Chapter 11. Pet Or Slave

292 32 6
                                    

Pagi ini, satu kelas dibuat geger karena pergeseran besar peringkat seseorang: Shouto Todoroki.

Shouto sudah bisa menebak kalau mereka pasti akan memandangnya dengan tatapan takjub sekaligus heran.

"Todoroki, kau baik -baik saja?" tanya Izuku atau yang kerap disapa Deku.

Shouto mengangguk lantas mengeluarkan buku pelajaran.

Semalam, dia baru saja mengoreksi ujiannya sendiri. Hasilnya, banyak sekali yang salah.

Ini gara-gara aku tidak belajar dan mengantuk di kelas.

Shouto menghela napas pendek. Aku cuma punya pilihan menjadi hewan peliharaan Bakugou.

Karena itu, sejak semalam Shouto telah menyiapkan semua perlengkapan untuk penobatannya.

Shouto tertegun ketika Eijiro mendudukkan pantat di bangku Katsuki.

"Pagi, Todoroki!" sapa Eijiro penuh semangat. Shouto mengangguk.

"Pagi, Deku!"

"Pagi juga, Kirishima. Eh, kau duduk di tempat Kacchan??"

Eijiro menyeringai, "ya, anak itu menyuruhku duduk di tempatnya. Dia sendiri akan duduk di tempatku."

"Pagi, Uraraka!"

Uraraka tersenyum manis, "Pagi juga, Kirishima."

"Pagi, Iida!"

"Pagi, Mina!"

Kebiasaan Eijiro Kirishima adalah menyapa semua orang seperti ini.

"Pagi, Bakubro!!"

Yang disapa mendudukkan diri di Bangku Eijiro, "berisik!"

Direspon seperti itu, Eijiro terkekeh, kemudian mendekatkan tubuhnya dengan Katsuki, berbisik di telinganya, "omong-ngomong, kenapa kau meminta tukar tempat duduk? Sesuatu terjadi antara kau dan Deku??"

"Akh, bukan urusanmu!" Katsuki enggan menjawab sambil tangannya mendorong wajah Eijiro menjauh. Katsuki terlihat sangat dingin tidak seperti biasanya.

"Wah wah," Eijiro membalik badan ke belakang, "Deku, sesuatu terjadi pada Kacchanmu?"

"A-aku tidak tahu."

"Ck. Padahal apartemen kalian berdekatan."

"Hehe, mungkin ada masalah dengan kisah cintanya." Mendengar kata cinta, Katsuki langsung menoleh ke belakang memelototi Deku. Kalau sampai tetangganya itu membeberkan aibnya, habis sudah Katsuki.

"Terakhir Kacchan seperti itu ketika putus dengan pacarnya. Dia menangis keras bahkan datang ke tempatku untuk meminta saran—"

"DEKU ..."

Izuku tersengal manakala nada horor Kacchan memanggil mamanya.

"M-MAAF, KACCHAN!"

Tak peduli dengan permohonan Deku, Katsuki mencekik leher Deku di antara lengan dan ketiaknya. Sambil kepalan tangannya mengulek kepala Deku.

"Mulutmu itu, mau kucubit hah?!!"

"Kacchan, maaf! Kirishima, Uraraka tolong aku! Hua!!"

Yang dipanggil malah terkekeh. Mafhum. Kelakuan mereka yang seperti ini sudah menjadi hiburan tersendiri semenjak Katsuki bersekolah di UA.

Ternyata, Izuku adalah teman masa kecil Katsuki. Tidak ada yang menyadari sampai Izuku kelepasan berkata, "iya lah. Kami kan teman masa kecil, hehehe."

Dan Katsuki langsung mencekik sambil mengulek kepala Izuku.

Black ScreenWhere stories live. Discover now