SATU

176 24 1
                                    

         " MENERIMA SEKERTARIS"
SYARAT UMUR : 20-25 th
PENGALAMAN KERJA : MINIMAL PERNAH MENJADI KARYAWAN SALAH SATU PERUSAHAAN.
PENDIDIKAN: LULUSAN S1
HUB NO: 0882-6677**** HUANG RENJUN.

          "TERIMA KASIH"

Dua tahun menganggur akhirnya Haechan menemukan perkejaan yang mungkin bagus untuknya, ya walaupun sekali saja ia tidak pernah menjadi sekertaris disebuah kantor besar, tapi ia harus mencoba dan mendaftar kali ini. Pengalaman Haechan hanya sebatas barista disebuah cafe atau dibar tapi jangan salah ia lulusan S1 sama persis yang diinginkan perusahaan tersebut. Ia harus menelfonnya segera!.

“Hallo?.” ujarnya gugup. Ia sempat khawatir telfonnya itu tidak direspon sama sekali dengan Huang renjun karena sekarang jam sudah menunjukan pukul dua dini hari.

Terdengar suara parau khas orang bangun dari tidurnya terdengar dari sebrang telfon, Haechan sudah deg,
-degan takut kena marah habis-habisan karena menganggu orang yang sedang tertidur pulas, tapi bagaimana lagi ia sangat membutuhkan perkerjaan tersebut.

“M-maaf menganggu, apa lowongan perkerjaannya masih dibuka?.” tanya Haechan pelan.

“Tidak." Jawab renjun dengan kesal karena jam tidurnya diganggu dengan seseorang yang ia tidak tahu siapa.

Tidak? Kapan tutupnya, baru saja aku mau mendaftar.” ucap Haechan lesu.

“Sudah penuh.”

Bisa kau kurangi satu, untuk aku saja lowongan itu, aku sangat membutuhkan renjun-ssi.” mohon Haechan.

“Kau pikir lowongan perkerjaan itu buah yang bisa kau kurangi satu? Tidak bisa itu sudah tanggung jawab saya, jika bos bilang tutup ya saya tutup, jika tidak maka Belum saya tutup itu lowongannya.”

“Tapi renjun-ssi...

Akh sudah ku bilang tutup ya tutup, kau menganggu orang tidur saja, jika ada kesempatan aku akan menelfonmu." Ujar renjun sebelum memutus panggilannya dan lanjut untuk tidur.

Ha-halo...

“Yah mati ya, wajar sih dia marah jam dua dini Hari tentu saja dia lagi pulas-pulasnya tidur, semoga aja benar apa yang dia katakan akan memberitahuku jika ada kesempatan.” ujarnya sendiri dan kembali melanjutkan perjalanan pulangnya.

Dia habis pulang nongkrong bersama teman-temannya, ya Selama belum dapat perkerjaan ia selalu menghabiskan malamnya untuk melepas penat dipagi hari dan siangnya yang ia gunakan untuk melamar pekerjaan dimana-mana.

Haechan sebenarnya bisa saja tidak bekerja dan memilih untuk melanjutkan pendidikannya menuju s2 tapi sayang ayahnya yang berada didesa sangat membutuhkan uang darinya, sang ayah hanya mengandalkan kecekatan Haechan untuk menghasilkan uang, sedangkan dia hanya menganggur dengan kehidupan yang penuh dengan hutang.

Selang waktu 10 menit Haechan sudah sampai dirumahnya, tidak! Itu bukan milik Haechan sendiri melainkan ia hanya mengontrak disana, inilah hal kedua yang mengharuskan Haechan berkerja, ia memutuskan untuk pergi ke kota besar dengan dalih mencari perkerjaan dengan penghasilan besar selain untuk membantu pelunasan hutang ayahnya ia juga butuh makan dan tempat tinggal. Rumah ini termasuknya yang harus ia bayar tiap bulannya itupun tidak sedikit.

Dengan badan yang lelah setelah seharian melamar kesana-kemari akhirnya ia bisa merasakan nyamannya berbaring dikasur lantainya. Bahkan ia lupa untuk membersihkan dirinya karena sangking nyamannya ia sampai tidak sadar dan terlelap begitu saja.

