18. Mimpi Buruk

48 35 8
                                    

*hai sebelumnya jangan lupa follow akun AU aku ya @au

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*hai sebelumnya jangan lupa follow akun AU aku ya @au.purpledaisy

* * *

Gladys berusaha menahan air matanya di perjalanan menuju rumah sakit, Dimas membawa Gladys ke rumah sakit menggunakan mobil milik bosnya itu. Ternyata ketiga temannya sibuk menghubungi dirinya untuk mengabarkan bahwa Alandra mengalami kecelakaan dan saat ini sudah berada di rumah sakit.

Rafi, Azka dan Raina sibuk menghubungi Gladys namun tidak ada respon dari temannya, maka dari itu Azka yang kebetulan memiliki kontak Dimas segera menelepon dan mengabarkan tentang Alandra, tidak lupa juga untuk menyuruhnya untuk datang mengajak Gladys.

"Alandra mana?" tanya Gladys saat tiba di depan ruangan yang tadi ditunjukkan oleh perawat disana.

Raina memeluk Gladys untuk menenangkan, Raina sendiri tidak tahan melihat sahabatnya yang tiba dengan muka lusuh karena menangis.

"Jawab gue, Na. Alandra mana? Baik-baik aja kan?" tanya Gladys lagi.

"Lagi di periksa sama Dokter, kita bertiga juga belum tahu keadaan Alandra." jawab Rafi.

"Duduk dulu," Raina membawa Gladys ke sebuah kursi panjang yang ada disana.

Tidak berselang lama Dokter yang memeriksa keadaan Alandra di dalam pun keluar, dengan begitu Rafi segera menanyakan keadaan Alandra.

"Bagaimana, Dok?" tanya Rafi.

"Luka pasien tidak terlalu parah, hanya beberapa bagian wajahnya yang terluka akibat terkena pecahan kaca mobil. Untung saja serpihan kaca itu tidak menancap lebih dalam ke wajah pasien, itu akan membuat luka pasien semakin lebar. Pasien hanya shock akibat kecelakaan tadi malam, itu yang menyebabkan pasien tidak sadarkan diri. Selebihnya tidak ada luka yang serius." jelas dokter.

"Alhamdulillah. Jadi boleh di jenguk kan, Dok?" tanya Azka.

"Boleh, tapi saya minta jangan ada keributan di dalam itu akan menganggu pasien Alandra dan juga pasien-pasien yang lain."

"Baik, Dok. Terimakasih."

Setelah itu dokter pamit dari hadapan mereka, mereka juga langsung memasuki ruangan Alandra. Aroma obat-obatan langsung masuk ke hidung mereka, disana terdapat cowok yang sedang berbaring lemah dengan kondisi wajah di perban, mata yang tertutup rapat dan juga bibir yang pucat.

Sungguh, Gladys tidak kuat dengan kondisi Alandra saat ini. Kedua kakinya terasa lemas saat melihat cowok itu, air matanya pun tidak terbendung lagi.

"Udah, Dys. Kata dokter Alandra nggak apa-apa." ucap Raina.

"Kenapa gue baru tahu? Kejadiannya semalam kan? Kenapa kalian baru telepon gue pagi ini?" tanya Gladys dengan tangisan.

"Kita bertiga juga baru tahu Alandra kecelakaan pas subuh tadi, Dys. Polisi yang bawa Alandra kesini, kontak Rafi yang langsung dihubungkan oleh pihak rumah sakit." jawab Azka.

GLADYS [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang