Chapter 8 : Kembali

1.1K 89 2
                                    

" Mmmmhhh.... "  

Melodi indah dari mulut kecil Taeyong sejak tadi mengisi ruangan yang sepi. Duda tampan itu terus meraup bibir Taeyong. Sekarang posisi mereka sangat intim, Taeyong berada di bawah kukungan si duda, sambil terus menerima lumatan- demi lumatan yang Jaehyun berikan.

Puk puk puk

Taeyong memukul dada Jaehyun pertanda ia sudah kehabisan napas. Jaehyun segera melepaskan acara melumatnya dan mengatur napasnya yang memburu. Jaehyun terkekeh, melihat saliva nya dan si manis yang bercampur membanjiri dagu dan leher si manis.

" Kau manis sekali sayang "

 Goda Jaehyun sambil mengecup leher Taeyong. Sang empu hanya bergedik ngeri, yang benar saja? Jaehyun ingin 'main' di kamar nya? di kamar kedap suara Jaehyun saja kegiatan panas mereka ketahuan, apa lagi disini? Pori-pori tembok kamar Taeyong tidak bisa menahan suara -suara itu.

" Jaee~ jangan disini,... nanti saja,... ada orangtua ku dibawah "

Rengek Taeyong. Jaehyun segera mempoutkan bibirnya, padahal ia sangat ingin meng-unboxing hadiah spesial nya yang dikirim langsung dari Tuhan.

" Ya sudah, nanti kita lanjutkan di kediaman ku ya? " 

" ada anak-anak " Taeyong menggeleng , 

Jaehyun sudah tidak tahan lagi ya Tuhann... kuatkan iman seorang Jung Jaehyun. Jaehyun menghela napas, ia mengambil tisu dari meja belajar Taeyong yang berada di sebelah kasur si manis. Jaehyun mengelap sisa saliva yang berceceran di leher Taeyong.

"  Yasudah,..kamu mau jalan-jalan tidak?- "

"-  aku ingin menghabiskan waktu lebih banyak dengan mu,.. " Taeyong menganguk sambil tersenyum, lagipula dirinya sudah lama tidak jalan-jalan keluar karena kesibukan pekerjaan dan menghindari duda dihadapannya ini.

" Oke, besok kita berangkat ke suatu tempat, kita akan menginap 1 minggu disana, sepulangnya,... 1 minggu kemudian kita menikah,  dan kau resmi menjadi milikku seutuhnya " Taeyong membulatkan matanya sempurna. Secepat ini Jaehyun mengambil keputusan??

" Ishhh, kau ini apa kau sudah memikirkan tidakan mu?  Kenapa buru-buru? Jangan terlalu gegabah Jae, nanti kau menyesal  "Omel Taeyong. 

Jaehyun hanya terkekeh kenapa calonnya sangat bawel, manis dan cantik sekali? bahkan saat marah saja tetap cantik. Tapi, Jaehyun sudah memikirkan semuanya dengan matang, lebih dari perkiraan Taeyong. Bahkan untuk menemui orangtua Taeyong juga sudah ia pikirkan matang-matang, apa yang akan ia dikatakan, dan membuat skenario kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi.Jaehyun sudah merencanakan semuanya sejak 3 minggu lalu, semuanya sudah ia siapkan. 

" Tenang sayang, aku sudah merencanakan ini sejak 3 minggu yang lalu, dan aku sangat yakin akan tindakan ku. " Ucap Jaehyun mengelus pipi gembul Taeyong. setelahnya mengecup pucuk rambut si manis.

" Aku juga punya kejutan untuk mu disana, Eomma dan Appa mu juga ikut " 

Jaehyun bangkit, kemudian duduk di pinggir kasur, sementara Taeyong masih dalam posisi terlentang. Melihat itu,... Si manis duduk di samping Jaehyun lalu menyandarkan kepalanya di bahu Jaehyun. Tangannya bergerak menggenggam jemari Jaehyun yang kekar.

" Terimaksih Jae,.. atas semuanya- "

" - terimakasih sudah bertahan sampai titik ini " Taeyong mengecup pipi Jaehyun membuat hatinya menghangat dan kembali mengulas senyuman. 

Kedua orang ini sedang mabuk asmara.

.

.

Puzzle Pieces [ JaeYong ] ✓Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora