Dendam (2)

19 3 0
                                    








Entah sudah berapa hari Noa di sekap di tempat ini, yang ia ingat hanya dipukul abis-abisan oleh beberapa orang yang tidak ia kenal.

Ia hanya ingin keluar dari tempat ini, namun sangat sulit karna tidak ada tempat untuk mengeluarkan diri. Semua sudut terpasang cctv.

Seluruh badannya terasa sakit dan nyeri akibat pukulan dan beberapa luka dari benda tumpul membuat beberapa luka mengangga dengan darah yang telah mengering.

Dia hanya bisa berdoa dan pasrah, ia yakin pasti bisa keluar dari tempat ini.

Sejujurnya ia curiga siapa dalang di balik ini, bahkan ia tidak mengenal siapapun mereka.

Tetapi yang membuat ia bingung, salah satu dari mereka mengetahui bahwa ia mantan pacarnya Devina. Apa mungkin ada sangkut pautnya dengan kecelakaan Devina waktu itu?

"Aww..gue harus bisa keluar dari sini. Gue khawatir dengan Devina"

Dengan jalan tertatih ia berusaha membuka pintu namun sialnya hanya orang tertentu yang hanya bisa membuka pintunya.

"Sialan! Pintunya ngga bisa dibuka..gue harus gimana ini!"

Test

Test

"Halo apa kabar? Pasti kabar lo ngga baik-baik saja kan haha. Tapi itu belum seberapa"

"Sampai kapanpun lo ngga akan bisa keluar dari tempat ini. Percuma saja tidak ada satu orangpun yang mengetahui tempat ini haha"

"Ingat satu hal, seluruh tempat sudah gue pasang cctv jadi lo ngga bisa keluar dari tempat ini kecuali lo sudah jadi mayat haha"

"Selamat bersenang-senang"

"SIAPA LO SEBENERNYA ANJING! GUE NGGA TAU MAKSUD LO APA! SETELAH GUE TAU LO SIAPA GUE PASTIKAN LO MATI DI TANGAN GUE"

Brakk

Brakk

Brakk

"Aaarrrrgggghhh sial!"

¿
¿
¿

Di lain tempat...

Di suatu tempat, tepatnya di atas sebuah rooftop rumah sakit bekas.

Ada seorang pria sedang menunggu seseorang yang sejak tadi tak kunjung-kunjung datang.

Sudah 1 jam ia menunggu akhirnya orang yang ia tunggu sejak tadi datang juga.

Dengan amarah yang mengebu-ngebu ia langsung menarik dan menampar seseorang tersebut.

Plak

Plak

"Aww lepasin bangsat!." teriak A.

"Sudah gue peringatkan, lo jangan sampai nyentuh orang yang gue cintai. Kenapa lo nabrak dia waktu itu?!." bentak B.

"Jawab bangsat!". bentaknya lagi.

"Haha karna gue benci sama dia dan gue mau dia mati di tangan gue." tawa sih A.

"Kurang ajar! Kalo lo sampai berbuat yang macem-macem sama dia gue ngga sengan-sengan habisin nyawa lo!." ancam sih B.

"Gue ngga takut dengan ancaman lo haha". tawa sih B.

"Segitunya lo cinta sama dia? Gue tau lo beberapa kali nyatain cinta ke dia selalu di tolak kan? Asal lo tau dia hanya mencintai Junkyu bukan lo!." sambung sih A.

"Gue tau dan sampai kapanpun gue ngga akan nyerah begitu saja. Gue pasti bisa dapetin cintanya dengan cara gue sendiri." smirk sih B.

"Gue dapet kabar dari anak buah gue kalo lo menyandra seseorang? Tapi gue ngga peduli. Minggir gue mau pulang..masih banyak urusan yang harus gue selesain." kata sih B kemudian pergi darisana.

Bujang Kelebihan Micin || 00 Line✔Where stories live. Discover now