Chapter 08. Dificult Choice

247 33 4
                                    

Jirou ...

SPLASH ...

Sesuatu yang dingin tiba-tiba menyentuh pipi Katsuki. Membangunkannya dari mimpi indah. Terpaksa, Katsuki membuka mata.

Bangun-bangun dihadiahi wajah datar sedatar tripleks, Katsuki langsung mencak-mencak, kesal maksimal.

"BRENGSEK. KAU CARI MATI HAH? SETENGAH-SETENGAH SIALAN!!"

Dibentak seperti itu, Shouto malah lanjut menempelkan minuman kaleng dingin berisi kopi ke pipi Katsuki. Mendorong Katsuki menarik tubuh untuk duduk.

Pemuda pirang menyambar minuman kaleng. Membukanya kemudian menenggaknya hingga tersisa setengah.

"Tidak enak. Terlalu manis. Sialan!"

Shouto menghela napas pendek. Menerima kaleng yang disodorkan tepat di depan wajahnya seakan Katsuki hendak menampar wajah Shouto dengan benda tabung tersebut.

"Kau sudah tidur lebih dari dua jam. Sebentar lagi istirahat akan berakhir."

Shouto menjelaskan seraya meneguk kopi dingin pemberian Katsuki. Melihat itu Katsuki langsung menarik minuman kaleng tersebut.

"Kau gila, ya?!"

Shouto mengerutkan kening.

"Ini ciuman tidak langsung, bodoh!" Katsuki segera menandaskan sisa kopi dalam kaleng. Tidak akan membiarkan Shouto meminumnya—meskipun bibir plum Shouto telah mencium mulut kaleng.

"Ah, kau meminumnya—"

Reflek, Katsuki menyemburkan kopi yang telah bercampur dengan senyawa-senyawa di dalam mulutnya ke depan wajah Shouto. Menyebabkan wajahnya ternodai oleh cairan tersebut.

"B-bukan salahku! Salahmu sendiri mengejutkanku!!"

Bahkan sebelum Shouto menuntut pertanggung jawaban, Katsuki sudah mengelak terlebih dahulu.

Bersama wajah datarnya, Shouto mengeluarkan sapu tangan dari saku celana. Mengelap wajahnya dengan benda tersebut. Noda di area mulut ia jilat dengan lidahnya.

Manis. Rasa air liur Katsuki??

Katsuki bergidik ngeri melihat gelagat Shouto yang menjilati bibir dengan cara yang menurutnya aneh.

"Argh, dasar. Menjijikan!"

Katsuki menyambar sapu tangan Shouto lantas membersihkan wajah pemuda dwi warna dengan kasar. Seperti biasa, mulutnya terbuka sibuk mengomel-omel.

Shouto bisa melihat telinga Katsuki yang tanpa Katsuki sadari kini memerah sempurna.

Manis sekali ...

***

Hari kedua ujian. Lagi-lagi Katsuki menerima pemberian dasi merah dan jasa merapikan penampilan dari Shouto.

Tanpa mereka sadari, hal tersebut telah menjadi kebiasaan. Termasuk menghabiskan jam istirahat di belokan tangga menuju gudang. Katsuki akan tertidur pulas, sedangkan Shouto mengulang-ulang pelajaran.

***

Sepulang sekolah, Katsuki dikejutkan dengan kehadiran Kyouka Jirou di depan gerbang sekolah.

"Hei, Bakugou!"

Kyouka melambai, tersenyum manis. Sadar kalau dipanggil oleh gadis semanis Kyouka Jirou, Katsuki tersengal kaget. Namun segera mengkondisikan ekspresi wajah.

Katsuki mendekati Kyouka. "Yo, ada apa?"

"Hawks menyuruhku menjemputmu untuk ke studio. Katanya kau tidak bisa dihubungi dari kemarin."

Black ScreenWhere stories live. Discover now