02

241 18 3
                                    

Ia tidak menjawab pertanyaannya dan fokus untuk mencari jalan keluar dari Gua, Kannagi yang merasa sedikit kesal dihiraukan begitu saja 'Dih, sombong banget. Sok dingin lo.' Batinnya.

Kannagi menatapnya sinis sambil mengikutinya, seketika orang yang diliriknya tiba-tiba menghadap kebelakang seakan sadar jika dia merasa tidak nyaman.

"Kannagi kamu-"

"Vale." Ia memutus pembicaraan nya

"Oke Vale, gini disini itu tidak aman buat kamu. Makanya aku pengen bawa kamu ketempat yang aman dari sini." Ia mencoba menjelaskan dengan bahasa yang sopan agar nyaman di dengar.

"Baku banget bahasa lo? Santai aja kali."

Ternyata tidak sesuai ekspetasi kini ia mencoba bersabar menghadapi setan yang satu ini lalu menatapnya dengan senyuman. "Oke."

"Nah.. WOII!-" Tiba-tiba dirinya di ikat hingga ia tidak bisa bergerak, lalu orang itu langsung menggendongnya layaknya seorang pengantin.

"MAKSUD LO AP-" Mulutnya langsung ditutup menggunakan kertas "Diem." Orang ini berlari menuju rumahnya yang tidak begitu jauh dari sini.

__________________________________________

/Skip dirumah

"Anggap aja ini rumah sendiri, tapi lu jangan seenaknya keluar tanpa izin." Ia meletakan Vale di sofa lalu membuka ikatannya dan juga kertas dari mulutnya

"INI SAMA AJA LU NYULIK GW BNGSAT!! DASAR OM OM!!" Kesal Vale.

"Gw sabar ngadepin lu sumpah, mending lu diem diem sini." Orang ini berjalan menuju dapur dan meninggalkan Vale sendirian di ruang tamu.

'Cih, dasar om om. Awas saja nanti gw bales.' Batinnya Vale sambil bersantai di sofa melihat sekeliling ruang tamu.

Tidak lama kemudian orang itu kembali sambil membawa 2 cangkir teh dan beberapa makanan ringan, walaupun kesabarannya setipis tisu ia tetap menganggap nya tamu spesial.

'Tok.. Tok.. Tok'

Orang itu menyadari jika ada seseorang yang mengetuk pintunya lalu meminta Vale untuk tidak aneh-aneh sementara ia mengurus tamu yang lain, ia membuka pintunya lalu ada seseorang wanita yang memakai kimono biru dihadapannya.

"Ah Valir!.. Maaf tadi lama, ini aku mau kasih kue pesanan kamu" Wanita itu tersenyum padanya sambil memberikan kue itu.

"Oh ya, Sama-sama Kagura." Ia langsung menerima kue itu lalu tersenyum ramah.

Vale yang mendengar perkataan mereka berdua di luar membuat ia penasaran. "Jadi namanya Valir.." Ia menatapnya sinis dari jendela.

Setelah mereka berbicara cukup lama di luar akhirnya ia masuk ke rumah sambil membawa sebuah kue yang ia pesan, lalu letakannya di meja ruang tamu.

"Jadi nama lu Valir, nama yang bagus." Vale menatap Valir dengan menyerigai.

"Oh, mksh." Jawabnya singkat sambil membuka bungkus kue

'Idih, cuek banget.' Batinnya

"Kamu mau kue? Atau kamu gak suka kue?" Valir menawarkan kuenya, lalu memberikannya sepotong.

Vale menerima kue yang diberikan oleh Valir, terlihat cukup enak dengan krim dan beberapa potong buah stoberi di dalamnya. Karna penasaran ia mencicipnya, rasanya manis dan lembun di mulut.

"Ini.. Enak sekali!! Kue apa ini?" Vale bertanya sambil terus memakan kue itu.

"Ini Strawberry Shortcake, kau suka?" Tanya Valir lalu memberikan sepotong kue lagi ke Vale.

Moonlight (Valeir MLBB) Where stories live. Discover now