Halo, Nay disini. Pagi ini hujan turun cukup deras dan cukup membasuh daun-daun yang kering sejak seminggu lagi. Kata mitos, hujan pagi ini datang karena Nay memandikan si "blite", anak kucing biasa, kemarin pagi. Blite tidak protes saat sepasang kakinya Nay celupkan ke dalam ember berisi air hangat di beranda rumah yang disoroti cahaya mentari pagi yang cukup menyengat kemarin hari. Dia hanya membunyikan ngeongan tak sukanya karena harus mandi saat jam berkelananya tiba. Sambil mandi, ia cukup menggerutu saat Nay menyabuninya. Mungkin dia sedang membayangkan berjalan di atas batang pohon pisang yang tumbang di taman sambil mengendap-endap menemui temannya yang penakut.
Hujan pagi ini sangat damai. Rintiknya bahkan terdengar berirama. Sudah menjadi rutinitas, Nay segera membuka jendela untuk menyambut hujan bulan Juni ini. Menyesap coklat hangat yang baru saja dibuat ibu, jug menyeruput kuah indomie dari mangkok yang Nay taruh di meja. Hujan memiliki kenangan tersendiri bagi Nay. Ia punya sosok yang tak dapat diganti .
Tiga tahun lalu, Nay mulai menaruh hati lagi pada seseorang setelah tiga tahun yang panjang sebelumnya menunggu seseorang yang lain. Awal masalahnya karena perasaan itu timbul atas rasa lelah mencintai seseorang yang telah lama memilih pergi. Tapi ia tidak benar-benar pergi, ia hanya menghindar. Lalu, Nay memutuskan untuk mencari sosok lain yang mungkin dapat menggantikannya, dan bertemulah Nay dengan 'orang ini'. "Mereka mirip", pikir Nay. Sejak saat itulah, tanpa sadar, Nay mencintai dua orang dalam satu hati. Hari dan tahun berlalu dengan cepatnya hingga saat ini.
Tempo hari, ia mengirimi pesan. Hal yang sudah lama tak pernah ia lakukan. Sekaligus hal yang cukup lama berhenti Nay harapkan. Pesan itu cukup mengubah segalanya. Kehadirannya kembali membuat ruang di hati Nay memberikan peringatan. Seakan bertanya, "Siapa yang akan kau usir pergi, Nay? Ini sesak". Kala itu, Nay gelagapan, ia kebingungan membedakan mereka dan menentukan, sebenarnya dimana hatinya benar-benar berlabuh?
Sampai disini dulu ya, 'Red'. Sampai ketemu nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLUE
Teen FictionCerita ini bukan tentang kesedihan dari mereka yang berlarut-larut dalam 'glimpse of us'-nya masing-masing. Cerita ini juga bukan tentang indahnya pemandangan langit pagi itu. Cerita ini universal. Dan siapapun yang membacanya, kuharap mereka menikm...
