagi, kudengar Jaehyun mengehela napas kasar, seperti muak pada kelakuan ku.

" Mereka bersama ibu mereka dirumah " 

DEGG

Tubuh ku mendadak lemas dan tidak bisa bergerak.

Aku tidak salah dengar kan? 'bersama ibu mereka dirumah' hahaha,.. 'ibu' ??

Bukan kah aku ibu mereka?? Lelucon macam apa ini?

" H-HAH? A-AKU IBU MEREKA JAE, IBU MEREKA ADA DISINI,  AKU IBU MEREKA !! "

Aku hanya berteriak kali ini, tidak memberontak, tubuhku seketika kaku saat mendengar hal menyakitkan ini.

" Dok, " Ucap asisten Jaehyun memberi kode.

Jaehyun langsung menyuntikan ku obat bius agar aku tenang. Tubuhku mendadak mati rasa, kesadaranku juga mulai pudar. 

Semoga aku benar, ini hanya mimpi belaka. Aku tidak mau menerima kenyataan pahit ini dan menjalaninya.

Ku mohon Tuhan, katakan lah ini hanya mimpi bukan??

Kedua mataku sudah menutup sepenuhnya, tapi telinga ku masih bisa menangkap suara obrolan mereka samar-samar. 

" Tuan Lee semakin kesini semakin tidak waras dok,.. apa seharusnya kita merujuknya ke rumah sakit jiwa? "
" benar,.. kita sudah tidak bisa menangani nya lagi,.."
" Sudah 5 tahun dia disini dan belum ada perubahan sama sekali, kita juga belum menemukan penyebab dia selalu histeris saat bangun dari koma nya "
" Apa benar saraf otak nya tidak ada yang bermasalah? "
" Tidak dok, semua normal, kami sudah mengecek dan menelitinya beberapa kali."
" Baiklah,.. buatkan surat rujukan ke rumah sakit jiwa secepatnya,.. mungkin dia bisa sembuh disana "
" Baik dok "

'Rumah sakit jiwa' ? mereka pikir aku gila? 

Hahahaha,.. Tuhan,.. jika kau ingin mencabut nyawa ku kenapa serumit ini? Tidak usah kau permainkan aku seperti ini,..

Atau, mereka benar bahwa aku itu gila? semua yang ku alami selama ini dengan Jaehyun hanya mimpi belaka, dan sekarang yang ku alami adalah realita?

Aku terlalu lama tertidur sampai-sampai tidak bisa membedakan antara realita dan khayalan. Kalau begitu, jemput aku Tuhan.

Aku sudah tidak kuat menjalani ini,.. aku ingin kau segera membawa ku sehingga aku tidak merasakan sakit lagi.


--


belum berakhir gengs, 

jadi sebenernya Tyong selama ini tinggal dalam mimpi atau kenyataan?? 

nantikan kelanjutannya di chapter berikutnya, dan the last.

di tunggu komennya kalau mau tau akhir dari cerita ini, Peace

heheheh.


05/07/2023

Puzzle Pieces [ JaeYong ] ✓Where stories live. Discover now