#19

10 5 0
                                    

Awalnya Nayara hanya diam dan tak ingin memperpanjang permasalahan dengan sang suami. Tapi dirinya sudah geram, bisa-bisanya sekarang dia sudah buka-bukaan depan istrinya sendiri, membawa ke rumah tanpa takut, dan melakukan hal yang seharusnya di lakukan oleh suami istri dengan kata lain romantis depan istrinya (bukan ngelakuin itu yaw).

"Mas aku pergi" ucap Nayara lesuh

"Mau kemana kamu?" ucap Nazriel yang sedang merangkul pinggang wanita jahanam itu.

"Aku mau kuliah" ucap Nayara

"Oh oke, pulang setelah isya, atau pintu rumah gak akan aku buka" ucap Nazriel, Nayara yang mendengar itu sedikit tidak perduli, pasalnya dia ingin pergi dari rumah itu. Dirinya sudah kuat melihat dosa yang di perbuat oleh sang suami.

***

Nayara mencoba menelepon Azahra dan Reva namun mereka sedang sibuk. Nayara ingin pulang ke rumah tapi dirinya takut sang ibu malah mengomeli suaminya.

Drrtttt Drrttt

"Assalamualaikum Nay! Are u okey?"
"Waalaikumsalam, Caca" ucap Nayara meneteskan air matanya
"Nay lo dimana? Gue jemput lo sekarang juga" ucap Chany
"Aku gpp Cha, aku lagi di kampus" ucap Nayara
"Gak yakin gue lo gpp, udah skrng lo kasih tau lokasi lo dimana"
"Oke-oke, caca nanti kita ketemu di kampus tepatnya di gedung fakultas komunikasi, nanti aku telepon lagi, aku mau masuk kelas dulu" ucap Nayara
"Oke oke, gue lagi otw ke sana"

Nayara menyelesaikan tugasnya di sore hari, dirinya menunggu Chany setelah melaksanakan sholat Ashar.

"Nay" panggil Chany membunyikan klaksonnya.

"Caca, apa kabar" Nayara nyamperin Chany ke mobil"

"Alhamdulillah, ayo naik, gue anter ke rumah" Nayara menaiki mobil Chany dan memegang tangan Chany

"Ca, boleh gak aku nginep di kamu? Aku gak mau pulang" ucap Nayara

"Boleh banget Nay" ucap Chany sambil tersenyum dan menancapkan gasnya menuju apartemennya.

Selama perjalanan Nayara menangis, Chany tidak menanyakan dirinya kenapa namun dia sudah paham masalah apa yang sedang di landa oleh sahabatnya itu. Sesampai di Apartemen Chany menelepon suaminya untuk meminta izin agar Nayara bisa tinggal selama suaminya tidak ada di apart. Setelah itu Chany menaruh barang-barang Nayara di kamar tamunya dan mereka pergi ke ruang tengah untuk membicarakan masalah Nayara.

"Jadi gitu?" ucap Chany

"Iya Cha, sebenernya aku gak bisa omongin ini karena ini menyangkut aib suami aku, tapi aku udah gak tahan, kamu tau kan aku gimana cha" ucap Nayara

"It's oke nay, gue juga tadi kaget waktu reva telepon gue tiba-tiba, dan bilang kalo lo lagi ada masalah, maka dari itu gue gercep ke kampus lo" ucap Chany

"Terus lo mau gimana? Udah di omong baik-baik sama Nazriel? Nazriel udah ngomong apa aja ke lo sampe lo kaya gini?" lanjutnya

"Hmm, aku belum bicara sama Nazriel semenjak kejadian malem itu Cha, Nazriel juga skrng jaga jarak sama aku, dia gak tidur sama aku lagi tapi dia tidur di kamar tamu, Nazriel juga gak ngomong kasar ke aku tapi Nazriel cuma ngelakuin semuanya depan aku, dan dia cuma nyuruh aku pulang di setiap jam setelah isya, padahal dia tau kita sama-sama sibuk walaupun dia lebih pulang awal daripada aku" jelas Nayara sesegukan sambil menangis.

"Cup cup cup, jangan nangis nay, kita harus ikhlas" ucap Chany yang mencoba menenangkan sahabatnya.

"Aku bingung cha, kurang aku apa, aku salah apa, aku harus gimana, kenapa dia bisa begitu" Nayara tambah menangis ketika mengingat yang di lakukan oleh suaminya.

"Lo tau siapa cewek itu?" tanya Chany

"Dia Rani, cuma dia cewek satu-satunya yang ada di kelas Nazriel" ucap Nayara malas membicarakan orang itu.

"Ohh, jadi pandangan pertama, yaudah nay kita harus ikhlas, namanya juga rumah tangga pasti tantangannya lebih berat, udah sekarang lo fokus sama diri lo, berdoa terus jangan sampe patah, biar Nazriel yang nyamperin lo jangan lo yang nyamperin dia" ucap Chany

"Lo boleh ke sini kapanpun yang lo mau, gue gak larang lo buat tinggal di sini ataupun lo mau ke rumah lo sendiri" lanjutnya

"Makasih ya Ca, aku jadi lega bisa cerita, walaupun aku tau konsekuensi nya" ucap Nayara

"Tenang Nay, gue gak terlalu suka ghibah kok, paling besok udah lupa sama ceritanya, sekarang lo jangan nangis lagi oke?" ucap Chany menghapus air mata Nayara

"Sip, aku gak bakalan nangisin dia lagi"

"Lo laper ya?"

"Ehhheeee, kok caca tau"

"Perut lo bunyi tuhh" mereka berdua tertawa ria.

Chany memasak makanan dan membawa beberapa camilan serta minuman ke ruang tengah.

"Nih, makan yang banyak, kalo lo mau nambah nasi ada di belakang jangan sungkan, kali ini lo boleh cicipi masakan gue Nay" ucap Chany

"Wahhh, ini impian aku, mencoba masakan bunda Caca" ucap Nayara, dan Chany hanya tertawa melihat tingkah sahabatnya yang seperti anak kecil.

Nazriel Untuk Nayara | ETINAZNATT ✓Where stories live. Discover now