9. Spesial untuk Jeffrian

6 0 0
                                    

HII! jangan lupa vote+commentnyaaa ;) enjooyy^^











Ulang tahun Jeffrian semakin dekat. Dua minggu lagi, kalau Mey nggak salah hitung.

Tapi hingga saat ini perempuan Kamala itu belum memiliki ide sama sekali mengenai kado yang akan ia berikan untuk Jeffrian.

Ngomong-ngomong masalah kado ulang tahun, nih.

Selain medali emas yang waktu itu dibawa Jeffrian atas kemenangannya di Inggris, cowok itu nyatanya punya kado lain.

Tak lain tak bukan adalah kalung Van Cleef & Arpels yang buat Mey refleks merem lihat harganya.

Yang ini jelas bikin Mey geleng-geleng kepala dan hampir penggal kepala Jeffrian saat itu juga. Emang sih, Mey pernah ngelihatin kalung itu yang emang cantik banget. Tapi buat sekadar kado?

Kalau bagi Mey ya jelas berlebihan. Buang-buang duit aja.

Cowok itu malah bilang kalau dia sebenernya mau kasih satu set kalung + gelang, tapi sayangnya gelangnya masih unavailable.

Tapi kayaknya emang Jeffrian yang kebanyakan duit aja, sih.

Dan justru itu yang membuat Mey bingung setengah mati. Kado apa yang pantas dan Jeffrian suka?

Kebingungan itu lantas membuat Mey menemui Dirga. Cowok itu sudah bertahun-bertahun berteman baik dengan Jeffrian. Dan Mey yakin pasti banyak yang diketahui Dirga mengenai pacarnya itu.

"Jeffrian masih di dalem, tuh." Dirga menunjuk Jeffrian yang masih sibuk dengan laptopnya—mengurus project robot lainnya, mungkin. Mey hanya sekilas menatap cowok itu dari luar pintu bening, kemudian berbicara pada Dirga.

"Lo tau nggak, Jeffrian lagi pengen apa?"

"Hah?"

"Ck." Mey berdecak "Dia kan abis ini ulang tahun, gue nggak tau mau kasih kado apa."

Dirga mengangguk paham. "Seinget gue sih kemaren dia ngelihatin mobil Audi pas di Inggris."

"Buset." Mey auto melotot. Gila aja, bro. Meskipun punya duit sebanyak itu pun juga Mey nggak akan ngado orang lain mobil, sekalipun itu pacarnya sendiri. "Ya kali gue ngado mobil, cuy."

Dirga mengedikkan bahunya. "Jujur nggak tau, Mey. Semuanya bisa dia beli sendiri kan dia banyak duit."

"Mending lo tanyain sendiri aja deh, dia kepengen apa." Cowok jangkung nan kurus itu menepuk bahu Mey. "Palingan minta bikin anak."

"Mulut lo!"

"Loh, udah lama Mir?"

Mey menggeleng menanggapi Jeffrian yang baru saja membuka pintu. "Ayo, makan. Aku udah laper."

Ya, agenda pacaran Mey dan Jeffrian kayaknya nggak jauh-jauh dari makan dan makan.

"Masak di apartemen aja mau nggak? Kayaknya aku belum isi pet feeder nya Hiro."

Mereka berdua berjalan beriringan menuju HRV putih Jeffrian. Cuaca hari ini terik banget.

"Kulkas kamu ada isinya nggak?"

Pintu mobil ditutup setelah Jeffrian masuk "Harusnya ada daging sama sayuran sih. Atau mau take away aja?"

"Take away boleh, deh. Aku lagi males masak."

Terkekeh kecil, Jeffrian mengusap poni Mey yang sedikit berantakan. Cowok itu paham betul Mey masih kelelahan setelah menjalani fit and proper test untuk salah satu program kerja BEM. Dan Jeffrian pun dengan senang hati memanjakan kekasihnya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 09, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Best Part | Jung JaehyunWhere stories live. Discover now