Untuk mereka yang tak tahu, rel itu bukanlah untuk kereta dan sejenisnya.
Murni sebagai jalan setapak dengan kereta api imajiner di pihak para petualang.
Dengan ranting pohon berdaun jingga yang terkesan hangat di tengah lorong alam yang sunyi.
Serta lumut berwarna merah keunguan gelap yang merayap dan menutupi bebatuan serta rel.
Menyambut dengan keheningan, menunggu para petualang segera mencapai ujung terowongan dimana rel telah berhenti.
Di balik rerantingan tua yang nakal menghadang, cahaya menyilaukan mata dan membanjiri pandangan. Mengelabui mata yang kemudian terpana pada tebing di hadapan mereka.
Dari atas tebing curam yang menghadap laut lepas, mereka telah sampai pada satu lagi perjalanan baru.
Kemudian mereka akan menuruni satu demi satu anak tangga dalam diam, tak ada satu pun yang berani bercakap.
Begitulah para petualang, mereka yang terpilih dari kaum terabaikan, melangkahkan kaki ke kehidupan mereka yang baru.
-TbC-
ESTÁS LEYENDO
The Best Random in Town!
De TodoHai para manusia kreatif negeri ini! Salah satu teman memberi saya sebuah kado manis yaitu event #NulisRandom2015 dan hal yang paling berguna dari acara ini adalah supaya kita tidak malas menulis. Dalam The Best Random in Town, saya ingin menuliskan...
