02. Ghea's graduation day

146 121 65
                                    

* * *

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

* * *

Beberapa bulan kemudian, tepat hari ini Gladys dan Ghea sedang berada di sekolah Ghea. Hari ini adalah hari kelulusan siswa dan siswi SMA Nusa Bangsa, dimana hari ini adalah hari yang Gladys dan Ghea tunggu.

Ghea sudah memikirkan apa yang ia harus lakukan setelah lulus SMA, cewek itu akan berkuliah di Universitas saat Gladys masih kuliah dulu.

Ghea terlihat cantik menggunakan toga wisuda kelulusan dan riasan tipis di wajahnya.

Ghea terlihat cantik menggunakan toga wisuda kelulusan dan riasan tipis di wajahnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Makasih ya, Kak. Lo udah ada di samping gue selama ini." ucap Ghea.

Gladys teringat bagaimana terpuruknya Ghea saat sang Bunda akan pergi untuk selamanya, bahkan Ghea sempat demam tinggi dan tidak masuk sekolah selama empat hari.

Namun semua kejadian itu telah mereka lewat dengan ikhlas, kepergian Tia pun sudah mereka ikhlaskan. Waktunya mereka membuka lembaran baru dan terus menatap ke depan, ada banyak rintangan yang belum mereka lewati.

Gladys pun sempat memutuskan untuk tidak melanjutkan kuliahnya agar terus fokus bekerja agar sang adik tidak putus sekolah. Gladys juga sempat bekerja di toko obat sebagai kasir, menjual berbagai jenis kue kering di sosial media sampai dirinya menemukan pekerjaan yang tepat yaitu Barista Cafe.

Kurang lebih satu tahun Gladys bekerja menjadi Barista Cafe dan perekonomiannya pun mulai meningkat, Gladys juga bisa melanjutkan kuliahnya sampai dirinya menjadi sarjana.

Tugas Gladys saat ini hanya sebagai pengusaha Cafe yang kebetulan itu adalah warisan dari sang Bunda dan dirinya sebagai seorang penulis, menurut Gladys penghasilan dari menjual semua buku novel karangannya dan penghasilan dari Cafe itu sudah lebih dari cukup.

"Lo itu tanggung jawab gue sekarang, jadi lo nggak perlu bilang makasih."

Seketika Ghea langsung memeluk tubuh Gladys dengan erat. Walaupun kadang Ghea kesal karena Gladys seringkali marah-marah tidak jelas, tapi semua itu untuk kebaikan Ghea.

Mata Gladys tertuju kepada seseorang yang sangat familiar baginya, seseorang itu berjenis kelamin laki-laki. Memiliki tubuh yang tinggi, rambut yang rapi dan berpenampilan menarik. Cowok itu mengenakan pakaian yang sedikit formal, memakai kemeja yang dimasukan ke dalam celana dan memakai celana jeans bahan.

Terlihat cowok tersebut sedang berfoto kepada salah satu siswa disana dengan posisi membelakangi Gladys dan juga Ghea. Gladys coba mengingat siapa sosok tersebut, tapi ingatannya kembali pudar. Dengan postur tubuh yang sangat familiar namun dirinya tidak mengingat siapa cowok itu.

"Lagi lihat apa sih?" tanya Ghea sambil menoleh ke belakang.

"Nggak lihat apa-apa," Gladys langsung membuang pandangannya saat sosok cowok itu pergi dari tempatnya.

* * * * * *

"Dikit lagi kita ujian, terus lulus. Aku mau pergi ke Belgia, mau kuliah disana. Ini permintaan Papa,"

Entah kenapa saat ini Gladys memikirkan sosok Alandra setelah melihat seseorang yang dilihatnya tadi. Di dalam hati kecilnya sosok cowok tadi seperti Alandra, namun jika di pikir-pikir kembali Alandra saat ini sedang berkuliah di Belgia. Mungkin saja Gladys sedang merindukan Alandra.

Oh tapi tidak bisa, sekarang Gladys sudah menjadi milik orang lain yaitu Angga. Dirinya tidak mungkin sekali masih mengharapkan Alandra yang jelas-jelas sudah menyakitinya pada saat SMA dulu.

Gladys menggelengkan kepalanya untuk membuang semua pikirannya tentang Alandra, ini semua tidak boleh terjadi. Dirinya sudah mempunyai sosok Angga, pengganti Alandra.

"Kak, lo kenapa?" tanya Ghea di kursi sebelahnya, melihat sang Kakak menggelengkan kepalanya.

"Nggak, gue nggak papa."

"Serius lo nggak papa?" Gladys hanya berdehem.

"Kalau lo sakit, sini gue aja yang nyetir." lanjut Ghea.

Gladys tetap fokus menyetir mobilnya dan berusaha untuk menghilangkan pikirannya tentang Alandra.

Sebuah malam yang terang di hiasi banyak bintang serta sang bulan yang terlihat mengintip diantara awan gelap. Awan malam yang menghembus dan berhasil menerbangkan beberapa helaian rambut panjang seorang cewek cantik malam itu.

Gladys, cewek itu sedang berdiri dan menatap langit yang sudah gelap sambil sesekali menyeruput secangkir teh hangat ditangannya.

Cewek itu hanya terdiam diri dan memikirkan apa yang seharusnya tidak ia pikirkan. Entah mengapa Gladys tidak bisa menghilangkan pikirannya tentang Alandra, setelah melihat seseorang yang sangat mirip dengan cowok itu.

Gladys menggelengkan kepalanya berkali-kali dan berusaha tidak memikirkan semua itu. Sedetik kemudian ponselnya yang berada di saku celana itu berbunyi yang bertanda ada seseorang yang menelepon dirinya, cewek itu langsung mengeluarkan ponsel lalu melihat siapa yang menelepon dirinya di malam itu.

Ponsel sudah ia nyalakan dan tertera ada nama kontak Angga disana, seketika bibir Gladys melengkung sempurna dan segera menjawab panggilan itu.

Mungkin malam ini akan menjadi malam panjang bagi Gladys dan Angga. Cewek itu sangat merindukan Angga, karena hampir seharian ini cowok itu tidak memberi kabar satupun dengan beralasan sibuk bekerja. Gladys juga mengerti keadaan Angga yang sibuk bekerja, dirinya tidak marah sama sekali jika kekasihnya tidak memberikan kabar.

* * * * * *

Sinar matahari yang masuk di sela-sela jendela kamar Gladys itu berhasil membuat si pemilik kamar terbangun. Saat ini sudah menunjukkan pukul tujuh pagi namun Gladys enggan membuka matanya hanya untuk melihat pukul berapa saat ini.

Sebenarnya Gladys sudah terbangun tadi untuk menunaikan shalat subuh tapi dirinya tidak kuat lagi untuk menahan rasa kantuknya sampai akhirnya cewek itu tertidur kembali di atas sajadah.

Gladys terbangun dari tidurnya lalu berjalan perlahan menuju meja yang berukuran sedang di sebelah ranjangnya untuk mengambil ponselnya. Saat dirinya menyalakan layar ponsel hanya ada satu notifikasi yang berhasil membuat Gladys segar di pagi ini.

Notifikasi dari siapa lagi jika bukan dari sang kekasih?

Setelah membalas pesan Angga, Gladys langsung segera pergi ke kamar mandi untuk menyegarkan tubuhnya dengan mandi pagi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Setelah membalas pesan Angga, Gladys langsung segera pergi ke kamar mandi untuk menyegarkan tubuhnya dengan mandi pagi.

* * *

TBC

Yeay bisa update lagi, Alhamdulillah.

Jangan lupa vote untuk chapter ini ya!

Bantu promote juga, ajak teman-teman kalian buat baca GLADYS!

IG : anzolv_

GLADYS [Hiatus]Where stories live. Discover now