03

181 10 1
                                    

Di sisi lain dunia, Lord turun tangan untuk mencari seseorang yang berani memasuki portal manusia ia menyuruh para pengawalnya untuk tetap berada di istana, sementara dirinya lah yang akan memasuki portal itu seorang diri tanpa rasa takut, jubahnya berkibar saat mendekati portal itu seperti ada dorongan angin di dekatnya.

"Kalian memang tidak bisa di andalkan. Biarkan aku yang membawanya kembali. " Dari tatapannya terlihat sinis dan kesal sebelum akhirnya ia melangkah untuk masuk.

Portal itu membawanya ke sebuah dimensi manusia namun berada di tempat yang berbeda-beda, meski portal itu membawanya jauh ia tetap bisa merasakan aura penghuni dari dunianya dan mengikuti jejaknya.

"Tempat yang aneh, mengapa orang-orang bisa hidup di tempat seperti ini." Ucapnya dengan jengkel sebelum akhirnya ia menghilang ke suatu tempat.

Sementara itu ada sesosok yang memperhatikannya dari atas, ia yakin bahwa aura gelap yang ia rasakan berasal dari orang itu dan melihat kearah lain dengan senyum tipis. Kira-kira siapa dia?

/Sementara itu..

"GAHH!?- MAKHLUK APA INI!!" Baru saja pagi hari sudah di sambut oleh teriakan Vale dari kamar yang ia tiduri.

Suara itu terdengar cukup jelas hingga terdengar hingga lantai bawah, pada saat itu juga Valir sedang menikmati teh nya namun terganggu dengan suara Vale, ia meletakkan secangkir tehnya di meja lalu berjalan menuju ke lantai atas.

Setibanya di ruangan Valir mengetuk pintu itu sebelum membukanya yang ia lihat hanya Vale yang kaget dengan kehadiran seekor kucing yang sedang tiduran di dekatnya, konyol pikirnya namun ia maklumi karena Vale belum terbiasa berada di dunia ini.

"Tenang, itu hanya seekor kucing." Valir menjawabnya singkat sambil mengambil kucing tersebut.

"Kucing?? Apakah dia berbahaya? Ku pikir dia adalah sebuah bantal- aku hampir saja menidurinya." Vale mengusap matanya dan duduk di tempat tidur.

"Dia tidak berbahaya namun sedikit sensitif, dan lebih kamu turun sarapanmu ada di bawah." Valir membuka pintu kamar dan pergi dengan kucing itu meninggalkan Vale di kamarnya.

'Sok cool lu, lama-lama gw goreng lu.' Batinnya dengan kesal, Vale bangun dari duduknya dan pergi keluar dari kamar.

Setelah turun ia di sambut dengan bau yang enak berasal dari dapur, di meja terdapat sebuah sup hangat yang sudah di sajikan dengan beberapa buah yang segar. Vale menghampiri meja itu dan menatap sup itu.. Terlihat tidak asing baginya, Ia mengambil sebuah sendok lalu mencicipinya.

"Ini begitu nikmat.." Rasanya ingin meleleh saat memakan sebuah sup hangat di pagi hari yang cukup dingin udaranya, di daerah pegunungan memang dingin saat pagi hari.

Menikmatan sup di pagi hari merupakan hal baru baginya, Vale menghabiskan supnya dan mengambil salah satu buah di meja. Rumah terasa sepi seperti tidak ada orang entah Valir pergi kemana ia tidak peduli dan ingin pergi ke ruang tamu.

Terdengar suara pintu terbuka itupun berasal dari sebuah ruangan, Vale yang mendengarnya langsung menghadap ke sumber suara dan ternyata itu berasal dari kamar mandi. Valir yang baru saja selesai mandi keluar hanya mengenakan handuk bagian bawah, tanpa basa basi ia langsung memalingkan pandangannya dan berpura-pura tidak tau.

"Udah makannya?" Tanyanya sambil mengusap rambutnya dengan handuk di pundaknya.

"Y- ya. Tumben tanyain." Nada bicaranya sedikit terbata-bata Vale tidak percaya bahwa ia melihat itu dengan jelas, membuat ia sedikit malu.

"Oh, gada. Kalau kamu mau mandi di bag sana terdapat air hangat dan dingin jadi kamu bisa pilih sesuka kamu." Valir berjalan melewati Vale begitu saja dan naik ke atas menuju kamarnya.

Entah mengapa Vale mematung di sana, matanya rasanya ingin terbakar saat melihat itu semua.. Melihat tubuhnya yang masih basah membuat pikirannya sedikit melenceng, Vale langsung mengelengkan kepalanya dan pergi ke ruang tamu.

Valir yang menatap tingkah laku Vale dari atas tangga sedikit bingung, apa yang terjadi padanya? Mengapa dia diam saja? Apakah aku mengatakan hal yang salah? Beribu-ribu pertanyaan menumpuk di pikirannya. Saat Valir melewatinya ia melirik kearah Vale yang wajahnya sedikit memerah, apakah dia marah? Atau kesal? Bingung rasanya.

Di ruang tamu Vale duduk di sofa dan berusaha menenangkan pikirannya, seekor kucing yang berada di kamarnya tadi menghampirinya. Vale menatap kucing itu dan memberanikan diri untuk menyentuhnya, lembut rasanya seperti kapas namun sedikit tebal, kucing itu menjilat jarinya rasanya cukup geli namun terlihat mengemaskan.

"Di lihat-lihat kucing ini lucu juga, Dia juga tidak berbahaya dan.. Berbulu." Vale trus mengelus kucing itu hingga terdengar suara dengkuran.

"Hmph.. Andai disana ada kucing.. Pasti aku akan betah di sana." Jujur disana tidak ada hewan seperti ini, disana hnya ada para arwah yang membosankan.

Tidak lama Valir keluar dari kamarnya dan menghampiri Vale yang sedang mengelus kucingnya, rasanya cukup lega melihat Vale mulai terbiasa dengan dunia barunya. Ia duduk di sebelahnya sambil memerhatikannya berinteraksi dengan hewan peliharaannya.

Vale yang merasa diperhatikan langsung melirik kearahnya "Ada apa?.." Tanyanya.

"Soal tadi, apakah kamu marah? Aku lihat wajah kamu yang memerah tadi, maaf jika ada salah perkataan." Valir menjawabnya dengan lembut.

"Ah?- merah?? Gk gw cuman kegerahan." Vale langsung kaget saat mendengar jika wajahnya memerah saat melihat kejadian itu. 'Sialan..' Batinnya.

"Gerah? Val, prasaan disini dingin lho." Jawabnya singkat namun memang benar di sini cuacanya dingin karna masih pagi hari, Valir sedikit curiga apakah ia berbohong?..

"Apasi, udahlah gw mau mandi." Vale bangun dari sofa dan pergi ke kamar mandi, rasa kesal dan malu tercampur aduk di wajahnya.

Valir yang menatapnya pergi seketika tersenyum tipis, kalau dilihat lihat tingkahnya sedikit lucu dari cara dia berbicara dan rasa penasaran nya tentang dunia ini membuat ia tersenyum.

'Perasaan apa ini? Aneh sekali.' Gumamnya lalu mengambil salah satu buku di dekatnya.

___________________________________________

TBC

Halowww!! Sy kembalii~ maaf upload nya lama karna kehabisan ide dan juga bnyak tugas tentunya😁 beruntungnya nilai rapot aman, Thanks yg udh vote~❤

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 16, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Moonlight (Valeir MLBB) Where stories live. Discover now