Jam 08:23 ponsel Haechan terus saja berdering, sekitar sudah tiga kali ponselnya memanggil pemiliknya agar mengangkat telfon dari seseorang tersebut. Tapi tetep Haechan tidak bergerak sama sekali ia masih lelap dalam tidurnya, bahkan ia melupakan. Lowongan perkerjaan yang ia lihat tadi pagi.

Sedangkan disisi lain, Huang renjun terus menerus berdecak karena panggilan telfonnya tidak dijawab sama sekali.

“Semalam aja sok-sokan sangat membutuhkan perkerjaan ini, sekarang ada kesempatan malah ngilang.” keluhnya kesal dan kembali memasukan ponselnya kedalam, biarlah terserah, kosong satu juga tidak apa-apa mungkin orang tersebut hanya sekedar iseng belaka.

“Bagaimana renjun apa semuanya sudah siap?.” tanya Mark Lee pimpinan perusahaan tersebut.

Hari ini jadwal interview para pelamar kerja di perusahaannya.

“Sudah bos, tapi pelamar kita berkurang satu." Ujar renjun.

Mark merengutkan dahinya.
“Kenapa bisa begitu, bukannya sudah pas?.” tanyanya.

“katanya sih dia sudah mendapat pekerjaan tadi malam, mangkanya dia mengundurkan diri.” jawab renjun.

Mark mengangguk.
“Ya sudah, yang ada saja, kita langsung mulai aja interviewnya, kau pasti lelahkan harus mengurus jadwalku.”

Renjun mengangguk kecil. Ya dia sangat lelah, pasalnya itu bukan perkerjaan renjun yang harus ia lakukan, ia hanya karyawan biasa yang menyamar sebagai sekertaris sementara untuk bosnya itu.

Bukannya ia tidak mau melakukan pekerjaan yang terbilang bergaji tinggi itu, hanya saja ia berkerja untuk sekedar melepas bosan dirumah, dia ini sepupu Mark dari China yang datang kekorea Karena merasa bosan bersantai-santai dirumah saja.

“Tentu aku lelah bos, akukan hanya melepas bosan berkerja disini, berarti belum tentu aku mau berkerjas keras Seperti saat ini.” ujar renjun.

Mark berdehem mengiyakan ucapan renjun dan berjalan kearah kursi yang sudah disiapkan renjun.
“Sudah, sana kau panggil mana yang harus aku interview.”

Renjun hanya mengangguk dan langsung keluar untuk mengatur pelamarnya.

Tidur Haechan sangat pulas hari ini, sungguh ia sangat mengantuk karena malam tadi ia pulang sangat pagi. Lagu-lagi ponsel Haechan kembali berdering kali ini tentu terangkat oleh pemiliknya karena Haechan telah bangun dari tidurnya hanya saja ia masih berkemul dengan selimut tebalnya.

“Halo, siapa ini, kenapa ribut sekali, pagi-pagi sudah menelpon.” racaunya.

Terdengar suara gaduh diseberang telfon yang sedang memarahi Haechan.

Haechan menyeringitkan dahinya kali ini mencoba mengingat apa yang terjadi semalam. Kenapa orang diseberang telfon sana berani memarahi Haechan. Tentu saja ia tidak tau apa penyebabnya.

Kau tidak tau? Bukannya kau tadi malam yang memohon untuk mengosongkan satu pelamar agar kau bisa masuk keperkerjaan tersebut?. ” ujar renjun orang yang dibalik telfon tersebut.

Haechan langsung terduduk dengan terkejut setelah mendengar ucapan renjun yang begitu cepat ditelinganya. Oh astaga dia lupa kalau ia sempat memohon untuk mengosongkan satu pelamar agar ia bisa masuk.

“Astaga! Aku lupa, apakah ada yang kosong? Apa aku bisa masuk?.”

“Ya kau bisa datang ke perusahaan Mr. Lee. Kau sudah tau perusahaan tersebutkan? Dia perusahaan terkenal tidak mungkin kau tidak tau.”

Ya ya aku tau, aku akan segera kesana. ” ucap Haechan sambil tergesa-gesa untuk merapikan diri tapi ia tidak lupa untuk memencet tombol akhiri panggilan dari renjun. Asal Haechan tau renjun sudah misuh-misuh merasa tidak dihargai karena panggilannya dimatikan sepihak.

°PAK BOSS!! I LOVE U°
cr.itsleebabyy

Pak Boss!! I Love U. [ MARKHYUCK ]Where stories live. Discover now