01. akhir layanan gratis [1]

752 96 6
                                    

"jiwoon?"

"Jiwoon?"

"Yoo Jiwoon Bangun!"

Suara teriakan seseorang membangunkan ku.

Membuka mataku aku langsung merasa silau dan setelah itu pandangan ku menjadi jelas.

Di depan penglihatan ku aku melihat seorang pria paruh baya memakai kacamata khas seorang guru.

Dia seperti berbicara padaku.

Tapi entah kenapa aku tidak bisa mengerti bahasanya.

Setelah di didengar beberapa saat, aku mungkin mengenali apa yang orang di depanku bicarakan.

Itu mungkin adalah bahasa Korea, tapi...kenapa Korea?.

Aku melihat sekelilingku, dan itu memberikan pemandangan Susana kelas di sekolah dengan papan tulis dan para siswa dan siswi tampak memperhatikan diriku.

Mereka memakai seragam yang mirip seperti film film dalam drama Korea yang sering para perempuan tonton.

Dan juga, jika ini adalah sebuah kelas, itu artinya orang ini adalah guruku?

Tapi bahasa yang dia katakan tidak bisa ku mengerti.

"Apa kau mendengar ku?"

'???'

Beberapa saat yang lalu orang ini berbicara bahasa Korea tapi entah kenapa walaupun dia masih berbicara dalam bahasa yang sama kini aku bisa mengerti apa yang dia ucapkan.

"Yoo jiwoon?"

"Sepertinya kau sedang tidak baik-baik saja?"

"Yoo jiwoon apa kau tidak enak badan?"

Yoo jiwoon? Siapa itu? Apa dia berbicara padaku? Tapi namaku bukan Yoo jiwoon, namaku adalah Rangga. Bukan Yoo jiwoon, dan juga kenapa aku di sekolah? Sekolah ini bahkan berbeda dengan sekolahku.

Bahkan tidak ada satupun meja yang terdapat coretan disini , lantai nya putih bersih.

"Jiwoon lebih baik kau ke UKS saja dulu , nanti aku akan menelepon kakakmu"

Apa?, Aku bahkan tidak memiliki kakak.

"Yoseol antar jiwoon ke ruang UKS."

"Iya pak."

Setelah itu seorang wanita menghampiri diriku.

Dia terlihat masih SMA.

"Ayo."

Wanita itu dia menarik lenganku.

Dan aku hanya bisa mengikuti nya dengan linglung.

Saat berjalan di lorong , wanita yang menarikku membuka mulutnya.

"Jiwoon apa kau terlalu lama belajar lagi?"

"..."

"Kenapa kau diam saja? Ha...jiwoon aku tahu kau ingin selalu di peringkat pertama, tapi itu terlalu berlebihan."

"Unnie, bahkan sering menghubungi ku karena mengkhawatirkan mu."

'unnie? Bukankah itu artinya sebutan untuk perempuan yang lebih tua? , Jadi ini benar-benar di Korea?'

'tapi kenapa aku bisa mengerti?'

'haruskah aku bertanya?'

"A...aku-"

"Suadahlah, aku sudah mengetahui kau akan beralasan seperti biasa"

Wanita di depanku ini terus mengomel sambil membawaku ke sebuah ruangan.

Strangers in novels [ ORV X Male Reader]Where stories live. Discover now