01.

356 21 2
                                    

'Fuuuu~' Hembusan angin terasa lebih kencang dari sebelumnya, seperti biasa di malam hari dengan cuaca yang dingin. Tapi tidak dengan suatu dimensi yang berbeda, dimana memiliki aura-aura yang aneh dan sulit di pahami.

Ada sesosok yang berlari menuju sebuah Kuil, ya.. Kuil ini begitu luas disertai banyaknya sebuah api yang berwarna ungu? Indah bukan. Namun ada sesosok yang penghuni Kuil tersebut, Ia berambut merah dan memiliki sebuah mahkota? Yang seperti menyerupai tanduk serta berpakaian layaknya Lord dari sebuah Kuil.

"T-tuan.. Maaf- ada yang berhasil.. Memasuki portal dunia manusia-" Ucap dari sesosok yang kini sedang panik? Ya ini prajurit yang menjaga portal tersebut.

Sebuah berita yang mengejutkan, bagaimana bisa ada yang lolos dari penjagaan yang ketat ini. Lord.. Apakah dia akan turun tangan?

"Bagaimana bisa.. Siapa dia!?" Suara hentakan meja membuat suasana sunyi ini menjadi tegang.

Sepertinya tidak ada pilihan lain, ia mulai menuju ke arah portal tersebut tanpa berkata apa-apa. Kini hawanya berubah menjadi lebih panas, siapa yang ia cari?

/Kejadian sebelumnya/

Terlihat sebuah portal yang terjaga dengan ketat oleh para prajurit di sana, kira-kira portal apa ya? Di sebuah batu tertuliskan larangan masuk, waw terlihat menarik bukan.

Ada sesosok yang menyelinap untuk memasuki portal tersebut tanpa ketahuan sedikitpun, suasana sangat sunyi.. Tanpa adanya suara dari kehidupan hanya hembusan angin. Tunggu.. Angin.

Satu persatu prajurit hilang dengan sekali hembusan, kini sesosok itu mulai mendekati portal tersebut. "Aku ingin tau.. Seberapa bahayanya di sana." Ia masih melihat-lihat sekeliling portal lalu tiba-tiba..

"HEI! BERHENTI DI SANA!!" Sebuah prajurit tiba-tiba berlari ke arahnya sambil menyodorkan sebuah pedang.

'Terlambat.'

Sebuah tornado dengan cepat menimpa sang prajurit tersebut hingga terpental keluar (skill 2), tanpa basa basi sesosok ini langsung masuk ke dalam portal.

Entah mengapa portal ini membawanya menuju sebuah Gua yang tidak berpenghuni sama sekali, hanya ada suara tetesan air dan juga pastinya gelap.

"Tempat apa ini." Baru saja tiba ia langsung di sambut dengan adanya suara langka kaki beserta cahaya dari kejauhan. Habis lah dia..

Suaranya semakin dekat dan itu membuatnya harus siap siaga menyerang.

Sementara itu...

Hari semakin gelap, Bulan Purnama perlahan-lahan muncul dan menerangi malam yang sunyi dan sepi.

Angin bertiup kencang hingga hampir menerbangkan topi seseorang yang tengah berjalan di hutan menuju gua, Apa yang ia lakukan di sebuah gua? Entahlah.

"Mungkin ini tempatnya." Perlahan-lahan ia mengikuti petunjuk jalan sendirian dengan 1 obor ditangannya.

Berjam-jam ia berjalan mengikuti petunjuk arah akhirnya ia menemukan sebuah Gua yang ditujunya, Tanpa basa basi ia masuk tanpa adanya rasa takut.

Tunggu.. Kenapa dia membacakan mantra di setiap langkah kakinya? Sepertinya ada yang tidak beres.

"Apakah ini sumber dari terror yang di derita warga? Rasanya tidak asing." Ia terus berjalan hingga ia berhenti sejenak.

"Mengapa Gua ini memantulkan cahaya yang aneh.. Tunggu-" Bertapa kejutnya ia menemukan sebuah portal aneh yang muncul di sebuah Gua yang dalam "Ini portal dari mana? Auranya.." 'Sshh..' "SIAPA ITU!?" Suara desisan terdengar cukup jelas dari arah yang berlawanan.

"Tunjukkan dirimu dasar mahkluk lemah!!" Teriaknya hingga suaranya memantul akibat ruang Gua yang begitu luas.

Tiba-tiba dari sisi gelap Gua muncul sesosok dengan mata ungu menyala dengan aura yang sangat memikat, yang pastinya bukan manusia melainkan mahkluk yang keluar dari portal tersebut.

"Ternyata kau.. Kemar-" Sebelum ia menyelesaikan perkataannya sesosok itu tiba-tiba ingin menyerangnya dengan skill anginnya. Tapi dengan sigap ia langsung berlari ke arahnya lalu menempelkan sebuah kertas mantra ke dahinya.

Ia hanya terdiam karena terkejut lalu memberontak merasa bahwa tubuhnya terbakar "LEPASS!! LEPASINN INII!!"

"Gitu aja kepanasan cih, dasar lemah." Melepaskan kertasnya.

"Lo bilang gw apa!?" Ia menatapmu sinis lalu mengangkat tangannya untuk mencekam mu.

"Oh lu mau ini?" Mengeluarkan beberapa kertas dari sakunya.

"Eh iya-iya.. Maaf-" Menurunkan tangannya lalu duduk manis sambil tersenyum (terpaksa).

"Apakah kau Kannagi?" Ia bertanya sambil melipat tangannya.

"Ya, bagaimana kau tau? Apakah aku cukup terkenal di sini?" Kannagi tersenyum sombong lalu bersandar di bebatuan disekitarnya.

"Tidak, aku sudah lama mengenalmu." Ia membalikkan badannya berjalan beberapa langkah. "Ikut aku."

"Bagaimana jika aku tidak mau?~" Terseyum kearahmu

Ia menatap Kannagi dengan sinis lalu mengeluarkan sebuah kertas miliknya seperti mengancamnya jika ia tidak mau, matanya birunya kini berkilau dan tersenyum kearahnya.

Kannagi yang melihatnya langsung gemetar dan mengangguk perlahan "I-iya.. Iya- kita mau kemana?-"



________________________________________

TBC

Moonlight (Valeir MLBB) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang