1. MENENTANG PENGUASA GANELA

115 118 88
                                    

1

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

1. MENENTANG PENGUASA GANELA

Musim hujan merupakan musim yang basah. Hujan pada musim ini sering sekali turun. Pada hari subuh pun hujan. Jejak hujan semalam berbekas pada ujung daun yang hijau. Dedaunan yang hijau menyegarkan pandangan. Sepanjang jalan terlihat pepohonan yang rindang dan sedikit berlumut bahkan banyak genangan air hujan di jalan.

Seorang gadis cantik dengan seragam putih abu-abu rapih serta rambut yang tergerai bebas, berjalan dengan semangat menuju ke sekolahnya yang sudah tampak di depan mata. Semangatnya mulai runtuh ketika ia mendengar suara klakson motor yang kencang terus-menerus berbunyi.

Diva menoleh dan..

"Arghhhh," Teriaknya sambil menutup sepasang telinganya dengan kedua tangannya. "Baju gue...." lirihnya saat melihat seragamnya basah dan kotor akibat terciprat genangan air.

Diva menggeram ditempat-Nya ia mengangkat wajahnya, menatap penuh emosi pada pengendara motor yang sudah merusak mood nya di pagi hari. Cewek itu mengepalkan tangannya saat dirinya mengetahui siapa pemilik motor tersebut.

Dengan wajah garangnya Diva berjalan cepat menghampiri pengendara tersebut lalu menarik jaket jins miliknya dengan kasar membuat sosok besar didepanya itu menoleh dengan kesal.

"APA-APAAN SIH LO! Gak ada kerjaan lo pagi-pagi udah ngajakin gue ribut?" Manggala berteriak pada cewek pendek yang terlihat kesal di hadapannya.

Dia Manggala Nawasena. Lelaki dengan seribu masalahnya. Cowok berandalan yang sangat disegani seisi GANELA. Siapa pun yang berani mengusiknya akan hancur ditangannya saat itu juga. Namun begitu, banyak juga yang mengaguminya.

Siapa yang tidak kenal dengan sosok cowok tampan bertubuh atletis dan terkenal seantero Ganela seperti Manggala dan kawan-kawannya. Tapi itu semua hanya dimata orang-orang tertentu tidak untuk gadis bernama lengkap Diva Ziveralodie.

Menurutnya, Manggala hanya sosok cowok berandalan yang harus dimusnahkan agar tidak mengganggu seisi Genala.

"GAK SALAH LO?! Di sini yang seharusnya marah itu gue, bukan lo." ucap cewek itu garang.

Manggala memincingkan matanya, menunduk menyamakan tingginya pada cewek pendek di hadapannya "Ada aturannya. Kalo cuman lo yang boleh marah-marah di sini. Siapa lo, gue tanya?" tegasnya.

Diva yang semakin emosi dibuatnya lalu kembali menarik belakang jaket Manggala kasar ketika cowok itu ingin pergi begitu saja. Dengan kasar cowok itu menghempaskan tangan cewek itu.

"Mau lo apa sih!"

"Mau gue apa, lo tanya? Lo gak lihat, seragam gue jadi kotor semua karna ulah lo." ucapnya marah.

AMARANTHINEHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin