1st June 2015-Alice in WonderDream

126 9 7
                                    

Didedikasikan untuk teman tersayang, Kak AyundyaWibowo


Alice duduk bersandar pada pohon ceri di pekarangan rumahnya. Tak ada mawar selain warna putih disana. Alice tak suka pada mawar merah. Tidak setelah apa yang ia ingat tentang Ratu Hati Merah serta apa yang telah dibuat wanita itu.

Rambut kuning pucat Alice terurai, disampirkan di pundak yang tertutupi gaun biru serta tali apron putih. Kerah gaunnya yang berenda hitam menggelitik bagian bawah dagu, membuat tak nyaman.

Mata biru muda milik gadis itu menatap seekor kucing yang lewat didepannya. Alice perlahan kemudian bangkit berdiri dan mendekati kucing yang melirik curiga.

Detik itu begitu mengundang bagi Alice, untuk mengingat kisah petualangannya di negeri ajaib, yang mungkin saja hanya mimpi. Tiba-tiba saja, ingatannya tentang mimpi itu begitu segar dan muncul seperti atraksi pertunjukan; tepat di depan matanya.

Alice merindukan kegilaan saat minum teh bersama Mad Hatter, Tuan Kelinci, juga si kucing bertampang licik Cheshire. Bahkan pengawal Ratu Hati.

Alice merindukan semuanya.

Dan mungkin, suatu saat ia bisa pergi lubang ajaib itu sembari mengejar kelinci?

The Best Random in Town!Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon