46. Hancur Sudah

388 38 3
                                    

Baca sesuai urutan judul.
Vote dong tukhon:)

𝐃𝐀𝐔𝐍𝐀𝐑𝐀

Daun dan Angin segera mengemasi baran-barang mereka, Angin juga langsung memesan tiket pesawat secara online. Mereka memilih jadwal penerbangan yang paling dekat. Jantung keduanya berpacu cepat tak karuan. Daun ingin menangis saja rasanya, Angin berusaha menenangkan pacarnya itu.

"Jangan panik baby."

"Gimana ga panik?! Kamu tau sendiri kan?"

"Iya aku tau, tapi kalo kita panik nanti malah berantakan semua."

Tangan Daun berhenti berkemas, dia menangis. Angin kelabakan, dia ga peduli lagi sama kopernya. Angin memeluk Daun dengan dekapan terhangat yang bisa dia beri, dielusnya punggung si Daun.

"Cup cup sayang, jangan nangis atuh. Semuanya bakal baik-baik aja."

"Aku takut." cicitnya dalam isak tangis.

"Aku pun sama, tapi aku yakin semuanya bakal baik-baik aja."

"Kalo aku kehilangan mereka gimana?"

"Ga mungkin sayangku babyku, jangan nangis lagi ya? Kita packing yang bener dulu semuanya terus berangkat ke bandara."

"Heum."

Dengan hati gelisah mereka berdua lanjut berkemas, memastikan semuanya sudah di dalam tas atau koper, bakpianya juga tidak terlupakan. Mereka ke bandara menggunakan aplikasi taksi online.

Singkat cerita mereka sudah lepas landas sekitar 20 menit yang lalu. Air mata Daun sudah menumpuk di pelupuk matanya. Angin terus menggenggam tangan Daun yang dingin karena takut. Satu jam kemudian mereka sampai di bandara Soekarno-hatta. Mereka memesan aplikasi taksi online yang berbeda, mereka ga bisa pulang barengan karena sama-sama punya urusan yang bisa dibilang beda tapi masalahnya sama.

Di perjalanan menuju rumah Daun merapalkan segala doa yang dia hafal. Menyebut nama tuhannya sambil menangis di dalam taksi. Dia sangat takut, dia ga siap harus kehilangan orang-orang yang dicintainya. Daun membaca ulang chat dari papanya.

Papa☺
Daun
Pulang sekarang!
Daun cpt bales chat papa
BALES!
Dasar anak kurang ajar
Ga tau diri
Kamu jadi aib keluarga
Pulang sekarang!
Sejak kapan kamu jadi gay?!

Sesampainya di depan pagar, Daun menarik nafas dalam-dalam, dia menghapus air matanya, dia memantapkan hati untuk melangkah ke dalam.

"Shalo-"

𝘉𝘶𝘢𝘨𝘩

"Akh." baru menginjakkan kaki di area teras, Daun tersungkur setelah mendapat bogeman mentah dari papanya, mama Daun hanya bisa terdiam sambil menangis.

"Pa?" Daun mencoba berdiri meski dia merasakan wajahnya sakit setengah mati.

"Sejak kapan kamu jadi gay?" tanya papanya dengan nada marah yang tertahan. Papanya menyeret Daun masuk ke ruang tengah, koper, tas, tote bag ditinggalin gitu aja di teras.

Badan Daun melemas tiba-tiba, sudah setahun Daun menjaga rahasia itu tapi sekarang orang tuanya tau. Mama Daun memberikan Hp nya, dapat Daun lihat nomor tidak dikenal mengirim banyak fotonya dan Angin dengan posisi yang tidak lumrah untuk hubungan pertemanan. Seperti berpelukan hangat, Daun duduk di pangkuan Angin, saling bergandengan, cium pipi, dan saling suap makanan. Semua foto itu diambil tanpa sadar, ada beberapa dari hasil tangkap layar story IG Daun atau Angin.

+62857xxxxxxxx

+62857xxxxxxxx

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
𝐃𝐀𝐔𝐍𝐀𝐑𝐀 >>NetJamesWhere stories live. Discover now