PERCAKAPAN - 4 (SIA-SIA)

45 6 0
                                    

SIA-SIA

#
Seperti burung malam yang terbang di malam hari, tiada bermakna sayapku membawa ke persimpangan langit tak berujung.
Setiap langkah ku hanya meninggalkan jejak yang pudar di pasir waktu.

#
Tangis yang kau curahkan, tertumpah sia-sia.
Seperti anak panah yang lemah yang terlempar tanpa tujuan.

Sia-sia saja kisah yang menghantuiku di setiap tikungan, mengingatkan ku bahwa hidup ini tak lebih dari sekadar perjalanan menuju kehampaan.

#
Seperti menari di atas langit dalam kegelapan,
masa depan kita tak menemukan arah.
Apapun yang telah kita perjuangkan tak ubahnya seperti memasukkan air ke dalam gelas yang retak, terasa begitu sia-sia.

Tiap mimpi yang kita bangun, hancur berkeping-keping menjadi serpihan kekecewaan.
Seperti pelangi palsu yang seakan hendak menghiasi langit, namun segera memudar begitu kau sudah tersenyum padaku.

#
Sia-sia saja deru angin yang menggendong kekosongan di hatiku. Seperti tangis rindu tanpa arah, tempat yang ku kejar seperti kabut yang tak dapat dituju.

Seperti menggenggam pasir di tepian pantai, kisah kita melepaskan maknanya saat terus mengalir di antara jemari.

PERCAKAPAN DUA HATI YANG PATAH Where stories live. Discover now