3. Kontak dan Rencana

14 11 15
                                    

Lova's note:

Ditunggu feedbacknyaa guys! Enjoy the story <3



































Jeffrian menghilang.

Gue nggak bisa komentar apa-apa, toh gue bukan siapa-siapanya dia. Mungkin gue aja yang kepedean dengan insiden batagor dua minggu lalu.

Bohong kalo gue bilang gue nggak berharap banyak sejak kejadian itu. Gue pikir malamnya atau mungkin besoknya kita berdua udah akan bertukar pesan-pesan flirting lucu. Tapi nyatanya, malam itu gue tidur dengan kondisi sama kayak malam-malam sebelumnya.

Dengan lingkungan kampus yang seluas itu, ditambah dengan lokasi jurusan kita yang memang nggak satu gedung, gue hampir nggak pernah ketemu Jeffrian sejak dua minggu lalu.

Gue masih beberapa kali lihat Dirga, tapi nggak mungkin dong gue todong dia dengan nanyain keberadaan Jeffrian?

Usut punya usut, kayaknya cowok itu barusan selesai lomba di Malang. Menang, dong. Hal itu pun baru gue tau setelah dia me-repost Instagram story yang di-upload akun event itu semalam. Well, congrats Jeffrian.

Semoga next time gue yang menangin hati lo.

Sore ini gue berharap-harap tipis Jeffrian bakal datang di sekre untuk menghadiri rabes pertama ini. Selain Dirga dan Jeffrian, gue belum terlalu kenal sama anak BEM. Ya, Jeffrian juga baru kenal sehari doang, sih.

Dan di tengah keramaian anggota BEM yang udah mulai duduk melingkar di lantai sekre, doa gue terkabul. Jeffrian datang bareng Dirga, memikul Jansport-nya di satu pundak, dan tersenyum ramah ke siapapun yang kontak mata dengannya.

Jeffrian please, saingan gue makin banyak nanti.

Dirga menyapa gue dan memilih untuk duduk di samping gue persis—sebelum akhirnya Jeffrian memaksa tanpa suara untuk menyelip di antara gue dan Dirga. Cowok itu tersenyum manis ke gue, yang jujur aja membuat jantung gue deg-degan nggak karuan.

"Apa kabar Mir?" gue harus menoleh untuk memastikan. Suara Jeffrian waktu itu benar-benar sekecil keong, ditambah dia juga sibuk mengeluarkan laptop dari dalam ransel.

"Gue?" tanya gue yang ikut-ikutan mengecilkan suara. Jeffrian mengangguk kecil sambil tersenyum simpul "Biasa aja sih."

"Tes, tes." Perhatian seluruh mahasiswa di ruangan itu mengarah ke satu orang yang tengah berdiri di depan sambil membawa mic.

"Oke, gue mulai rapat hari ini ya. Kenalin, nama gue Jonathan, wakil ketua I bemfak ini, dan yang akan mimpin jalannya rapat besar pertama kita di hari ini." Gemuruh tepuk tangan terdengar, tak terkecuali dari Jeffrian dan Dirga.

"Rapat besar hari ini terdiri dari beberapa bagian. Pertama, penjelasan proker dan big event yang akan dijelasin sama—" gue menoleh begitu merasakan ada jari yang menoel gue.

Jeffrian menggoyangkan dua jarinya menyuruh gue mendekat. Cowok itu mengikis jarak ke telinga gue, dan membisikkan sesuatu di tengah hiruk pikuk penjelasan program kerja BEM fakultas ini "Pulang nanti bareng gue, ya. Ada es coklat yang rame banget di deket batagor kemarin."

<><><><><>

"Mey, kan?"

Gue yang sedang membereskan tas berbalik dan mendapati kak Jonathan di samping gue tersenyum lebar. "Jangan lupa bikin grup buat masing-masing divisi panitia event nanti, ya. Sorry harus dilimpahin ke lo dulu soalnya si Taruna masih hectic lomba."

Best Part | Jung JaehyunWhere stories live. Discover now