Haechan sudah tidak memiliki orang tua, dan ia diharuskan untuk hidup bersama dengan sahabat kedua orang tuanya, namun ada kedua anak yang tidak suka dengan kehadiran haechan disana.
Haechan mampu tetap bertahan atau bahkan mengalah dan memilih hid...
Mark peluk tubuh haechan dan sesekali mengusap kepala haechan, mark juga tidak tau sebenarnya apa yang sedang dia rasakan tapi sedari melihat interaksi jaemin dan haechan tadi siang dikampus, mark menjadi tidak karuan dan ingin sekali marah, tapi mark tidak tau apa yang dirinya inginkan dan berakhir membuat haechan salah paham dan pura pura baik belakangan ini dan haechan juga menganggap mark kembali seperti dulu.
"Maafin kakak, kakak ngga sadar kalau kakak udah nyakitin kamu lagi, Dek, kakak juga ngga tau kenapa kakak kaya gini, tapi please kamu nurut ya, kakak mau ajak kamu kesuatu tempat" ucap mark lembut.
"Kakak bisa ngomong dari awal dan obrolin semuanya sama aku, jadi aku ngga berpikiran buruk sama kakak, kalau kakak lupa aku paling ngga suka orang yang seenaknya sama aku, terlebih kakak bilang ngga akan ulangi semua kesalahan kakak waktu itu" ucapan haechan benar adanya, mark merasa terlalu mengikuti perasaannya jadi tidak sadar bersikap kasar terhadap adik kecilnya itu.
"Aku ngga akan nolak kalau kamu bilang dulu mau pergi sama aku, jadi aku bisa izin sendiri sama jaemin, jangan tiba-tiba kaya gini, akungga mau kalau jaemin jadi mikir kakak beneran belum berubah" haechan tak habis pikir kepada kakaknya itu, kenapa mark yang sedang banyak pikiran tapi melampiasakanya pada haechan.
"Maaf" ucap mark singkat lalu menunduk.
Haechan yang melihat mark terlihat sedih langsung memegang kedua tangan mark dan berujar halus bahwa haechan akan ikut kemanapun mark pergi, namun satu hal yang haechan mau, seharusnya dari awal mark bisa bicara baik-baik dan ngga bikin semuanya jadi seakan-akan mark kembali berulah seperti dulu. Haechan ganti baju menggunakan jeans hitam, kaos berwarna putih dan tidak lupa jaket tebal kesayangannya.
Mark sudah menunggu didalam mobil dan ketika haechan sudah masuk kedalam mobil mark langsung melakukan mobilnya.
Malam itu mark mengajak haechan pergi ke tempat dimana banyak sekali hal yang belum pernah haechan rasakan, yaitu datang ke pasar malam.
Haechan hanya sering mendengar tentang adanya pasar malam tapi tidak pernah satu kalipun haechan datang ketempat seperti itu karena memang ayah dan papinya dulu tak mengizinkan haechan untuk bepergian sendiri, haechan sebenarnya ingin sekali meminta kepada kedua orang tuanya untuk diajak ke pasar malam, namun kesibukan yang kedua orang taunya miliki mengharuskan haechan hanya sering berada didalam rumah tanpa mengenal dunia luar kecuali jika ayah dan papinya yang mengajak.
Mark ajak haechan keliling pasar malam, mark membelikan haechan cotton candy, mengajak haechan bermain banyak permainan dan salah satunya adalah tembak kaleng dan berakhir mark mendapatkan boneka beruang yang langsung mark berikan kepada haechan.
kini sebelum mereka berdua pulang mark kembali gandeng tangan haechan menuju satu wahana yaitu bianglala.
Setelah berada didalam wahana itu haechan melihat langit langit malam yang begitu indah karena terlihat banyak sekali bintang malam itu, beda lagi dengan mark yang hanya sesekali tersenyum karena melihat wajah menggemaskan milik adiknya itu.
"Malam ini kakak berharap kamu seneng ya dek" ucap mark membuat haechan tersenyum manis.
"terimakasih ya kak, malam ini aku beneran seneng banget bisa main sepuasnya, soalnya aku ngga permah ketempat kaya gini" ucap haechan yang membuat mark terkekeh pelan.
"Kakak juga seneng bisa bikin kamu seseneng ini dek, maaf ya tadi kakak sempet kasar sama kamu, kakak beneran ngga berniat kaya gitu, kakak juga ngga tau lagi kenapa" ucapan mark diangguki oleh haechan.
"Aku udah maafin kok, maafin aku juga ya,aku sempet milir buruk tentang kamu, sekarang aku benar-benar seneng bisa kamu ajak main ke tempat ini, ini ngga akan bisa aku lupain sampai kapanpun"
"Yang terpenting lain kali kalau kakak mau ngapa-ngapain dan ajak aku, kakak harus minta pendapat aku, kakak ngga boleh seenaknya lagi sama aku, aku beneran akan temenin kakak kemanapun asal kakak bisa ngomong dengan cara baik sama aku"
Ucapan haechan membuat mark tersenyum dan mengangguk, mark merasa perasaan yang mengganggunya sejak tadi siang adalah hanya perasaan tidak nyaman saat jaemin terlihat begitu memperdulikan haechan, mungkin mark hanya merasa iri karena dirinya tidak bisa sebebas jaemin ketika memberikan kasih sayang kepada haechan.
"Kakak janji kakak ngga akan ulangin kejadian kaya gini lagi, kakak sayang sekali sama kamu dek" ucap mark lalu tersenyum.
"Adek juga sayang kakak".
Tepat setelah haechan berucap seperti itu bianglala yang mereka naiki behenti bergerak dan membua guncangan keras pada bagian yang mereka naiki saat ini, haechan yang tak siap akan kejadian itu mendadak limbung dan terlempar menubruk tubuh mark dan tanpa sengaja mencium bibir mark.
Mata haechan melotot karena terkejut akan apa yang terjadi saat ini, tapi karena saking kagetnya haechan dan mark bahkan sama-sama terdiam dengan keadaan bibir yang masih menempel.
Belum bisa merespon semuanya dengan jelas bianglala yang mereka naiki kembali bergerak dan membuat haechan segera mungkin menjauhkan tubuhnya dari atas mark, dan menunduk takut.
Mark bahkan tak mengatakan apapun karena dirinya masih sama merasa terkejut, tapi entah mengapa mark merasakan perasaan senang dihatinya yang mark sendiri bingung untuk mengartikan itu, sedangkan haechan sedang merutuki nasibnya yang tak sengaja mencium mark dan membuatnya sangat canggung saat ini, haechan bahkan malu untuk menatap mark.
Setelah turun dari bianglala mark dan haechan segera masuk kedalam mobil dan bergegas pulang, tidak ada ucapan selamat malam setelah mereka berdua sampai di rumah, haechan berusaha menghindari secepat mungkin dan masuk kedalam kamarnya.
Entah sampai kapan rasa malunya akan hilang yang jelas untuk saat ini haechan akan berusaha sedikit menjauh dari mark untuk mengurangi rasa canggung nya.
Sedangkan mark sedang melamun didalam kamarnya karena merasa haechan tak senang akan kejadian ketidak sengajaan tadi, mark bahkan berfikir haechan jijik karena tak sengaja menciumnya, bahkan sikap haechan yang langsung masuk kedalam kamarnya membuat mark sangat yakin bahwa haechan tidak bisa terima atas semua yang terjadi malam ini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.