Dari Senja Pada Fajar
Apa sih yang kamu harapkan? Jelas bukan ketenaran tapi kebenaran hidup. Pujian tidak pernah memuaskanmu, Fajar.
Kenyataanlah yang akan mendorongmu ke atas atau menyeretmu jatuh. Namaku memang terkesan lemah dan rapuh. Ibarat corak warna di musim gugur. Rerantingan mengering sebelum salju jatuh untuk pertama kali.
Dedaunan menghilang, digugurkan angin dingin. Banyak yang menantikanku, meski mereka tidak menyukaiku sebagai Senja. Kehadiran sore dimana terik tak lagi berkuasa, membiarkan orang lebih leluasa berpergian, menyiram tanaman, atau hal yang lain.
Fajar, matahari datang bersamamu, sebarkan sinarnya. Membawamu ke kancah dunia yang panas dan gersang di tengah hari. Terpikir kah olehmu, semua orang menyukai keberadaanmu?
Ada yang malas bangun karena harus sekolah lalu menghadapi rutinitas dikucilkan.
Beberapa pekerja tak siap menghadapi para petinggi yang memberi mereka mandat tak masuk akal.
Atau kau ingin aku bersikap kejam?
Di dunia ini, mereka yang mendapatkan eksekusi mati harus menunggu pagi mereka dengan hati ketakutan.
Tak tahu kapankah mereka akan dipanggil untuk menghadapi ajal.Tak kusalahkan egomu.
Tapi aku tak mencintaimu sebesar Matahari harus meninggalkan belahan bumi ini, ke bagian lainnya
demi cintanya pada dunia.Senja Petranova.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Best Random in Town!
RandomHai para manusia kreatif negeri ini! Salah satu teman memberi saya sebuah kado manis yaitu event #NulisRandom2015 dan hal yang paling berguna dari acara ini adalah supaya kita tidak malas menulis. Dalam The Best Random in Town, saya ingin menuliskan...