--- Chapter 9 : Di Atas Gulali Putih

1K 86 1
                                    


-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

" Apa kau tidak mengantuk? yang lain saja sudah tidur "

Suara bariton berat milik seseorang berhasil memecah konsentrasi Taeyong yang sedang fokus membaca Novel kesukaannya. Pemilik suara itu bergerak mendeketi Taeyong yang duduk menyender di ranjang dengan selimut sebatas kaki.

" Tidak, aku mau menyelesaikan Novel ini dulu "

Jaehyun duduk di samping Taeyong lalu mengusalkan wajahnya di bahu kecil Taeyong, Taeyong tidak terusik dengan aksi calon suaminya itu. Hal itu membuat Jaehyun kesal. Jaehyun mengambil buku Novel yang Taeyong pegang lalu menutupnya, ia meletakan buku itu dimeja kecil samping ranjang.

" Kenapa kamu memilih Novel mu itu dibanding aku? " Jaehyun menatap sendu Taeyong layaknya seekor kucing yang di minta belas kasihan oleh pemiliknya. Taeyong terkekeh, lalu mengacak surai panjang Jaehyun yang lebat.

" Kamu cemburu dengan novel hmm??

" Iya, aku cemburu, sangat cemburu, kekasih ku memilih novel nya dibandingkan kekasihnya sendiri " Jaehyun menidurkan kepalanya di kaki Taeyong yang berbalut selimut, terlentang menghadap wajah cantik si manis.

Taeyong semakin gemas dengan sikap Jaehyun yang seperti ini, ia mengusap pipi Jaehyun yang selembut mochi dengan penuh kasih sayang.

" Memangnya ayah Jae mau apa? " Ucap Taeyong dengan lembut sambil terkekeh.

" aku mau bubu, " 

Wah, Bahaya Taeyong paham betul maksud si duda ini. Yang benar saja mereka kan sedang di pesawat, tidak lucu  jika saat sedang adegan panasnya terganggu karena trubulance.  Taeyong menyentil dahi Jaehyun.

" Kau ini, kita sedang di pesawat tau, nanti saja saat sudah menikah " Taeyong mendengus kesal, Duda satu ini sangat sulit mengendalikan dirinya kalau sudah masuk ke tahap itu. Energi Jaehyun sangat besar, Taeyong tidak bisa mendorong untuk menghentikan si duda seperti yang terjadi di Mansion.

Jaehyun cemberut, ia kecewa permintaannya di tolak mentah-mentah oleh Taeyong. padahal situasinya sangat nyaman dan aman sekarang.

" Oh ayolah sayanggg, pleaaassseeeee " Jaehyun bangkit dari posisinya dan langsung duduk mencoba membujuk Taeyong agar mau menuruti keinginannya.

2 jam berlalu. Taeyong mendengus lelah, Jaehyun terus merajuk dan membujuk Taeyong agar mau menurutinya.  Sejak tadi Jaehyun memasang wajah datar nya dan bersikap dingin pada Taeyong.

" Baik, kamu merajuk hanya karena aku tidak mengizinkan mu? " Sunyi, Taeyong tidak mendapat jawaban dari Jaehyun. Duda itu pura-pura tidur dan mengabaikan semua pertanyaan yang Taeyong lontarkan.

" Ya ampun Jae,... kau ini seperti anak kecil saja... " Taeyong mengelus surai Jaehyun dari belakang. Calonnya ini kadang bisa sangat tegas dan menakutkan di kantor nya tapi saat bersama Taeyong hanya sisi imut dan manis nya saja yang ia tunjukan.

" Baiklah,... aku mengizinkan mu- " Jaehyun langsung duduk setelah mendengar kata perizinan dari Taeyong. Senyuman mengembang di wajah tampannya itu, Tapi Taeyong belum selesai bicara.

" Tapi ! "

Senyuman Jaehyun meluntur dari wajah tampannya setelah mendengar " Tapi " 

" kau hanya ku perbolehkan bagian atas ku saja,.. tidak lebih. Dan saat Junior mu menegang langsung pergi ke kamar mandi, akan aku bantu mengeluarkannya, tidak baik mengeluarkan sendiri menurut medis. "

Senyuman Jaehyun kembali mengembang ternyata persayaratan yang diberikan tidak seburuk itu. Ia mengangguk semangat. Taeyong mendengus lelah, lalu membuka baju atasannya, sehingga terpampang tubuh mulus si manis, dan puting nya yang merah pucat.

Puzzle Pieces [ JaeYong ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang